H. A. P. P. Y
R. E. A. D. I. N. G
🍁
Di sore hari yang terang Viona bersama dengan Reygan membawa Alifia ke taman komplek perumahan Viona. Perempuan itu membayangkan, kira-kira seperti inilah kehidupannya bersama seseorang yang sangat dia cintai akan berjalan indah.
Bermain bersama, membawa satu, dua atau bahkan tiga orang anak untuk menghabiskan waktu sore hari di taman. Namun naas, itu semua hanya ilusi saja untuk Viona.
"Gan, sini Alifia biar aku yang gendong, gantian." Viona memberhentikan langkah Reygan dan mengamit kedua lengan Alifia.
"Oh gitu, yaudah." Reygan menyerahkan Alifia pada Viona.
"Cantik, gantian digendong sama tante ya. Kasihan om Reygan-nya capek gendong kamu terus dari tadi," ujar Viona berbicara pada bayi mungil itu.
Reygan memperhatikan sikap keibuan Viona pada Alifia. Sontak pria itu mengembangkan senyumnya.
Meski Alifia belum memahami percakapan yang diberikan oleh Viona, namun bayi itu tersenyum manis. Mungkin dia menyukai Viona.
"Kamu kelihatan banget sayang sama anak ini," ucap Reygan tiba-tiba, membuat Viona beralih ke arahnya.
Viona berbalas senyum. Iya. Senyuman untuk menutupi lukanya.
"Apa kamu baik-baik aja?"
Jelas dirinya sedang tidak baik-baik saja.
"Sure." Viona mengalihkan perhatian Reygan dengan kembali memeprhatian Alifia yang tampak tenang di dalam gendongannya.
"Gimana kerjaan kamu?" tanya Viona mengalihkan maksud dari pertanyaan Reygan barusan.
"Kerjaan? Aman... kamu sendiri gimana kayaknya kamu belakangan ini lebih fokus sama Alifia?"
"Kerjaanku? Ya ... aman kok aman. Masih bisa aku handle dari rumah. Memang satu minggu ini aku minta tukeran job desk dulu sama salah satu rekan kerjaku, kasihan Alifia kalau aku kerja lapangan nanti Alifia siapa yang jaga." Viona menatap Alifia penuh rasa sayang.
"Raffan gimana di kantor?" tanya Viona takut-takut.
"Raffan belakangan ini jarang masuk kantor. Entahlah."
Mendengar jawaban dari Reygan tentang kekasihnya itu lantas Viona memurung.
Reygan merasakan ada sesuatu yang sedang Viona rasakan saat ini, lantas ia bertanya.
"Kamu lagi kepikiran sama Raffan ya? Apa kamu masih cinta sama Raffan?"Viona menelan ludah spontan mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Reygan.
Mengapa Reygan bertanya seperti itu? Padahal saja mungkin dia sudah tahu jawabannya.
"Viona! Reygan!" teriak Raffan tiba-tiba muncul dihadapan Viona dan Reygan.
"Lo ngapain masih deketin Viona!" pekik Raffan pada Reygan.
"Buat apa lagi lo datang nemuin Viona? Viona udah muak sama lo!"
"BANGSAT!!" Raffan memberikan pukulan dipipi Reygan tiba-tiba.
"BAJINGAN LO!!" Reygan membalas sebuah pukulan dimuka Raffan
Raffan geram menatap Reygan. Hubungan keduanya sudah retak sejak Raffan berkhianat dari Viona.
Keduanya kembali melakukan aksi baku hantam dihadapan Viona juga Alifia. Membuat Alifia menangis dengan volume kencang.
Viona penat. Lagi-lagi dia harus dihadirkan dengan dua orang yang selalu saja ribut dihadapannya. Dia betul-betul menyayangkan Alifia yang tidak mengerti apa-apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
H̶a̶p̶p̶y̶ With You [END✓]
RomanceA collaboration story, Fildatul Hammi & Diana Novia "𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙬𝙖𝙩 𝙖𝙣𝙖𝙠 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙚𝙡𝙞𝙣𝙜𝙠𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣𝙢𝙪?" #Romance16+ *** Raffan Adijaya Prat...