Mataku sibuk meneliti setiap sudut taman yang terletak pada bagian belakang universitas. Kakiku yang lelah memutuskan untuk berjalan namun tetap dalam langkh besar tergesa-gesa.
Aku hanya terlalu senang jika benar malam itu Jungkook oppa yang menemani dan merawatku. Sudah lama rasanya dia meninggalkanku sendirian.
"Oppa..." aku berlari menghampiri Jungkook yang saat itu sedang menatap kearah langit cerah di tengah bangku taman.
"Oppa.. aku.." Lagi. Dia tak menatap ke arahku. Dia hanya memejamkan matanya tanpa menyahut perkataanku.
"Apa tadi malam kau di tempatku?"
Aku menatap harap pada Jungkook yang saat ini masih acuh tak menganggap keberadaanku.
"Oppa?" Panggilku lagi, untuk kesekian kalinya.
Namun bukan jawaban, yang ku dapat pada akhirnya adalah Jungkook yang mengambil tas nya lalu berjalan menjauh dan melewati tanpa melihat kearahku terlebih dahulu.
Yerim POV end
Mendapati Jungkook yang kembali mengacuhkannya Yerim berbalik kemudian menarik kasar lengan baju panjang yang pria itu kenakan. Membuat si pria terhenti akan langkahnya.
"Aku sedang bicara padamu..."
Yerim menarik Jungkook , memaksa pria itu agar menatap kearahnya.
"Tadi malam.. kau bersamaku bukan..?" Yerim menatap Jungkook dengan air mata tertahan yang siap meluncur kapanpun ia mau. Sungguh, Jungkook tak pernah mengabaikannya. Jungkook selalu ada bersamanya sekalipun ia marah pada Yerim yang telah berbuat kesalahan. Semarah apapun itu, Jungkook tak pernah menjauhinya hingga berbulan-bulan.
"Oppa...jawab aku..." Yerim meremas kuat lengan Jungkook yang saat ini ia pegang erat karena terlalu takut Jungkook akan pergi dan kembali menjauhinya.
"Jeball..."
Jungkook menarik lengan Yerim yang berada pada lengannya. Menurunkan kedua tangan kecil tersebut kemudian berkata, "ani.."
"Aku tak bersamamu..." ucap sang pria dingin.
Yerim hanya menatap ke bawah karena terlalu kecewa akan perasaannya yang terlalu berharap bahwa benar Jungkook yang menemaninya tadi malam.
Jungkook menghela nafas pelan sebelumnya berbalik berjalan meninggalkan Yerim yang masih terpaku pada tempatnya.
"Oppa!!!! Kau berbohong!!!!!" Yerim berteriak keras dibelakangnya membuat Jungkook menghentikan langkah untuk kedua kali.
"Kau bersamaku tadi malam! Kau memelukku !!!! Kau memelukku erat aku ingat!!!! Aku sangat ingat!!!!! Kau berbohong!!!!"
"Ada apa denganmu!!!! Kenapa kau menjauhiku! Setidaknya beri aku alasan kenapa kaumenjauhikuuu!!!"
Gadis itu tak kuat. Ia tak bisa untuk terus-terusan diam dan memendam. Jungkook yang mengabaikannya membuat ia harus tahu apa penyebab pria itu menjauhinya.
Yerim berjalan sambil mengusap kasar air mata yang jatuh membasahi wajahnya. Ia kembali menarik kasar Jungkook agar berbalik menatapnya.
"Kau bersamaku. Kau menjagaku malam itu. Kenapa kau menghindari dan bertingkah seolah tak melakukan apa-apa oppa... hikss... aku apa salahku.." Yerim memukul keras dada bidang Jungkook yang berada di hadapannya.
Jungkook memundurkan satu langkah kakinya. "Aku tak mengerti apa yang kau bicarakan. Aku pergi" ucap pria dingin itu kemudian kembali melangkahkan kakinya.
"Ah.. benar... jangan menggangguku lagi.." ucap Jungkook sebelum pada akhirnya ia berjalan meninggalkan Yerim yang masih menangis dan tak percaya akan apa yang baru saja ia dengar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jadi.. bisa kau jelaskan..?"
Saat ini Jungkook sedang bersama Jimin. Tepatnya di apartement pria pendek itu miliki.
"Mwo?" Tanya Jungkook singkat sambil mengutak atik ponselnya tanpa arah.
"Yerim? Aku dengar semuanya dari Seulgi. Ya aku sadar kau menjauhinya beberapa bulan ini. Kenapa?" Jimin mendudukan tubuhnya di sofa yang terletak di tengah ruang apartement luasnya sambil menatap Jungkook yang sedang sibuk dengan entah apa yang sedang ia lakukan.
"Apa urusanmu hyung."
"Yaa.. aku hanya terganggu. Kalian selalu merekat bagaikan lintah. Kalian sangat dekat dan banyak orang yang berspekulasi bahwa kalian bukan hanya berteman melainkan mempunyai suatu hubungan spesial."
"Aku hanya heran. Kau akan langsung menyusulnya ketika ia memanggil , kau juga akan berlari panik ketika mendengar ia pingsan, namun yaa.. kau tentu tau sekarang kau berbeda. Aku hanya ingin tau."
Jungkook terdiam mendengarkan penuturan Jimin. Ya, Jungkook memang sedekat itu dengan Yerim . Mereka tak pernah terpisah , semua orang tahu akan itu.
"Kau tau Jungkook-ah.. kau lebih baik bercerita daripada memendam sendiri." Ucap Jimin padanya sambil menghirup kopi panas yang masih memenuhi mug putihnya.
"Orang itu.." pria itu akhirnya membuka mulut.Jungkook menunduk sambil meremat erat jari-jarinya.
Jimin menaruh mug panasnya kemudian menatap Jungkook yang masih menimbang-nimbang untuk membuka cerita.
"Pria itu datang lagi."
"Mwo? Nugu?"
"Dia mendekati Yerim agar Yerim berpaling dan menjauhiku. Dia ingin membalaskan dendamnya padaku karena hal yang sudah terjadi di jauh hari."
Baiklah Jimin mulai kebingungan. Namun ia menyimpan pertanyaannya belakangan dan lebih mendahulukan penjelasan yang keluar dari mulut pria pucat di depannya. "Pria jahat itu berkata bahwa ia akan merebut hal yang paling penting di hidupku. Dia mendekati Yerim, aku tak tau apa niat nya tapi aku ketakutan Yerim akan mengalami hal buruk"
Jimin terus meresapi cerita Jungkook walaupun ada beberapa hal yang tak ia pahami. ".....lalu?"
"Aku sudah berulang kali memarahi Yerim agar tak berurusan dengannya. Yerim tak pernah mendengarkanku. Aku sengaja menjauhi Yerim karena hanya dengan itu, dia akan menjauhi Yerim. Aku tak ingin Yerim.....aghhhhhh semua ini salahku." Jungkook meremat erat kepalanya sesekali memukul-mukul keras lengan itu disana. Ia tak tahu apa yang ia bicarakan ia tak tahu Jimin akan mengerti atau tidak. Sungguh, ia hanya terlalu panik semua itu membuat Jungkook kebingungan dan marah teringat akan apa yang telah ia perbuat.
"Dan pria jahat itu adalah..." Jimin menatap Jungkook yang masih menunduk dan menarik pelan tangan pria pucat yang masih memukul-mukul kepalanya.
"Kau tau hyung...." jawab Jungkook pelan . Suara itu bergetar dan lemah.
"Sallmaaa....." Jimin membulatkan matanya tak percaya. Matanya bergetar , tubuhnya sedikit limbung , pandangannya mengabur karena terlalu terkejut tak percaya akan apa yang ia dengar.
"Eo.. majja....dia.."
———————
DONE FOR DOUBLE UPDATE YEAY!!!!💜💜💜💜
So guysss kalo kalian vote dan komen nyapai target akun akan update lagi besok 😘💘
Vote : 40 Comment : 20
Comment ya bagaimana pendapat kalian tentang 2part tadi
Oh iya ada yg bisa tebak siapa cowo jahat yg ngedeketin dan ngancek Yerim ? Ada inisial nya tuh wkwkwk