𝐒𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐢 𝐤𝐨𝐩𝐢

451 101 23
                                    

𝒯𝒶𝓀𝓊𝓉 𝒿𝒶𝓉𝓊𝒽 𝒸𝒾𝓃𝓉𝒶

[

takdir tahu kemana ia harus pergi dan kapan berhenti. ]
.
.
.

Selepas kecanggungan yang terjadi tadi, Jaera tiba-tiba saja menanyakan prihal Sohyun yang dengan jelas menyebut nama Taehyung saat itu. Namun Sohyun berkilah, dia malah pergi begitu saja mengampiri teman-temannya yang lain untuk bergabung disana.

Sejenak Jaera tampak menatap Taehyung penuh selidik dan juga sirat penuh pertanyaan. Mungkinkah mereka saling mengenal sebelumnya, namun niat itu tak lantas diutarakam sebab situasi yang terjadi saat itu tidak memungkinkan untuk keduanya membicarakan hal itu.

Sohyun yang tadinya tampak begitu terbuka kala Jaera menyambutnya tadi, tiba-tiba saat itu Sohyun seolah membangun batas diantara keduanya. Kadang Sohyun hanya menjawab seadanya kala percakapan berlangsung, kadang hanya tersenyum bahkan tak jarang Sohyun juga seolah terlihat tak ingin banyak tahu.

Ada apa? Jaera yakin, pasti ada sesuatu yang tidak dirinya ketahui tentang Kim Taehyung.

...

Selepas acara dirumah tetangga barunya yang tak lain adalah mantan calon suaminya dulu. Sohyun begitu saja dilanda kecemasan yang tiada tahu arah dan tujuan.

Mendadak moodnya hancur, Sohyun serasa dunianya jungkir balik saat ini. Jangan kan kata maaf, rasanya saat dia mengingat situasi tadi saja Sohyun sungguh tidak ingin bertemu lagi jadinya.

Begitu merasa bodoh dan sangat pecundang. Apa ini akhir dari usahanya pergi? Serasa sia-sia sebab kenyataannya saat mereka kembali dipertemukan lagi, Sohyun tetap tak bisa mengendalikan diri. Nyatanya mungkin, secara tidak langsung Sohyun sedikit berharap juga pada pria itu tanpa sadar.

"Ya Tuhan, apa lagi ini." gumam Sohyun seraya meremas rambutnya yang menjuntai menutupi sebagian wajahnya.

Sohyun menyesal jika kejadiannya seperti ini. Sohyun mana tahu jika pria itu sudah menikah, rasanya begitu hina selama ini memiliki harapan temu dilain hari.

Bahkan Sohyun masih ingat bagaimana Taehyung terus menatapnya saat dirumahnya tadi, Sohyun sampai beberapa kali menghindar kala beberapa kali juga pria itu tampak ingin melontarkan pertanyaan padanya.

Sohyun tak bisa lagi berfikir jernih dan tenang. Yang ada didalam fikirannya hanya ingin segera pulang dan pulang.

"Apa ini caramu membalasku? Aku sungguh minta maaf, tolong jangan buat hidupku semakin sulit lagi..." Sohyun merengek layaknya anak kecil yang tengah mengeluh. Betapa tidak dia harus melewati tanjakan beberapa kali lalu pada akhirnya dia bisa tenang dijalan yang rata, lalu setelah itu dia harus jatuh?

"Ibu.. Sohyun ingin pulang .." entah bagaimana semua ini bisa terjadi, pada akhirnya Sohyun kembali menangisi dirinya sendiri.

...

Sering kali Sohyun kedapatan berpapasan dengan keluarga kecil yang menjadi tetangga barunya itu ketika di basement atau lorong gedung. Tapi, Sohyun selalu lebih dulu menghindar bahkan bersikap acuh.

Fikir Jaera, kentara sekali jika diantara Taehyung dan Sohyun memang ada sesuatu.

Hingga dilain hari Sohyun pun tiba-tiba harus kembali bertemu namun dalam keadaan, Taehyung yang sendirian. Tidak ada wanita yang Sohyun masih ingat namanya Jaera itu juga putri mereka Chaera. Ah, mendadak hati Sohyun sakit menyebut nama itu walau dalam hati.

"Hai?" Taehyung tiba-tiba menyapa disana walau jelas Sohyun sudah membuang muka.

Sohyun tak tega atau lebih tepatnya gadis itu pun sebenarnya gemas ingin bertanya banyak hal. Tapi urung setiap kali ia mengingat anak dan istrinya.

𝐀𝐟𝐫𝐚𝐢𝐝 𝐭𝐨 𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang