[36] Suratku

41.7K 7K 3.7K
                                    

Pintu ruangan itu diketuk dari luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu ruangan itu diketuk dari luar. Dan Lee Haechan memasuki ruangan sambil membawa surat. Haechan menunjukan surat itu kepada Jeno dan Mark. Mereka berdua seketika terkejut melihat isinya.

Isi surat itu adalah penyusunan strategi dari pihak lawan. Lengkap dengan lokasi dan jumlah pasukan. Semua ini ditulis dengan sangat rapi dan mendetail.

Jung Jeno menaikkan alisnya, "Darimana kau dapat surat ini?"

Lee Haechan menaikkan bahu, "Seseorang menitipkan ini pada penjaga istana. Apa kau mempercayai isi suratnya?"

Jeno menunduk, "Satu pengkhianat baru ketahuan setelah 20 tahun. Sekarang aku bahkan bingung ingin percaya pada siapa"

Setelah beberapa menit berpikir sambil terus memperhatikan isi surat, Jeno akhirnya memutuskan, "tidak ada ruginya mempercayai isi surat ini. Kita bisa mengerahkan penjagaan disekitar wilayah wilayah yang dicurigai. Tapi pasukan lain tetap harus berada di lokasi utama"

Mark dan Haechan mengangguk menyetujui. Kedua orang ini masih dilanda perang dingin. Haechan masih kecewa atas perilaku Mark yang suka bertindak tanpa berpikir dua kali.

Lee Haechan melihat ke sekeliling, Omega itu lalu bertanya, "Mana Na Jaemin?"

Jeno, "Dia tidak ada kesini. Seharusnya sekarang sedang dikamar"

Haechan terlihat bingung, "Aneh. Jelas jelas saat aku lewat tadi, aku melihat Na Jaemin berdiri didepan pintu"

Jeno menoleh, "Kapan kau melihatnya?"

Haechan terlihat berpikir untuk beberapa saat, "Dua Jam yang lalu"

Tanpa aba aba lagi Jeno langsung berlari keluar ruangan. Dua jam yang lalu adalah waktu saat Jeno dan Mark membicarakan pernikahan dengan Lee Haechan. Jika Na Jaemin mendengar semua itu, dia akan salah paham.

Jeno berlari ke sekeliling istana, ke berbagai tempat ditengah kegelapan malam untuk mencari Na Jaemin. Namun Omega itu tidak terlihat. Beberapa saat berkeliling, Jeno kembali ke istana untuk mendatangi kamar Jaemin.

Saat pintu itu dibuka, kamarnya kosong. Tapi bagian jendela nya terbuka lebar. Keadaan kamarnya begitu sunyi. Mata Jeno tertuju kepada beberapa kertas yang terletak diatas meja yang berada tepat dibawah jendela yang terbuka.

Itu adalah sebuah surat. Surat yang terlihat mengerikan diterpa cahaya bulan. Hawa mengerikan itu datang dari perasaan khawatir yang Jeno rasakan. Surat itu terlihat tidak terisi sesuatu yang baik.

Dengan bergetar Jeno meraih surat itu dan membukanya dengan gugup. Halaman pertama langsung berisi tulisan panjang yang setiap kalimatnya mampu membawa berbagai perasaan yang sangat rumit.

Jeno membaca surat pertama dengan diiringi rasa sakit.

Jeno membaca surat pertama dengan diiringi rasa sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KINGDOM - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang