Jinha dan Beomgyu sekarang sudah sepakat untuk membentuk agen rahasia yang beranggotakan diri mereka masing-masing. Keduanya sedang sibuk menyusun strategi penyelidikan perihal kasus tuduhan pada Beomgyu.
Dan hari ini akan diadakan rapat pertama Agen Hayu(JinHa-BeomgYu)
"Jadi gini Agen Beomgyu, kalo dilihat dari kasus lo, kayaknya kita harus cari pihak yang paling diuntungkan dari kasus ini deh karena bisa jadi pelakunya salah satu dari mereka. Menurut lo, siapa yang paling diuntungkan dari kasus ini??" Ungkap Jinha serius sambil membuat sketsa detail kasus Beomgyu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
/Btw mon maap kalo jelek, soalnya ini gambar author gabutㅋㅋ/
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beomgyu memutar bolpoin di tangannya sambil berpikir sesaat, "Hmm... Rank dua paralel?? Kalau rank gue turun, otomatis si rank dua yang paling diuntungkan. Gimana menurut Agen Jinha?"
Keduanya tampak sangat menjiwai peran mereka sebagai agen rahasia.
Jinha mengangguk, "Bener juga! Oke kalau gitu pertama-tama kita mulai selidiki tiga rank teratas sekolah,"
"Gue bakal awasin Jeongmin(rank 2) dan lo bisa awasin Hani (rank 3)" tambah Beomgyu.
"Oke setuju!" Timpal Jinha.
Beomgyu dan Jinha saling tatap sebentar lalu mengangguk yakin. Yayaya mereka terlalu menjiwai peran saat ini.
"Dengan ini rapat dinyatakan selesai," lontar Jinha.
Setelah rapat dinyatakan berakhir, Jinha dan Beomgyu sama-sama menghela nafas lega dan mereka kembali ke karakter mereka masing-masing lagi.
Keduanya saling tatap dan kemudian tertawa bersama. Entahlah mungkin mereka menertawai diri mereka sendiri saat tadi sangat serius berpura-pura menjadi agen rahasia.
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
"Beomgyu..." Panggil Jinha tiba-tiba.
"Hmm kenapa?"
"Hmm... Gue tau ini bukan waktu yang tepat buat santai-santai karena kita harus secepatnya selidikin orang yang udah jebak lo, tapi...." Jinha menggantung kalimatnya lalu berpikir sejenak. Jelas sekali gadis itu sedang berusaha memilah kata-kata yang pas.
Beomgyu jadi tersenyum sendiri melihat ekspresi Jinha yang seperti sedang berpikir keras hanya untuk membicarakan suatu hal yang Beomgyu juga nggak tau tentang apa.
Laki-laki bernetra coklat gelap itu mengambil camilan yang memang berada di atas meja lalu mengunyahnya santai tanpa beban, "Kenapa? Bilang aja. Uang belanja kurang? Token listrik mau abis? Tagihan air naik lagi?? Stok Ramyeon diminta bang Yeonjun?" Tanya Beomgyu dengan senyum jahil.
Jinha mendengus, "Ish! Bukan itu!!"
Beomgyu melebarkan matanya sambil menutup mulut dengan kedua telapak tangannya seolah memasang ekspresi terkejut, "Ooh atau jangan-jangan...."
Firasat Jinha udah nggak bagus sih. Makanya sekarang cewek itu mendelik tajam ke arah Beomgyu soalnya Jinha yakin banget sebentar lagi laki-laki itu akan memulai aksi tengil nyebelinnya yang mampu bikin orang sekampung emosi.
"Apa?!"
Beomgyu tersenyum menggoda sambil menaik turunkan alisnya sengaja, "Jangan-jangan lo mau minta adek buat Jigyu sama gue yaa? Yaampun Jinha! Nggak nyangka sekarang nakal," ujar Beomgyu dengan nada dibuat-buat.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Tolong siapapun pegangin tangan Jinha biar nggak kebablasan ngasih bogem ke wajah tengil Beomgyu saat ini! Tolong!
Jinha berdiri dari duduknya dan langsung berniat menyerang Beomgyu dengan cubitan maut andalan gadis itu. Tapi yaa Beomgyu yang pecicilan kayak cacing kepanasan itu malah lari-larian girang sana-sini. Bahkan nabrakin semua barang-barang yang ada di depannya. Kebayang kan rusuhnya gimana?! Stok kesabaran Jinha semakin menipis saja, bung.
"Beomgyu! Sini lo!!"
"Ngapain?? Berubah pikiran ya? Pasti mau bikin adek buat Jig——"
"CHOI BEOMGYU!!! MATI LO!!"
"Heheeeeh jangan marah dong. Ntar singa, harimau, cheetah, macan tutul beserta kawanannya jadi minder karena ada yang lebih buas heheeee.."
Sungguh Jinha nggak bohong kalau saat ini muka Beomgyu benar-benar terlihat menjengkelkan di matanya terlebih lagi lawakan garing laki-laki itu bikin Jinha makin greget aja ingin menghadiahkan paket cubitan hot maut level limit mendekati tak hingga miliknya.
Masih dengan posisi kejar-kejaran, tiba-tiba Jigyu yang sedang mencoba berjalan pelan-pelan itu pun melintas dengan santainya. Anak itu hanya memakai kaos kutang berwarna putih dengan popok bayi yang sangat tebal.
"Duh anak Papa Boms yang ganteng mirip Choi Ben member tieksti. Sini-sini," tutur Beomgyu yang langsung mengambil Jigyu dan dibawa anak itu ke dalam gendongannya.