✿ ⊰ Tugas Kelompok Part.2 ⊱ ✿

120 56 190
                                    

✿♟✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿♟✿

Geon membawakan minuman untuk Ezta setelah meninggalkan kamar Nikki, perempuan itu tidak memberikan respon apa-apa lagi selain pesan yang ditulisnya di selembar kertas. "Diminum ya." Geon meletakkan segelas air putih dingin di meja belajarnya.

"Makasih," ucap Ezta yang tangannya masih fokus menyalin jawaban Geon.

"Adik lo pendiam tapi kejam ya."

"Udah deh, jangan terlalu dibahas. Lagian, gue udah biasa kayak gini."

"Selesai." Ezta tersenyum puas sembari menutupi bukunya dan memasukkan alat-alat tulisnya ke dalam tas selempang yang dibawanya dari rumah.

"Eh!? Gue baru sadar kamu pakai tas selempang, bagus lagi."

"Hahaha! Jangan kaget, gue pinjam punya Ezra tanpa izin."

✿♟✿

Sepulangnya dari kuliah, Ezra disambut oleh kepanikan karena tas selempang kesayangannya hilang. Dia berteriak panik hingga mengagetkan Papanya yang sedang tidur di sofa ruang tamu. "Ezra! Kenapa teriak-teriak sih? Papa kaget, kirain ada maling."

"Pa! Lihat tas selempang aku nggak!?" tanya Ezra sambil berlari mendekati Papanya.

"Papa aja nggak tau kalo kamu punya tas selempang, sejak kapan?"

"Baru aja sih, aku beli di toko pakaian pekan lalu pas ada diskon dan berdesak-desakan! Sekarang malah hilang! Pasti Ezta yang pakai."

"Jangan tuduh adikmu sembarangan, kali aja kamu yang lupa sendiri terakhir taruh di mana."

"Nggak mungkinlah Pa! Awas aja tuh bocah! Kalo bener dia pakai tas selempang aku tanpa izin, aku suruh dia tidur di luar!" Ezra stres sampai mengacak-acak rambutnya.

✿♟✿

Geon sedikit tertawa mendengarnya jika Ezta meminjam barang kakaknya tanpa izin. "Yah, semoga aja lo nggak kena masalah deh sama Kakak lo."

"Pasti kena sih, tapi gue udah biasa juga bermasalah dengannya."

"Hahahah! Seru ya, kalo punya Kakak."

"Bagi lo yang nggak punya Kakak, emang kelihatannya seru. Tapi bagi gue yang udah punya Kakak sejak kecil, udah kayak penderitaan bagi gue. Ezta terus aja nyuruh gue ini itu."

"Jalani aja."

"Ya udah, gue pulang dulu. Harinya gelap nih, kayaknya mau hujan."

"Awas kehujanan di tengah jalan, gue juga mau angkat jemuran."

"Hah? Angkat jemuran?"

Sweet Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang