(25) Kesempatan Kedua

610 83 53
                                    

Dua tahun kemudian..

Langit di atas sana terlihat amat cerah hari ini. Hanya sedikit awan yang terlihat. Sepertinya tidak akan turun hujan setidaknya sampai sore nanti. Semua orang di sini pun terlihat bersinar walaupun tidak akan ada yang tahu apa yang mereka semua sembunyikan dalam senyum-senyum itu. Memang begitu kan dunia? Kita semua dipaksa untuk tetap terlihat baik-baik saja walau kenyataannya hidup di usia yang hampir menginjak usia 30 tahun itu sangat jarang berada dalam kondisi baik-baik saja. 

Seorang wanita yang bulan depan akan merayakan ulang tahunnya yang ke-25 itu sibuk membenarkan riasan wajahnya di dalam sebuah toilet. Ia menatap dirinya sekali lagi lalu merapikan blazer cokelat susu yang Ia pakai.

Setelah dirasa cukup, akhirnya Ia pun keluar dari toilet. 

"Hermione!" wanita itu pun menoleh dan tersenyum cerah.

"Gimana hari ini? Deg degan ya pasti?"

Hermione menatap langit-langit kantor sejenak, lalu menatap teman di hadapannya itu. "Ya, lumayan." katanya seraya tersenyum manis.

"Kita harus semangat, Herm! Kita harus dapetin proyek ini. Karna kalau kita berhasil, wah alamat bakal naik jabatan cepet, deh."

Hermione merangkul wanita berambut pirang lurus itu, "Iya, Lunaaa. Kamu tuh semangat banget, deh."

Wanita bernama Luna itu pun menghentikan langkahnya lalu menatap Hermione, dalam. "Tapi, Herm. Kamu beneran nggak apa-apa? Kamu bakal ketemu dia."

Hermione diam sejenak, "Nggak apa-apa. Semuanya udah berlalu. Sekarang aku udah baik-baik aja."

Luna melengkungkan bibirnya ke bawah lalu memeluk temannya itu. Hermione hanya tertawa-tawa saja melihat tingkah temannya.

"Mione!!"

Hermione melepas rangkulannya pada Luna, "Leon? Kok kamu ke sini?"

Pria berkaca mata dengan lesung pipi yang manis itu tersenyum sampai kedua matanya seakan menghilang, "Hari ini kan kali pertama kamu ketemu investor. Masa aku nggak ngasih semangat, sih?"

Luna mengerling jahil pada Hermione, "Ciee, enak banget sih ada yang perhatiin." katanya seraya menyenggol lengan temannya itu. Hermione hanya tersenyum malu.

Leon ikut tersenyum, "Minum ini dulu, biar tambah semangat." katanya seraya membuka tutup botol minuman vitamin C lalu memberikannya pada Hermione. Wanita itu pun menerimanya dan menghabiskan minuman itu dengan beberapa teguk.

Leon mengambil napas panjang seraya memegang kedua bahu Hermione dan menatap dalam kedua mata wanita itu, "Setelah rapat ini, kita ketemu ya? Ada yang mau aku omongin."

Hermione mengernyit, "Ngomongin apa? Nggak bisa di sini aja?"

Leon menggeleng seraya tersenyum, "Aku bakal tunggu kamu sampai selesai." pria itu menyentuh puncak kepala Hermione dan mengelusnya pelan, "Sampai nanti, Hermione." katanya lalu berjalan pergi.

Hermione menatap punggung Leon yang makin lama makin menjauh.

"Uuuwww, ada yang bakal uwu-uwuan nih kayanya nanti." ledek Luna.

Hermione tertawa lalu memiting leher Luna dan menariknya menuju ruang rapat.

...

"Untuk perjanjian kontrak, semua akan diurus oleh sekertaris saya."

Hermione tersenyum seraya menundukkan kepalanya sekilas, "Baik, terimakasih banyak atas kerja sama nya pak. Semoga kerja sama kita membawa perubahan baik bagi kedua belah pihak. Dan semoga hubungan kerja sama ini bertahan lama."

Pelangi Rindu (DRAMIONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang