25 - 26

4K 801 73
                                    

Part 25

Alee tiba tepat waktu di pertemuan reuni yang dilaksanakan di sebuah resort mewah di kota itu. Tempat itu sudah ramai, sepertinya mereka yang mengkonfirmasi kedatangannya sudah hampir datang sepenuhnya.

Alee tidak begitu mengenali orang-orang yang ada di sana, tapi beberapa wajah sudah tidak asing lagi di matanya.

Ketika ia berjalan di atas red carpet menuju ke kolam renang tempat titik reuni di adakan, hampir semua mata melihat ke arahnya.

Mereka tahu Alee mengkonfirmasi kedatangannya, tapi mereka tidak menyangka jika wanita itu benar-benar akan datang setelah banyak skandal yang menjeratnya.

Alee benar-benar berwajah tebal. Seharusnya jika itu orang yang tahu malu maka mereka akan menghindari pertemuan-pertemuan seperti ini karena pada akhirnya hanya akan menjadi bahan perbincangan.

Dan begitulah yang terjadi sekarang. Orang-orang berbisik membicarakan Alee. Sebagian dari mereka adalah wanita yang merasa iri dengan kesempurnaan Alee. Di bawah cahaya lampu, Alee terlihat seperti seorang dewi yang turun dari langit.

Kecantikan Alee tidak berkurang dari yang mereka lihat sebelumnya malah semakin meningkat.

Alee cantik seperti bunga dan tenang seperti salju. Pada saat ini ia bersinar mempesona. Keanggunan dan keindahan yang ia miliki sulit untuk membuatnya tidak menjadi pusat perhatian.

Tidak bisa dibohong, orang-orang memang bersemangat untuk datang ke acara reuni ini karena Alee. Entah itu karena skandalnya atau karena ingin melihat bagaimana wanita itu sekarang.

Sebagian pria yang ada di sana melupakan beberapa saat pasangan yang datang bersama mereka. Menyebabkan rasa tidak suka diarahkan pada Alee oleh pasangan pria-pria itu.

Alee masih sama seperti dahulu, ia tidak begitu ramah. Jadi ia hanya melewati orang-orang dan pergi ke tempat yang sepi.

Seorang pelayan mendekati Alee, menawarkan minuman padanya. Alee tidak mengambil minuman apapun. Ia sedang menjaga dirinya dari kejahatan-kejahatan yang mungkin akan ditujukan padanya.

Lagipula ia tidak akan lama di sana, setelah video Jennifer muncul di layar lebar yang dipasang tidak jauh dari kolam renang, Alee akan pergi.

Beberapa saat kemudian pasangan yang ditunggu-tunggu tiba. Selain Alee, kehadiran Ell dan Estella menjadi salah satu yang ditunggu oleh orang-orang di acara itu.

Seorang wanita mendekati Alee. Wanita itu salah satu dari pengunjung perpustakaan yang mengenal Alee.

"Alee?" Dia berdiri di sebelah Alee.

"Hai, Nadine." Alee tersenyum pada Nadine. Sebuah senyuman menawan yang bisa membuat mereka yang melihatnya mencair begitu saja.

"Ternyata memang kau." Nadine tersenyum senang. "Kau tampak luar biasa, Alee."

"Terima kasih, Nadine." Alee menerima pujian itu.

"Kau tidak mengambil minuman?" tanya Nadine.

"Aku akan mengambil nanti jika aku haus."

Nadine mengerti. Ia menganggukan kepalanya pelan. Setelah itu perhatian Nadine terarah pada Ell dan Estella, pasangan paling diidolakan di kampus mereka dahulu.

Setelah itu Nadine melihat reaksi Alee. Wanita di sebelahnya tampak acuh tak acuh. Sepertinya Alee sudah benar-benar tidak memiliki perasaan terhadap Ell. Benar, sudah enam tahun berlalu.

Sejujurnya hati Ale sakit ketika ia harus melihat Ell dan Estella secara langsung seperti ini. Namun, ia tidak memperlihatkannya di permukaan. Ia hanya memendamnya.

ELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang