— NoteBook, Chapter 05
Jeno baru saja pulang dari perpustakan malam hari, ya hari ini dia ke perpustakaan untuk belajar sebentar, awalnya ingin pulang sore tapi dia kelewatan sampai malam hari.
Dia belum makan siang, sekarang perutnya sudah berbunyi, ia pun memutuskan untuk mampir ke supermarket untuk membeli mie cup dan minuman.
Ketika ia fokus memilih milih mie cup yang berada di rak, Jeno tidak sengaja menyenggol seseorang hingga orang itu jatuh, Jeno menoleh lalu membantu orang itu berdiri.
"Ah maafkan aku, aku tidak sengaja." Sesal Jeno setelah membantu orang itu berdiri.
"Loh, Jeno?"
"Jaemin?"
"Iya aku Jaemin, kamu ngapain di sini?" Tanya orang itu yang ternyata adalah Jaemin, Jeno menggaruk rambut nya yang tidak gatal.
"Aku mau membeli mie cup sama minuman." Jawab Jeno sedikit canggung, Jaemin mengangguk paham.
"Aku juga sama, mau makan bareng gak?" Ajak Jaemin, Jeno sedikit berpikir lalu mengangguk, Jaemin melompat senang sambil tersenyum lebar.
Senyumnya manis banget - batin Jeno.
Mereka pun membayar belanjaan mereka.
"Jeno, pengen aku masakin mie nya?" Tawar Jaemin.
"Apakah kau tidak keberatan?" Tanya Jeno, Jaemin menggeleng, Jeno pun memberikan mie cup yang ia beli ke Jaemin.
Jaemin pergi ke tempat air hangat di supermarket, sedang kan Jeno duduk di salah satu bangku dan meja yang ada di depan supermarket, ia duduk lalu mengambil buku catatannya dan menulis sesuatu.
Sangking seriusnya menulis Jeno tidak sadar jika Jaemin sudah kembali dengan 2 cup mie yang sudah matang, Jaemin duduk di depan Jeno.
"Serius banget nulisnya, nih makan." Ucap Jaemin menyodorkan mie Jeno, Jeno akhirnya tersadar lalu tersenyum hingga matanya menjadi 1 garis.
"Terima kasih, Jaemin." Jaemin mengangguk, Jeno menutup bukunya dan meminggirkan buku catatannya ke sebelah lalu memakan mie cup nya dalam diam.
Saat makan, Jaemin selalu mengajak Jeno berbicara supaya tidak terlalu canggung, Jeno terpesona saat melihat Jaemin sedekat ini, bulu mata yang lentik, bola mata yang bening, kulitnya yang putih, benar benar membuat Jeno semakin terpesona.
"Kamu tau—
"Panggil lo gua aja biar lebih nyaman." Ucap Jeno memotong ucapan Jaemin, Jaemin pun mengangguk.
"Baiklah!"
Jaemin pun melanjutkan ceritanya, tidak lama sampai suara getaran ponsel Jeno terdengar, mereka pun sama sama diam Jaemin memandang ponsel Jeno yang bergetar, dengan segera Jeno mengambil ponselnya dan mengangkat telepon itu.
"Halo?"
"...."
"Iya iya bentar lagi Jeno pulang, 10 menit!"
"...."
"Jangan di kunci dulu, Pa! Iya iya Jeno beneran pulang."
"....."
"Iya Papa sayang."
"...."
"Siap!"
Sambungan pun terputus, Jaemin kembali memandang Jeno yang buru buru berdiri.
"Udah mau pulang?" Tanya Jaemin, Jeno mengangguk.
"Iya nih, Papa ngamuk gara gara gua pulang malem, gua duluan ya!" Pamit Jeno lalu bergegas pulang.
"Hati hati!"
Saat tidak melihat punggung Jeno, Jaemin bergegas menghabiskan mie yang yang tinggal sedikit, setelah selesai ia membersihkan meja tapi sebuah buku mengalihkan atensinya, ia membuang sampah dengan cepat lalu kembali ke meja, mengambil buku itu.
"Punya Jeno?" Jaemin menoleh ke belakang tapi Jeno sudah pulang. "Gua harus balikin ini gimana? Gua gatau rumah Jeno." Jaemin sedikit berpikir. "Gua simpen dulu deh nanti kalo ketemu gua balikin."
Jaemin menyimpan buku itu ke tasnya lalu bergegas pulang kerumah, karena sudah sangat malam.
"Jaemin pulang!!" Ucap Jaemin saat masuk ke rumah.
Dengan tergesa gesa ia melepas sepatunya, dan berlari menuju kamarnya. Saat sampai kamar Jaemin menaruh tasnya ke meja belajar lalu melempar tubuhnya kekasur.
"Huwaa, capek banget langsung tidur aja deh, ngantuk."
Karena tidak bisa menahan rasa ngantuk, Jaemin pun segera menutup mata dan menuju alam mimpi dengan damai.
[ NoteBook ]
"ANJING!!?"
Pagi pagi di kediaman keluarga Jung, di awali dengan pekikan Jeno dari kamar saat ia mengecek buku catatannya hilang.
"BANG MARK, SUNGCHAN SINI KALIAN BERDUA!" Teriak Jeno.
"Heh heh, Jeno ada apa? Masih pagi kenapa udah teriak teriak?" Ucap Taeyong yang melewati kamar Jeno dan mendengarkan teriakan Jeno.
"Ini loh Pa, buku Jeno ilang!"
"Buku apa sih? Kok heboh bener." Taeyong menghampiri Jeno.
"Buku rahasia Jeno." Gumam Jeno namun bisa di dengar oleh Taeyong.
"Penting banget ya?"
"Iya banget." Jeno cemberut.
Beberapa detik kemudian, Mark dan Sungchan sudah berada di kamar Jeno.
"Ada apa sih manggil manggil?" Ucap mereka bersama.
"Kalian yang ambil buku catatan gua ya!? Ngaku!"
"Apasih bang pagi pagi udah main nuduh aja, kagak!" Ucap Sungchan, di setujui Mark.
"Terus buku gua ilang kemana?"
Karena ga berurusan lagi Mark dan Sungchan pergi keluar kamar Jeno.
"Inget inget dulu, Jen." Ucap Taeyong.
Jeno mengingat ingat, ia pun teringat lalu menjentikkan jarinya. "Jaemin pasti tau!"
"Kenapa sama Jaemin?"
"Kemarin aku sama Jaemin sempet ketemuan."
"Yasudah mending kamu berangkat ke kampus dulu aja, nanti pulang kampus kamu cari Jaemin." Nasehat Taeyong.
Jeno mengangguk, Taeyong keluar dari kamar Jeno sedangkan Jeno bersiap siap berangkat kampus.
Semoga saja bukunya tidak terbaca oleh siapapun.
Nih aku kasih double update hihi, semoga suka sama cerita ku ya!
To Be Continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
NoteBook [ NoMin ]
Fanfiction[ON GOING] 노민, 제노, 재민 Kisah mereka berawal dari sebuah buku catatan rahasia. Start ; 010321 End ; Boyxboy area✔ Dimohon untuk tidak salah lapak✔ Yang terjadi di cerita tidak nyata✔ Original story by @zapacha