01. First

10 1 0
                                    

Warning: OOC, Bahasa ancur.
SASUHINA PAIRING. BAGI YANG TIDAK SUKA TOMBOL BACK TERLIHAT JELAS.
....

Pagi yang cerah, matahari yang terlelap mulai kembali menampakan cahayanya yang menyilaukan bumi.

Beberapa dayang berbaris rapi melangkah dengan mantap kesuatu ruangan yang telah dijaga ketat banyak prajurit.

Dayang dibaris paling depan menganggukkan kepalanya keada prajurit yang berjaga, mereka lalu melewati para prajurit dengan mudah.

Sesampainya didepan pintu besar dan megah dayang yang berada dibarisan depan pun mengetuk pintu itu.

"Yang mulia kaisar, apakah anda sudah bangun?" Pertanyaan sopan ia lontarkan, cukup lama menunggu sampai ada jawaban dari dalam sana.

"Masuklah." Ucapan seseorang yang berada didalam sana membuat para dayang segera membuka pintu besar itu dan memasukinya dengan tertib.

Saatnya melayani sang kaisar.

.
.
.
.

"Hinata bisa tolong ambilkan minum nak."

Gadis berambut panjang itu mengangguk dan mengambilkan apa yang diminta sang kakek padanya.

"Terima kasih nak."

Gadis itu mengangguk pelan, wajahnya dipenuhi debu yang menempel karena membantu kakeknya menanam sayur.

Tidak lama seorang wanita tua datang ke tempat mereka ia mengatakan hal yang membuat Hinata dan kakeknya terkejut.

"Tuan Danzo sudah datang, ia mendatangi rumah kalian." Nenek itu sedikit membukkuk dan memegang kedua bahu Hinata.

"Nenek khawatir padamu."

Hinata yang masih terkejut melirik kakeknya dengan takut, namun kakeknya tersenyum lembut padanya.

"Kakek sudah mengumpulkan uang untuk membayar hutang anak itu, tak apa ayo kita pergi kehadapan pria itu." Ucap sang kakek tanpa rasa takut.

"Kau yakin mereka akan menerima uang yang akan kau berikan? Bukankah kau tahu bahwa perjanjian nya bukan seperti itu?" Nenek itu berkata khawatir.

"Anak brengsek mu itu menjual Hime kita kepada mereka, bahkan setelah mati pun ia selalu membuat masalah. Mereka tidak akan menerima uang yang akan kau berikan Jiraiya." Jiraiya, kakek yang merawat Hinata itu menatap dengan mantap kepada Hinata.

"Aku berjanji akan melindungi cucu ku dari pria itu. Kesalahan anak ku memang tidak bisa dimaafkan. Tapi aku yang akan melindungi Hinata dengan cara ku."

"Semua warga desa sudah sepakat membuat jalan untuk Hime pergi dari sini menyelamatkan diri."

"Percayakan hal itu padaku." Jiraiya mulai melangkah, namun langkahnya terhenti, "Jika hal buruk terjadi padaku maka, lakukan seperti rencana kalian semua. Yang terpenting aku sudah menunjukan berbagai usaha ku untuk melindungi cucu ku."

Mata Hinata beekaca-kaca, ia menangis sesegukan. Ia tidak bisa berbicara. Wanita tua yang bersama mereka memeluknya dengan erat.

"Apapun yang terjadi nenek berjanji akan melindungi mu. Kau tenang saja."

....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ETERNAL LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang