Bunyi ketikan laptop terdengar nyaring menggema di ruangan besar dengan interior modern nan mewah. Disana disebuah meja yang membelakangi jendela besar yang langsung menghadap ke kota, terdapat seorang laki laki yang sedang serius dengan pekerjaannya.
"Jonathan Wayne, CEO Of Wayne Corporation."
Begitulah yang tertulis disebuah papan nama berpelitur mengkilap yang berada di meja tersebut. Memperjelas siapakah sosok laki laki berwajah tampan itu.
Dialah Nathan, laki laki sempurna, ramah, panutan, sekaligus misterius. Dimana seorang Nathan memiliki Sisi lain yang tidak pernah diketahui siapapun. Yakni, haus akan membunuh.
Ini sudah dua minggu setelah insiden pembunuhan Olyn yang membuatnya cukup puas, kini Nathan mulai merasa jenuh kembali. Dan ketika rasa jenuh itu menghampiri, segelintir masa lalunya mendobrak masuk seakan ingin memecahkan kepalanya. Ketika itulah, ia ingin membunuh seseorang lagi.
Tengah sibuk dengan pekerjaannya, tiba tiba pintu ruangannya diketuk oleh seseorang yang sudah Nathan ketahui.
"Masuk." Jawab Nathan singkat.
"Permisi pak, janji meeting hari ini dengan Driez Corp. Di restoran Harumi akan segera dimulai 1 jam lagi, dimohon untuk bersiap." Kata Anastasya, sekretarisnya yang barusan masuk ke ruangannya.
"Iya, kau boleh pergi duluan, nanti saya menyusul sendiri." Kata Nathan sambil berdiri dari posisi awalnya.
"Baik pak." Kata Anastasya. Kemudian ia pun keluar dari ruangan atasannya tersebut dan berjalan meninggalkan suara langkah dari sepatu hak tingginya yang semakin lama semakin menjauh dan lenyap.
Nathan menghembuskan napasnya berat, ia sangat ingin menghilangkan jenuhnya, jika ia terus menerus merasa jenuh ia tidak bisa bekerja dengan fokus.
Nathan pun membereskan barang barangnya dan membawa beberapa barang yang ia perlukan, dan langsung pergi keluar dari ruangannya.
Saat ia berjalan melewati karyawannya, semua langsung memberi salam dan tersenyum menyapanya. Nathan yang saat itu sebenarnya sedang jenuh dan dikuasai oleh sisi psikopatnya itupun terpaksa harus memasang senyum lebar lebar dan mempertahankan sikap ramah didepan para karyawannya.
Setelah Nathan sampai di parkiran dan memasuki mobilnya ia langsung menyalakan mesin mobil dan melaju dengan kencang. Ia benar benar ingin membunuh seseorang.
Sebenarnya, letak restoran tempat ia memiliki janji untuk meeting tidaklah jauh, dan dengan laju kecepatan seperti saat ini ia mengemudi, ia bisa saja sampai di tempat dalam waktu 15 menit. Maka dari itu Nathan memutuskan untuk pergi kesebuah tempat yang menurutnya ramai, untuk mulai menargetkan mangsanya.
Hingga Nathan pun tertarik untuk menuju ke sebuah taman dimana cukup ramai orang disana. Ia pun berhenti di sisi jalan dan melihat lihat apakah ada yang menarik penglihatannya. Namun sejauh ini, yang sangat ingin dia habisi hanyalah anak laki laki yang terus merengek meminta permen pada ibunya, tapi Nathan benci kalau harus mendengar suara tangisan anak kecil yang sekarat, sungguh membuat kupingnya ingin pecah.
Nathan memutuskan untuk pergi dari sana mencari tempat lain, tapi sebelum ia berlalu tiba tiba matanya menangkap seorang gadis yang turun dari taksi dan berjalan sambil menangis menuju ke rumah sakit yang letaknya berada disebrang taman.
Tanpa pikir panjang Nathan langsung menuju kerumah sakit itu dan mengikuti gadis tersebut. Menurutnya membunuh seorang gadis yang tengah bersedih lebih baik dari pada ia harus membunuh anak-anak yang tangisannya mengganggu telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOPATH'S QUOTES
RomanceTampan, tinggi, kaya raya adalah figur dari seorang laki laki bernama Jonathan Wayne. Siapa lagi kalau bukan sesosok lelaki karismatik nan diktator yang juga selalu menjadi panutan semua bawahannya. Tumbuh sebagai pewaris tunggal dari keluarga kaya...