Ep. 36

1K 116 52
                                    

Derap langkah petugas berhenti didepan pintu. Seorang wanita berkulit putih tinggi semampai melangkahkan kaki keluar dari jeruji besi sambil tersenyum.

"Selamat kau bebas hari ini. Aku sedih kau meninggalkan ruangan ini" kata sipir Kim

"Apakah itu sindiran untukku agar hukumanku diperpanjang?"

"Ah bukan begitu...Aku merasa kehilangan seorang teman. Akan kubantu membawakan semua barang-barangmu Nona Koo"

"Tidak perlu. Aku tidak mau membawa sampah" Koo Seo Ryeong melirik ke tumpukan kardus yang berisi pakaian dan barang-barangnya selama di penjara

"Aku hanya butuh ini" 

Koo Seo Ryeong meraih sepasang heels yang ada dibawah meja dan memakainya.

"Mulai sekarang aku bukan tahanan lagi" 

"Kau terlihat sempurna Nona Koo" puji sipir Kim

"Sayang sekali, pria berbakat sepertimu hanya menjadi penjaga tahanan. Temui aku jika kau ingin pekerjaan baru" 

Koo Seo Ryeong berjalan di lorong penjara membuat suara dengan heels yang dia pakai. Para tahanan melihat Koo Seo Ryeong yang lewat dan mengira dia adalah pengacara. Menggunakan gaun berwarna merah dan heels hitam dia berjalan lurus sambil menunjukkan senyum kebebasan di bibirnya.

Masih berjalan 9 bulan pernikahan Lee Gon dan Jeong Tae Eul, namun sudah banyak komentar warganet yang menyuruh Jeong Tae Eul segera mengandung seorang pewaris. Jika dulu Lee Gon didesak untuk segera menikah, kini Jeong Tae Eul didesak untuk segera hamil.

Pro dan Kontra selalu mengiringi kehidupan kerajaan. Tak sedikit yang membuat rumor jika Jeong Tae Eul mendapat karma tidak bisa hamil karena dia rakyat biasa yang berambisi meraih posisi Ratu. Pada awalnya Jeong Tae Eul tidak mempedulikan berita miring tentangnya.

Namun karena berkali-kali dia mendapat mimpi aneh yang mengatakan dia tidak akan bisa hamil membuat Jeong Tae Eul merasa gelisah.

"Jeong Tae Eul, kau sedang apa?" 

Lee Gon yang masuk ke ruang kerjanya mendapati Jeong Tae Eul duduk di sofa sambil menatap ke layar laptop dengan tatapan kosong. Jeong Tae Eul masih dengan tatapan kosong kembali mengingat mimpi anehnya

"Jeong Tae Eul??" 

"Kamjagiya!! Kau mengagetkanku" Tae Eul reflek memukul lengan Lee Gon 

"Heol...Aku sudah memanggilmu tapi kau malah diam. Kau melamun?"

Lee Gon menggosok-gosok lengannya sendiri meskipun tidak sakit.

"Aku tidak melamun, aku hanya berpikir" kilah Tae Eul

"Apa yang kau pikirkan?"

Lee Gon menarik laptop dihadapan Tae Eul dan melihatnya. Artikel-artikel yang menyuruh Tae Eul segera mengandung seorang pewaris. Dia menutup halaman pencarian itu dan mematikan laptopnya.

"Tidak usah dipikir" kata Lee Gon singkat

"Lee Gon..." Tae Eul berkata pelan

"Aku bilang tidak usah dipikir... Umur pernikahan kita bahkan belum setahun"

"Bagaimana jika aku tidak bisa hamil?" 

Jeong Tae Eul meraih tangan Lee Gon kepangkuannya dan memainkan ibu jarinya.

"Kau tahu? Banyak pasangan menikah yang baru dikaruniai keturunan setelah bertahun-tahun pernikahan mereka" Lee Gon mencoba menghibur Tae Eul

"Jawab saja Lee Gon... Bagaimana jika aku tidak bisa hamil, hm?" mata Tae Eul berkaca-kaca, dia tidak sanggup melihat wajah Lee Gon

The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang