16. CHAPTER 15

508K 44.4K 9.1K
                                    

HAPPY READING DEAR

HAL WAJIB BAGI UMAT READERS ADALAH KASIH VOTE DAN KOMEN ⚠️


BOLEH MENGUMPAT KARENA DISINI BIKIN DEPRESOT

KALIAN DAPAT CERITA INI DARI
MANA

Aku update jam 12 malem
Yang baca tapi ngantuk mending baca besok. Lumayan kalo mau komen sekalian hehhe.

part uwu dibawah, biasalah...

Yok bisa. 3,5k vote+ 2k komen.

ITS ONLY ME

Mas Heaven kalo lagi begini, argh banged

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mas Heaven kalo lagi begini, argh banged. Melt akutuh...

Heaven

|Enak?

Mutia
|Iya


🦊

Makasihnya Mana?

Mutia
|Makasih.

🦊
|Cium

Mutia
|Dih.

🦊
|Yang!

|Yang?

|Kocokin

Mutia
|Apanya!

🦊
|Hm

Mutia
|Apa!

🦊
|Bobanya biar manis.

Damn! fiuh.

Setelah mengirim pesan, Heaven tetap dengan tampang datarnya. Cowok itu kini sedang tidak bermain main. Waktunya serius ya serius. Walaupun didalam otaknya hanya ada Mutia.

Heaven memandang satu persatu anggota yang baru saja resmi menjadi anggota Trackers. Terhitung ada 16 anak yang lolos dan bisa masuk kedalam geng itu.

Semuanya diseleksi dengan berbagai cara, dari latar belakang, tujuan masuknya dan yang terakhir bela diri.

Dari sekian banyak yang mengikuti tes, hanya ada 16 yang bisa dikatakan memenuhi syarat, yang lainnya hanya ingin panjat sosial dan bergaya.

Syarat paling utama bergabung di geng itu adalah keloyalan. Kesetiaan mengalahkan segalanya, mau sepintar apapun bela diri tidak berati sama sekali jika tidak setia kawan.

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang