Chapter 2

10 1 0
                                    

Happy reading!

•••

Yoongi membuka matanya pelan dan mencoba untuk menyesuaikannya dengan cahaya yang masuk, dia mengedarakan pandangannya dan melihat kesegala penjuru tempat itu.

Tunggu? Jelas ini bukanlah rumah sakit yang dimana ruangannya bernuansa seraba putih dengan bau menyengat yang sangat khas.

Ia langsung mengubah posisinya menjadi duduk namun itu malah membuat kepalanya berdenyut hebat, ditambah badannya yang juga langsung ikut merasakan sakit.

Yoongi memejamkan matanya sebentar untuk sedikit meredakan sakitnya, sampai akhirnya ia membuka matanya kembali saat mendengar suara pintu terbuka.

"Oh rupanya kau sudah bangun"ucap seorang pria paruh baya yang datang dengan membawa nampan berisi orat obatan dan pria itu juga menggunakan hanbok?

Yoongi menautkan sebelah alisnya, bagaimana mungkin seseorang diera modrn ini masih menggunakan hanbok jika tidak ada sebuah acara khusus yang mengharuskannya dan juga nampan yang  pria itu bawa dengan berbagai jenis tanaman obat masih menggunakan nampan yang terbuat dari kayu.

Lagi pula harusnya sekarang ia berada dirumah sakit dan menjalani perawatan intensif mengingat jika ia mengalami kecelakaan dijalanan kota yang memungkinkan semua orang mengenalinga dan langsung membawanya kerumah sakit, bukannya ketempat seperti ini yang Yoongi pun tak tau dimana.

Dan juga dimana para member bangtan, harusnya mereka segera menjenguknya setelah tau kabar kecelakaannya yang pasti sudah menggemparkan sosial media kan?

Ia merasa cukup aneh dengan kondisinya saat ini dan semua pemikirannya itu hanya membuat kepalanya tambah sakit saja.

"Siapa kau?"tanya Yoongi yang membuat orang itu memandangnya aneh.

"Apakah kepalamu terbentur sangat keras sehingga kau melupakan bahwa aku ini adalah pamanmu?"ucapnya.

"Aku tidak tau jika aku mempunyai paman sepertimu"ucap Yoongi sambil mengingat ingat seluruh anggota keluarganya, tapi ia sama sekali tidak tau ataupun mengenali pria yang sekarang dihadapannya ini.

Oh atau mungkin pria ini ingin memanfaatkannya mengingat bahwa sekarang ia telah menjadi idol dunia dan mengaku ngaku sebagai pamannya.

"Sepertinya kepalamu benar-benar terbentur hebat sampai bahkan kau melupakan bahwa aku ini adalah pamanmu"ucapnya.

"Aku ti.."

"Paman rupanya kau disini, aku mencarimu kemana-mana tadi"ucap seorang gadis yang tiba-tiba saja datang dan dia juga mengenakn hanbok.

"Ada apa kau mencariku?"

"Jieun memberitahuku bahwa perdana mentri Choi sedang mencarimu dan sekarang dia sedang menunggumu dikediamannya"ucapnya.

Perdana mentri? Yoongi sekarang jadi berfikir bahwa Seberapa hebat orang didepannya ini sampai perdana mentri memanggilnya.

"Baiklah dan kau tolong bawakan makan untuk Hyun Joon, aku yakin dia kelaparan setelah tak sadarkan diri selama seminggu ini"ucap pria itu sebelum pergi meninggalkan mereka berdua.

"Jangan membuat kita cemas lagi dengan melakukan hal bodoh seperti waktu itu"ucapnya.

"Kau tunggu dulu disini, aku akan membawakanmu makanan"lanjutnya dan hendak pergi, namun ucapan Yoongi membuatnya berhenti

"Bukankah kau disuruh membawakan makanan untuk Hyun Joon?"

"Kau pikir namamu siapa?"ucapnya yang membuat Yoongi menatapnya heran, bagaimana seseorang tidak mengetahui mananya disaat semua orang bahkan sudah tau bahwa kini BTS cukup populer.

"Sudahlah jangan mulai berdebat lagi denganku, aku akan membawakanmu makanan"ucapnya dan langsung pergi.

Yoongi terdiam dan melihat dirinya sendiri, dia baru sadar jika dia juga mengenakan hambok dan sejak kapan ranbutnya sudah sepanjang ini?

Dengan cepat dia pergi keluar dari ruangan itu dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui bahwa kini dirinya tengah berada di lingkungan perumahan era dinasty joseon.

Setaunya dia tidak sedang syuting untuk film semacam ini, lalu bagaimana bisa ia sekarang berada disini.

Situasi ini semakin membuatnya bingung, mulai dari seseorang yang mengaku sebagai pamannya, namanya yang berubah menjadi Hyun Joon, pakaian, rambut, dan sekarang dia berada disini.

Sebenarnya apa yang sudah terjadi padanya, itulah yang sekarang ada dipikirannya.

"Eoh Hyunjoon, aku sudah bilang tunggu aku, lukamu itu belum sembuh"ucap gadis tadi, dia langsung menarik tangan Yoongi pelan kearah ruangan tadi dan Yoongipun hanya diam saat ditarik oleh gadis itu.

Mereka duduk diluar ruangan tadi, gadis itu menaruh makanan yang ia bawa dan menyuruh Yoongi untuk segera memakannya.

Yoongi hanya terdiam dan masih terus menatap gadis dihadapannya.

"Kau siapa?"

Ucapan Yoongi membuat gadia itu menatap Yoongi aneh.

"Kau memang selalu menjahiliku, tapi ini tidak lucu Hyun joon dan cepatlah habiskan makananmu sekarang"

"Aku tidak sedang menjahilimu, kau siapa?". Ucapan Yoongi membuat gadia itu terdiam.

"Kau benar-benar tidak mengenaliku? Aku ini kakakmu HyunJoon"

"Aku bukan adikmu"

Gadis itu terdiam, dia menatap kesal kearah Yoongi namun sedetik kemudian raut cemas muncul diwajahnya.

"Apa kepalamu terbentur keras waktu itu?"tanyanya.

Yoongi mengangguk, memang saat kecelakaan itu terjadi kepalanya terbentur sangat keras.

Yoongi dibuat terkejut saat melihat gadis didepannya ini menangis.

"Harusnya waktu itu kau mendengarkan aku dan tidak pergi"

Yoongi terdiam, jelas-jelas Jimin yang menyuruhnya untuk pergi menjemputnya dan bicara soal Jimin sekarang bagaimana kondisinya, apakah sekarang dia juga menangis dan menyalah dirinya sendiri seperti gadis dihadapannya ini?

"Jeosonghamnida"entah kenapa kata-kata itu tiba-tiba saja keluar dari mulutnya.

Mendengar perkataan maaf Yoongi gadis itu langsung menghapus air matanya kasar.

"Sudahlah, sekarang kau makan yang banyak agar cepat pulih dan aku akan membuatmu ingat segalanya kembali"

Yoongi mengangguk dan kemudian dia memakan makanannya.

Meskipun masih bingung dengan semua yang terjadi kepadanya ini, Yoongi tidak akan sebodoh itu untuk tidak memakan makanannya lagi pula ia juga sangat lapar sekarang.

"Siapa namamu?"tanya Yoong tiba-tiba ya jika dipikir-pikir lagi dia bahkan belum mengetahui nama gadis yang mengaku sebagai kakaknya ini.

Perkataan Yoongi membuat gadia itu membuang nafasnya kasar tapi kemudian dia tersenyum.

"Aku Hyera dan kau Hyunjoon dan yang tadi adalah Daehwi dia adalah paman yang telah membesarkan kita, dia seorang tabib istana dan aku selalu membantunya, sedangkan kau adalah salah satu dari orang yang dipilih khusus oleh raja untuk menjadi ksatria dikerajaan ini"

Yoongi mendengarkannya dengan sangat baik agar ia dapat segera beradaptasi disini, ngomong-ngomong soal itu dia jadi berfikir jika dijaman ini mungkin dia bisa mengalahkan maknae laknat yang slalu mengganggunya itu, membayangkannya saja sudah membuatnya senanga tapi berbeda dengan Hyera yang kini tengah menatap Yoongi aneh karena dia terus saja sunyum senyum sendiri seperti itu.

"Cepatlah habiskan makanan mu, melamun seperti itu hanya akan membuatmu cepet mati"ucap Hyera yang membuat lamunan Yoongi terhenti dan kembali melanjutkan acara makanannya sambil sedikit menggerutu didalam hatinya, sejak kapan orang yang melamun akan cepat mati?.

•••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAECHWITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang