"Jangan mengagumi langit yang tinggi
Saat kamu sedang berdiri di tanah
Yang rendah. Jangan memaksa
Jika kamu sedang menginginkan sesuatu. Jika memang itu sudah menjadi takdirmu, pasti akan terkabul juga. Bersabarlah.."~~
Happy reading..
Namanya Chiya, gadis berumur dua tahun enam bulan yang sudah pandai bicara itu membuat para pamannya gemas.
Gadis yang sangat mirip dengan Eunha itu menggeliat lucu digendongan Taehyung, tangan kecilnya menyentuh pipi lelaki dewasa yang tengah tersenyum menatapnya.
"Om tampan sekali," ujar Chiya sangat lancar membuat mereka sontak tertawa mendengar Taehyung dipanggil dengan sebutan om.
"Kalau om tidak tampan-" Taehyung menggerakkan jari Chiya menunjuk Hyera yang tengah menatap mereka dengan ekspresi aneh, " tante itu gak bakal mau sama om," lanjutnya, Chiya terkekeh lalu menatap ke arah Jungkook yang sedang mengucapkan sesuatu padanya lewat gerakan mulut.
"Tante Heya cantik, om Teyung jelek. Tante Heya buat om Jimin aja," ledek Chiya mengundang tawa mereka. Jungkook mengacungkan jempol ke arah putrinya yang sedang tertawa kecil membuat gigi kelincinya menyembul lucu, persis sekali seperti dirinya.
Taehyung merengut menatap Chiya dengan raut kesal yang dibuat-buat.
"Yasudah, om tidak mau gendong Chiya lagi," gumam Taehyung, ia membuat gerakan menurunkan Chiya dari gendongannya namun terhenti oleh ucapan gadis itu.
"Om Teyung tampan, kok, sangat tampan kalau mau bermain dengan Chiya di sana." Chiya menunjuk ke arah taman yang letaknya di seberang kafe yang sedang mereka tempati.
"Ay ay kapten!" Jawab Taehyung sembari meletakkan tangannya di pelipis berpose hormat yang membuat Chiya tertawa, lalu mereka berjalan menuju taman.
Setelah kepergian Taehyung dan Chiya, mereka kembali menikmati makanannya masing-masing. Di sela-sela waktu sibuk, mereka bisa berkumpul hari ini, bahagia sekali.
"Chiya cepet banget gede, ya, Jek," ucap Jimin setelah menghembuskan asap rokoknya.
"Iya ih, padahal kayaknya baru kemarin kita mergokin lo mantap-mantap sama Eunha, eh, udah jadi anak aja," sambung Krystal yang membuat mereka tertawa.
Jungkook terkekeh, ia menatap Eunha yang tengah menunduk lalu merangkulnya. Ia tau jika istrinya itu masih menyesali perbuatannya, namun seiring berjalannya waktu, dan dengan hadirnya Chiya, mereka sama-sama bahagia dan melupakan penyesalannya. Mungkin sudah takdir mereka untuk menjadi orangtua di usia muda.
"Gue walaupun gak beres gini, tapi bisa ngurus anak. Ya kan, bi?" Jungkook mencium pipi Eunha membuat mama muda itu tersenyum malu mengangguki perkataan suaminya.
"Makannya, pacaran tuh yang sehat. Jangan main coblos kalo gak mau gendong anak," cibir Hyera.
"Hooh, sumpah gue gak nyangka, njir. Gue gak liat lo nya, Jek, tapi Eunha. Gak nyangka banget suer," sahut Jieun yang sedang dirangkul mesra oleh Jimin.
Jungkook menghela napas, ia mengeratkan rangkulannya pada Eunha yang sedari tadi hanya diam. Dalam hati ia ingin sekali meninju wajah teman-teman nya yang tidak tau batas candaan. Jungkook sih biasa aja, tapi ia yakin kalo Eunha makin ngerasa bersalah. Anjing emang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WEDDING STORY
RomanceHanya sekilas kisah tentang dua insan yang menjalani pernikahannya. konten dewasa🔞