13

3 2 0
                                    

🌼Happy reading🌼
.
.
.

Taeyong dan Taeyang semakin hari semakin sangat dekat. Taeyang sering sekali berada di kamar mereka dan menemani Taeyong bermain game.

Mereka sering menghabiskan waktu berdua tanpa disadari oleh member lainnya.

Berbeda dengan Taeil, ia mengetahuinya dari awal sejak mereka mengenal Taeyang. Taeil sering melihat Taeyong menatap gadis itu dengan pandangan yang berbeda.

Ia juga tak sengaja melihat foto Taeyong bersama Taeyang sebelum debut di background komputer Taeyong.

Sampai saat ini, Taeil berpura-pura tidak mengetahuinya.

Tetapi ia tidak mengetahui bagaimana perasaan Taeyang, karena sikapnya dan kedekatannya dengan Taeyong saat ini sama aja seperti kedekatannya dengan member yang lain.

"Sedang apa disini melamun?" tanya Taeyong saat melihat Taeyang berada di dalam tenda rooftoop.

Taeyang yang sedang melamun memegang sekaleng alkohol, sedikit terkejut karena kehadiran pria itu.

Taeyang menggeser dan menyuruh ia masuk.

"Bagus bukan?" Taeyang menunjuk langit malam yang dipenuhi bintang.

Taeyong tersenyum kecil.

"Hmm bagus."

"Tapi bukan itukan alasanmu melamun disini?" tanyanya.

Taeyang melihat kearahnya dan tersenyum menyodorkan sekaleng alkohol yang belum dibuka.

Taeyong menerimanya tetapi tidak membuka, ia hanya memegangnya saja.

"Aku hanya berpikir, ternyata aku bisa lepas dari pria itu."

"Sudah setengah tahun berlalu sejak semua terbongkar."

Taeyang membicarakan tentang mantan kekasihnya.

"Apa kau merindukannya?" tanya Taeyong.

"Tidak ada lagi yang harus aku rindukan. Aku hanya memikirkan, betapa bodohnya dia. Lihat sekarang? Kariernya hancur."

"Oppa, apa kau pernah disakiti atau menyakiti sebelumnya?" tanya Taeyang.

Taeyong mengangguk.

"Siapa?" Taeyang penasaran.

"Diriku."

"Hm??" Taeyang bingung dengan jawaban itu.

"Aku menyukai seseorang, tapi aku tidak bisa mengungkapkannya."

"Kau menyukainya hingga sekarang?"

Taeyong mengangguk lagi.

"Dia satu-satunya wanita yang pernah aku sukai selain ibu dan noona ku."

"Kenapa kau menyakiti dirimu sendiri seperti itu?" Taeyang menatapnya yang memasang wajah serius.

"Aku takut dia menjauhiku, jika aku mengatakannya."

"Meskipun begitu kau harus mengatakannya, oppa."

"Haruskah?" Taeyong menatap gadis itu.

Taeyang menangguk.

"Kau mabuk?" tanya Taeyong yang melihat pipinya memerah dan matanya seperti menahan kantuk.

"Tidak." jawabnya menggeleng.

"Apa wanita itu sudah memiliki kekasih?" tanya Taeyang.

"Dia diselingkuhi."

End to Start || TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang