20. Who Are You?

12 7 12
                                    

Setelah asik menikmati suasana langit Daegu yang penuh akan kelap-kelip cahaya dari Kembang api. Kami memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar sebelum kembali dan pulang untuk beristirahat.

"Angga"

"Ya?"

"Hm, tadi ada seorang anak yang sangat lucu di dekatku. Dia menguncir rambutnya seperti ini" ucapku lalu memperagakan kunciran rambut anak tadi dengan memegang rambutku seperti menguncir dua di kepala

"Hm, di mana kamu lihatnya?"

"Saat, tadi kamu pegang tanganku"

"Ouh, terus?" Angga menoleh pada Ana

"Ya, lucu aja gitu. Apalagi dia kulitnya putih. Jadi kayak mochi gituloh!"

"Ouh, kirain mau di pegang lagi tangannya"

"A-apasih"

"Kan cuma nawarin doang. Ya, kalo nggak mau nggak papa" ucap Angga

"Apasih, nggak tau'ah!"

"Yah, kok marah. Apa, gara-gara nggak jadi di gandeng?"

"Bukan, tapi gara-gara ada orang yang kepedean!" Ucap Ana emosi

"Siapa, tuh?"

"Ya, kamu lah"

"Masa?"

"Ya, seratus persen kepedean!"

"Yakin, nggak mau di gandeng lagi?, Kalo aku gandeng tangannya kok nggak di lepas?"

"Y-ya, itukan kamu yang gandeng" ucap Ana dengan gugup

"Kalo aku yang gandeng, kamu seneng gitu?, Jadinya nggak mau lepasin?"

"Nggak denger!, Nggak denger! Lalalala!" Aku menutup telingaku berjalan mendahului Ana

"Yah, putri Ana ngambek. Hahaha"

"Sana-sana" usir ana

"Yah, pangeran di usir nih?, Ya udah"

Angga berjalan mendahuluiku lalu berlagak sombong.

"Dasar nggak peka" ucapku malas mengikutinya dari belakang

Mataku tiba-tiba menangkap seseorang yang tidak asing di pikiranku, orang itu juga melambaikan tangannya ke arah kami dengan berjalan sedikit cepat. Ku kira dia ingin menyapaku, maka aku juga melambaikan tanganku ke arahnya dengan sedikit tersenyum. Tapi, ternyata dugaan itu salah. Dia memeluk Angga dari belakang dan membuat Angga seketika terkejut dan menoleh ke belakangnya.

"Eh, kok ada di sini?" Tanya Angga

"Iya, tadi lagi mau pergi jalan-jalan. Eh ketemu sama kamu!" Ucap gadis itu dengan manja

Hatiku yang menyaksikan ini hanya menangis tanpa bentuk, aku diam di tempat seolah-olah seperti tidak terjadi apa-apa.

"Siapa dia, sayang?" Tanya gadis itu

"Sayang?" batinku

Aku hanya melihatnya dengan senyum tipis di wajahku. Menyembunyikan kekecewaan yang sedang membludak di dalam hatiku. Dan juga, ada beberapa pertanyaan yang di tujukan untuk gadis itu.

"Apa hubungannya dia dengan Angga?, Dan apakah ia gadis yang di maksud Angga pada kata 'aku telah menyukai yang lain', tolong beritahu aku. Siapapun, itu. Aku hanya ingin tahu kebenaran itu!"

Di Bawah Langit DaeguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang