#33

392 56 2
                                    

"Aya-ssi itu adalah tempatmu" kata Hyejin sembari menunjuk bangku yang berada disebelahnya

Aya hanya membalasnya dengan senyuman, ia masih memikirkan pertemuan singkatnya dengan Haechan.

"Ya Rabb! Mengapa engkau pertemukan aku dengannya lagi? Aku benar-benar ingin menghilangkan sosok dirinya dalam kehidupanku, namun engkau pertemukan kami untuk kesekian kalinya"

Aya terdiam menahan air matanya. Sejak kembalinya Haechan ke Korea, ia mulai berusaha menghilangkan semua perasaannya untuk Haechan. Namun takdir berkata lain, ia harus bertemu kembali dengan Haechan.

"Aya-ssi?? Ada apa?" tanya Hyejin

Aya tidak menjawab, kemudian Hyejin memanggilnya sekali lagi dan sontak membuat Aya terkejut.

"Aku memanggilmu sejak tadi, tapi kau hanya diam" kata Hyejin sedikit memanyunkan bibirnya

"Ah maaf, aku tidak sadar kau memanggilku" jawab Aya

"Gwaenchana, lanjutkan pekerjaanmu" kata Hyejin

Pandangan Aya kembali ke komputer dihadapannya, ia mulai mengerjakan tugas dari bosnya di Indonesia.

-----ooOoo-----

Haechan berlari dengan tergesa-gesa  menuju ruangan tempat Dreamies melakukan siaran unboxing album.

"Aya ada disini" ucap Haechan dengan wajah sumringah dan napas yang tidak beraturan

"Noona?"teriak Jisung

Jaemin seketika mematikan siarannya karena teriakan Jisung.

"Dimana Noona?" tanya Jisung menghampiri Haechan

"Dia ada diruangan Departement pemasaran"

Jisung kemudian keluar dari ruangan menuju ruangan Departement pemasaran untuk memastikan bahwa Aya benar-benar ada disini.

"Jeogiyo"

"Oh Jisung-ah" sahut Jieun salah satu staff

Aya kemudian berbalik dan melihat Jisung dengan napas yang terengah-engah tepat didepan pintu.

"Jisungie?"

"Noona?! Kau ada disini? Mengapa tidak mengabariku?" kesal Jisung

"Aku tidak sempat, tapi sekarang aku ada disini bukan?"

"Aku sangat senang bisa bertemu dengan noona kembali. Aku bahkan sangat merindukan masakan noona"

Semua staff yang berada diruangan itu terlihat sangat terkejud karena Aya sangat akrab dengan Jisung.

"Kalian saling mengenal?" tanya Hyesoo

"Dia adalah noona yang merawatku dan member lain saat di Indonesia. Dia sangat baik" kata Jisung

"Jinjja?" Hyejin terkejut

"Iya, aku tour leader mereka selama di Indonesia. Tapi aku juga yang mengurus mereka diapartement" sahut Aya

"Daebak" kata Jieun

Jisung maju sedikit mendekati Aya, "Noona, Haechan hyung sangat merindukanmu" bisik Jisung

"Jangan bahas itu disini, lebih baik kau kembali bersama member. Kita lanjutkan nanti karna aku harus melanjutkan pekerjaanku"

"Baiklah Noona"

Jisung kembali ke ruangan Dreamies!

-----ooOoo-----

"Berapa total copy untuk Pre-order album DREAM LAND?" tanya Aya

"50.000, tapi jika yang ikut Pre-order lebih dari jumlah yang disediakan kita akan menambah jumlah copy album" jawab Hyesoo

Aya kembali ke komputer untuk mulai memasarkan Pre-order Album terbaru milik DREAM LAND.

Tatapannya terhenti pada Album bagian Haechan. Entah apa yang ada dipikirannya, namun sepertinya itu adalah hal yang membuatnya sedih.

Waktu menunjukkan pukul 07.15 waktunya untuk pulang ke Apartement. Seharusnya Aya melaksanakan shalat Isya terlebih dahulu, namun tak disangka ia malah mendapatkan datang bulan di kantor.

Ia berjalan menuju pintu depan, namun ia mendapati semua orang tengah serius memandang dan saling bebisik melihat pemandangan didepan pintu keluar.

Yoojin datang menemui Haechan sehingga membuat semua orang merasa heran dengan tindakan mereka.

Diluar sedang turun hujan, untung saja Aya membawa payung. Karena tak ingin berlama-lama melihat pemandangan yang sejujurnya membuat hatinya hancur, ia memilih untuk pulang meskipun hujan belum reda.

Ia berjalan melewati Haechan dan Yoojin dengan raut wajah menahan tangis. Haechan yang memerhatikan seperti ingin mengejar Aya, namun ia tidak ingin membuat masalah semakin rumit.

Haechan hanya bisa melihat gadis pujaannya melewatinya tanpa bersapa hangat terlebih dahulu.

Karena sudah tak tahan, Aya akhirnya meluapkan tangisannya dibawah hujan. Ia menutup payungnya agar hujan menyentuh dirinya.

'Ya Rabb, tidakkah engkau mengasihani hambamu yang sudah sering terluka oleh orang yang sama ini? hamba sungguh sangat lelah dengan semua ini. Mengapa engkau tidak menghilangkan perasaan ini sampai sekarang?'

Dear You : Kita Yang Berbeda | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang