Chapter 5.

698 75 17
                                    

Tepat pukul 12.00 am, terdengar suara music yang sangat keras dari tetangga sebelah, ditambah lagi dengan asap-asap berwarna putih dengan aura menyeramkan.

Mereka yang terbangun lantas beranjak dari kasurnya, untuk melihat ke arah sebelah.

Mereka berjalan dengan mata yang masih ketutup dengan bantal-bantal ditangannya.

"Hihihihihi.."entah dari mana asal suara itu membuat mereka tergelonjak kaget.

"I-itu suara apa?"

"HIHIHIHIHI.."suara itu semakin jelas terdengar di indra pendengaran mereka.

Kini Ethan yang memimpin jalan, karna cuma Ethan yang ga percaya sama yang kayak begitu.

Pintu depan tiba-tiba terbuka lebar, dengan angin yang berhembus kencang. Mereka melangkah keluar dengan nyawa yang masih sedikit.

Mereka menoleh kepada rumah disampingnya, yang terdengar suara perempuan tertawa layaknya seperti perempuan yang memakai baju putih dengan rambut yang panjang. Terlihat asap-asap berwarna putih, kayak di film-film horor, ditambah aura yang sangat menyeramkan.

"A-ayok masuk lagi ke dalam, Tata takut."Cicit Tata yang sedari mengumpet di balik punggu El.

Karna jiwa penasaran mereka meronta-ronta, akhirnya mereka memutuskan untuk  ke rumah itu.

Mereka bukannya tidak takut, kalo ditanya takut atau tidak ya jawabnya sangat takut, apalagi mereka sudah bergetar dan berkeringat dingin.

"HIHIHIHIHI.."suara itu datang lagi dengan aura mencekat membuat nyali mereka menciut.

Mereka selain Ethan langsung balik lagi ke rumah, dan sekarang tinggal Ethan sendirian di situ.

Ethan terus berjalan menghampiri rumah tersebut tanpa sadar,  bahwa saudara-saudaranya telah meninggalkan dia sendiri.

Tiba-tiba ada yang menepok bahu Ethan, membuat Ethan mengedikan bahu nya.
"Apasih Than!"

Lagi-lagi ada yang menepuk bahu Ethan, Ethan menepis kasar.
"Diem napa sih!"

Yang ketiga kali nya, membuat Ethan menengok.
"KENAPA SIH THAN?!"teriak Ethan menengok dan seketika wajahnya berubah menjadi ketakutan.

"Than? K-kok lu berubah jadi setan?"

Ethan mengigit bantal nya, dan ia menguatkan nyali nya. Masa jagoan kayak dia takut sih sama hantu kayak dia.

"Nih, buat nemenin lo bergadang."Ethan dengan tangan bergetar mengasihkan sebatang rokok ke hantu tersebut, dan langsung mengacir begitu saja.

.....

Brak!
Pintu rumah Ethan tutup dengan kencang. Ethan dengan nafas terengah-engah melihat ke sana-kemari ternyata tidak ada mereka.

Ethan berjalan menaiki tangga dan mempunyai ide yang tadi muncul di kepalanya.

.....

Mereka tengah menertawai Ethan.
"Hahahaha, gua yakin pasti si Ethan mukanya kayak nahan boker hahaha."El memegang perutnya yang begitu sakit akibat tertawa.

"Iya kalo ga dia pingsan berdiri HAHAHAAHA."

"NGAKAK SUMPAH! "

Lampu yang ada dikamar mereka seketika mati, membuat mereka terkejut.

"Kok mati?"

"Palingan mati lampu."

El berjalan dengan senter yang terang di Hp nya. El membuka laci dan mencari-cari lilin namun tidak ketemu.

"Hihihihi.."

Deg.

Jantung mereka berdebar sangat kencang saat mendengar suara itu.

"S-suara itu."

Pintu kamar terbuka sendiri membuat mereka terkejut ketakutan.

Mereka sudah berkeringat dan bergetar.
El yang tadi memegang Handphone pun Handphone nya langsung terjatuh, kaki nya bergetar hebat, dan banyak air yang mengalir di kaki nya yang artinya El kencing dicelana.

Bayangan berwarna putih itu terus melayang kesana-kemari, membuat mereka merinding ketakutan.

"Itu apa putih-putih?"

Bayangannya semakin dekat membuat jantung mereka berpacu dengan cepat.

Semakin dekat..

Dan semakin dekat..

"HIHIHIHI HAHAHAHAHAHAHA."Mereka yang sudah ketakutan kini jadi marah, saat mendengar tawa dari seseorang yang sangat familiar.

Lampu nya nyala kembali dan memperlihatkan sosok manusia yang bernyawa.

"ETHAN!!!"teriak mereka semua membuat Ethan tersenyum lebar.

"Hahahahaha, sebenernya gua belom puas sih ngerjain kalian, tapi gua kasian ngeliat kalian kayak pengen nangis ketakutan, wkwk."Ethan tertawa seenak jidat, membuat mereka emosi setengah mati.

El buru-buru ke kamar mandi setelah lampu nya idup kembali, keburu mereka melihat.

"BENER-BENER LO YA!"Al dan Nathan menyerang Ethan bersamaan.

Hidung mereka seketika mencium bau-bau amis.

"Ih itu kok lantainya basah sih? Mana mah bau lagi."Rara menutup hidungnya.

"El mana?"

"Jangan-jangan El kencing dicelana?!"

"OMAYGAD! EL!"

                                           🍃
Assalamualaikum..

Menurut kalian, aku lebih baik bikin kayak Pov/sudut pandang mereka apa ga?

Udah vote and comment?

Kalo udah thank you!

Ethan semakin kesini makin ngeselin ya wk.

Kalo aku Up nya lama tegur aja ya.

Sampe jumpa Chapter selanjutnya.

Twins Ten [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang