FTF - Eighteen

1.2K 237 51
                                    

Happy Reading

.
.
.


















_


Suara berisik yang berasal dari layar 55 inci berhasil membuat Kim Jisoo mengerjap bangun.

Pria Kim sedang mengumpulkan nyawanya ketika tiba-tiba merasakan nyeri dan berat. Jisoo menunduk dan seseorang tertidur meringkuk dengan berbantalkan pahanya.

Setelah mendapatkan kesadaran yang penuh, Jisoo mengingat jika semalam Jennie sedang mengompres lebamnya tapi dia tidak tahu jika sampai ketiduran bahkan LED TV didepannya masih menyala.

Jisoo betah melihat wajah damai Jennie, sebersit senyuman tulus menyungging wajah Jisoo. Jennie tidak terlihat semenakutkan saat membuka mata. Jennie malah terlihat seperti bayi, sungguh menggemaskan pikir Jisoo

"Ya ampun daripada mengencanimu aku lebih ingin menikahimu. Jennie kenapa kau sangat menggemaskan ketika sedang tidur". Jisoo menyingkap surai coklat Jennie yang malah membuat gadis itu menggeliat merubah posisinya yang justru itu membekukan kondisi Jisoo sekarang

Bagaimana tidak jika saat ini Jennie malah menghadap tepat pada barangnya. Jisoo menahan nafasnya takut wajah Jennie akan menyenggolnya karena itu akan membunuh si Kim dalam 0,01 detik.

"Jen itu belum saatnya". Guman Jisoo menahan nafasnya seraya tangannya bergerak lembut meraih kepala Jennie dan sebelah tangannya meraih bantal sofa kemudian dengan perlahan Jisoo bergeser untuk memindahkan kepala Jennie pada bantal sofa.

Itu berhasil, tapi Jisoo benar-benar tidak dibiarkan bernafas lega karena Jennie malah menahan tangannya yang hendak beranjak

"Jen aku harus pulang. Kita harus kuliah". Jisoo berbalik tapi ternyata Jennie masih tertidur dengan tangan yang masih menahan tangannya.

"Kupikir kau bangun dan memintaku tinggal". Jisoo terkekeh kecil dan melepaskan tangan Jennie, tapi sebelum pergi, terlebih dulu Jisoo menyelimuti Jennie dengan jaketnya lantas benar-benar meninggalkan rumah Jennie

Dia harus menyiapkan berbagai jawaban jika saja orang rumah terutama adiknya memberikan pertanyaan yang bisa saja memojokkannya.





-




Dua orang sedang sibuk berdebat duduk dibangku lebar yang berada diantara pohon-pohon tinggi yang sejuk. Beberapa Mahasiswa/i berlalu lalang disekitarnya.

Jasmine mengaduh sakit setelah keningnya disentil Jisoo. Anaknya itu benar-benar mesum.

"Kau itu masih kecil, hentikan pikiran kotor itu".

"Kecil, tapi aku juga bisa membuat anak kecil--".

Tukk!_ auhhh ..

"Heii!". Jasmine meraba bibirnya yang ditampar kecil oleh Jisoo. Pandangan pria Kim amat tajam menguliti Jasmine.

"Jangan bilang kau sudah pernah melakukannya.. Yak! Kim Jasmine kau ingin mempermalukanku eohh".

"Tidak ada yang tahu kau Daddyku".

"Daddy?". Dua manusia beda kelamin sontak menoleh dan mendapatkan Jennie yang berdiri dengan alis yang terserit heran

"Kalian berkencan? Ini bukan kali pertamaku mendengarmu memanggilnya Daddy". Selama ini Jennie tidak pernah merasakan apapun akan kedekatan Jisoo dan Jasmine. Tapi ketika mendengar gadis itu memanggil Jisoo Daddy, ada sesuatu dalam hatinya yang tidak suka

From The Future (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang