🐾•TBL-9•🐾

45 20 5
                                    

Mau nyapa aja, hehehe
Gimana kabarnya?

Oh iya, cerita ini aku iku sertakan dalam
#30daywritingchallenge
Jadi, mohon doa dan dukungannya yah🙂
Terimakasih💜

Oh iya, cerita ini aku iku sertakan dalam#30daywritingchallengeJadi, mohon doa dan dukungannya yah🙂Terimakasih💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sella berjalan memasuki rumah Nenek Salma yang sekarang ditempatinya. Ia berjalan ke arah kamarnya, saat hendak membuka pintu kamar, Amanda datang dari belakang.

"Mau enak-enak aja, yah?" sahut Amanda dari belakang. Sella langsung membalikkan badannya dan menatap Amanda.

"Pemalas!"

"Pulangnya, tidur, maen HP."

"Itu ajah yang kamu bisa?"

"Mah, nanti yah? Sekarang Sella mau istirahat dulu sebentar, Sella lagi gak enak badan," jawab Sella, berharap Amanda mau memahaminya.

"Alasan ajah kamu! Kalau gak enak badan, trus gak bisa bersihin rumah gitu, iya?" sambar Amanda yang menatap sinis ke arah Sella.

"Mah, beneren. Sella gak bohong, Sella lemes banget, Mah."

"Bersihin rumah Sella!" setelah berujar demikian, Amanda berbalik dan melangkah menjauh.

Sella menghela napas, keadaannya memang sedang tidak baik-baik saja saat ini. Matanya merah dan sayu, bibirnya begitu pucat, bahkan napasnya saja terasa panas.

Sella pun berbalik dan melangkah memasuki kamarnya. Ia mengganti pakaian, lalu kembali berjalan keluar kamar untuk mengambil sapu yang ada di dapur. Sella pun mulai membersihkan rumah.

***

Setelah kegiatan bersih-bersihnya selesai, Sella memilih untuk meminum beberpa teguk minuman dingin. Lalu ia berjalan memasuki kamarnya, dan membaringkan badannya.

Baru saja Sella memejamkan matanya dan berniat untuk istirahat, getaran yang berasal dari handphone mengalihkan perhatiannya.

Chat dari nomor tidak di kenal. Sella mengerutkan keningnya, siapa pemilik nomor itu.

+6282*********
Gimana keadaan lo?

"Ini siapa, sih!" gerutunya.

Sella:)
Ini siapa?

+6282*********
Keyvan

Sella melototkan matanya, tidak percaya dengan nama yang ia baca barusan. Keyvan? Kenapa tiba-tiba cowok itu ngechat? Dari mana juga dia dapat nomor Sella.

Sella belum berniat untuk membalas pesan itu, ia memicingkan matanya. Hati-hati mungkin itu penipu, atau penculik. Ah, tidak ada yang tau.

Sella:)
Kak Keyvan?
Dapat nomor Sella dari mana?

+6282*********
Dari seorang manusia

Sella:)
Seriuss!!

+6282*********
Buru-buru amat neng
Gue belum siap buat seriusin lu

Sella:)
Seterahh!!🦍

K Key jelek!🐒
Terserah

Sella:)
Suka-suka dong!😜

Setelahnya, Sella menyimpan handphone miliknya. Ia senyum-senyum sendiri.

Dering dari handphonenya kembali terdengar, dengan cepat Sella meraih kembali handphone itu.

Sella yang tadinya berniat untuk mengistirahatkan diri, jadilah sekarang ia chattan sama Keyvan. Sesekali ia tersipu dan senyum-senyum sendiri.

***

Sella berjalan ke arah pintu saat mendengar ada yang mengetuknya.

"Siapa sih, lagi enak-enak tidur! Orang lagi istirahat juga!" gerutunya saat ingin membuka pintu.

"Sella."

Sella mematung di tempatnya, suara yang sudah beberapa hari ini tidak ia dengar, dan sekarang memanggilnya.

"Gimana kabar kamu, Sella?"

"Mama kamu mana?

"Gak usah nanyain mama." jawab Sella datar. Orang di depannya hanya tersenyum kecil.

"Hm, oh iya! Ayah ke sini mau memperkenalkan saudara tiri kamu." ujar Radit yang masih tersenyum kepada Sella yang pada saat itu juga menatap terkejut ke arah Radit.

"Sini, sayang!" panggil Radit pada seseorang yang masih berada di dalam mobilnya. Gadis itupun keluar dari mobil, dan berjalan ke arah Radit dan Sella.

"C-cika?"

"C-cika? Kenapa kamu bisa ada di mobil Ayah aku?" tanya Sella, dan memandang bingung ke arah Cika yang sudah berdiri di samping Radit.

"Ayah lo? Ini Ayah gue juga!" Cika menatap tak suka ke arah Sella.

"Ma-maksud nya?" tanya Sella yang masih belum mengerti.

"Gue saudara tiri lo. Sekarang Ayah lo, Ayah gue juga!" kata Cika.

"Eh, gak. Bukan ayah lo, tapi ayah gue!" lanjut Cika.

"Kita ke sini, cuma mau bilang. Jangan ganggu keluarga gue, Sella."

"Lo harus ingat itu! Sekarang Ayah Radit adalah ayah gue, bukan ayah lo!"

"Maksud kamu apa, Cika! Jangan bercanda kaya gini."

"Hah? gue gak bercanda Sella Adelia!" ujar Cika.

"Ini ayah gue, bukan ayah lo lagi. Jauhi ayah gue, dan jangan pernah untuk coba ganggu keluarga gue!" Cika menekan setiap katanya.

Cika dan Radit berbalik dan berjalan menjauh lalu pergi dengan mobilnya.

Sella merosotkan tubuhku ke lantai, sulit dipercaya dengan apa yang baru saja terjadi. Rasanya seperti tidak mungkin, Sella terisak, sesekali ia menggelengkan kepalanya, merasa semua itu tidak benar.

Tangisannya semakin pecah, saat ia benar-benar sadar bahwa itu benar-benarlah kenyataannya, dan ia harus bisa melewatinya. Bangkit sendir, itu sudah biasa untuknya memang siapa yang mau mengulurkan tangan untuk dia, tidak ada.

Mana ada orang yang mau mengulurkan tangan kepada orang lain, saat di hatinya masih ada perasaan takut akan jatuh bersama.

Harus kuat, dan tidak boleh menyerah. Sekarang memang pahit, tapi nanti pasti akan menjadi manis. Sabar, bahagiamu sedang diproses.

Sampai kepahitan tersebut sudah tidak ada nilainya lagi, bersabarlah. semesta memang masih ingin bermain-main. Yang harus dilakukan hanyalah, perlihatkan pada semesta bahwa kamu bisa, kamu tidak lemah.



_________
Cast?

To Be Lonely {TAMAT✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang