Siang itu berjalan dengan damai.
Si Morax pensiun itu berjalan-jalan menikmati negeri Liyue. Sampai akhirnya, seseorang menepuk pundaknya. Manik oranyenya bergulir, mendapati senyuman lebar yang dikenalnya.
"Halo, Zhongli-sensei~"
Ah, ya. Si fatui, Tartaglia.
"Childe," suara Zhongli keluar. "Ada perlu apa ke sini?"
"Hm? Aku baru saja dari bank," balasnya, menarik cengiran kecil. "Dan sekarang aku lapar, sih. Niatnya ingin ajak sensei makan~ Sensei mau?"
Zhongli menganggukkan kepalanya pelan. Oh, tentu saja ia tidak menolak traktiran dari si 'Sugar Daddy'-nya yang penuh Mora dan selalu memenuhi segala keperluannya ini.
🌾
Liyue Pavilion.
Berbagai makanan khas Liyue telah tersajikan di atas meja. Namun bukannya makan, Zhongli memilih untuk menikmati teh hangat terlebih dahulu—menyesapnya penuh khidmat. Sampai akhirnya ketenangannya terpecahkan setelah si Fatui itu menyeru namanya.
"Ne, Zhongli-sensei~"
Zhongli tak menanggapi dengan suara, tetapi matanya bergulir ke arah si lelaki. Childe yang tengah mengangkat bakpao dengan sumpit... yang dilakukan dengan tangan super bergetar.
"Lihat, deh! Lihat! Aku bisa pakai sumpit, lho!" seru Childe dengan wajah sangat bangga seakan ini prestasi yang sungguh besar.
"..." Si Morax menerjapkan matanya beberapa kali. Ya, dia tahu selama ini lelaki asal negeri Snezhnaya itu memang tidak bisa menggunakan sumpit. Zhongli tidak ingin berkomentar, tetapi jelas cara memegang sumpit Childe saja sudah salah.
"Ahhh~ Ini mudah, super mudah! Siapa sih di dunia ini yang tidak bisa melakukan hal semudah in— AHH!"
Tiba-tiba saja sumpit itu lepas dari tangan Childe, begitu pula dengan bakpaonya. Seperti sengaja dilepaskan karena tangan lelaki itu tiba-tiba terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Short Story
Short StoryOneshot dan Drabble Genshin Impact. ~~~~~ ⚠️ Mostly BL ❗Cover © my art.