Cemburu

89 12 4
                                    

"Apa lihat-lihat ?" tanya Hina yang dari tadi memang merasa Donghyuck ngelihatin dirinya terus.

"Woahhh masih syok aku Na"

"Beneran? kamu sama Jaemin? Gileee dah, dari sahabat ? Jadi tunangan?"

"Sttt, ih jangan keras-keras bambank" kesal Hina

"Heheh ya maap atuh Na, Agustya Donghyuck teman dudukmu ini masih gak habis pikir" jelas Donghyuck

"Segitu gak percaya nya ya? Padahal udah dari 3 hari yang lalu kan aku ceritain"

"Iya sih Na, ya mau gimana lagi, biasanya Tom and Jerry juga kalian tiba-tiba jadi akur"

"Berisik deh" cubit Hina ke Donghyuck dan kemudian mereka tertawa bersama.

"Tapi aku selalu dukung kok Na, asal kamunya nyaman dianya juga bisa buat kamu nyaman, dan terpenting dia gak pernah nyakiti kamu, kalau sampe itu terjadi beuhh Donghyuckmu ini akan maju paling depan" sombong Donghyuck sembari menepuk dadanya.

"Hehehe makasih ya, tapi aku percaya kok sama Jaemin, begitu juga sebaliknya, kita mau sama-sama lagi dari awal" jelas Hina manis membayangkan betapa indahnya dirinya dan Jaemin dikemudian hari.

(PERPUSTAKAAN SMA HARAPAN 1)

Walau sudah berlalu 3 hari dimana Jaemin maupun Hina memberitahu teman-teman dekat mereka tentang status mereka sekarang, tetap saja teman-teman Jaemin maupun Hina masih tidak percaya.

"Haaa tapi serius Jaem, aku aja masih gak nyangka loh, yaa maksudnya kalian yang gak pernah ada rasa, bahkan cuma temanan sahabatan apa lah itu akhirnnya bisa dijodohin trus udh tunangan lagi" jelas Jeno dengan raut syoknya.

"Udahlah Jen, jangan bandingin kamu sama Siyeon yang pacaran sejak Smp tapi gak tunangan2" ledek Renjun kali ini.

"Yee gak gitu juga lah, yaa bener juga sih, yaa nanti itu mah, niat juga kalau udah sukses bakalan nikahin Yeon kok" melet Jeno.

"Btw, gimana sama Minju Jaem?" tanya Renjun.

"Gak gimana-gimana, emang harus gimana?" tanya balik Jaemin kini memandang Renjun.

"Perasaan kamu ke dia ?"

"Hmmm .. aku mau coba lupain dia, dia sekarang udah punya abang, juga sekarang aku punya tunangan dan aku bakalan buka hati ke Hina lebih dalam, mulai sejak itu sampai nanti" jelas Jaemin melanjutkan bacaannya.

"Sesayang itu sama Hina"

"Iyalah, bahkan sebelum mereka resmi tunangan aja, Jaemin sayang kok sama Hina" lanjut Renjun.

Dan dibalik rak buku sana, Minju memeluk bukunya kuat-kuat, mencoba menerima bahwa ini adalah takdirnya.

"Tapi gimana kalau aku masih punya rasa ke kamu Jaemin?" Lirih Minju.

(PERJALANAN PULANG)

Setelah menyelesaikan semua kegiatan sekolah, hingga les malamnya, Hina berjalan untuk pulang.

Sebenarnya jarak tempat les dan rumah Hina agak jauh tapi Hina suka berjalan, sambil menikmati indahnya kota Bandung. Juga tentang Jaemin yang selalu memakai sepeda, padahal dirinya memiliki motor bahkan mobil, tapi entahlah kenapa Jaemin lebih memilih memakai sepeda, kalau dulu sih katanya "Hemat, gak ngerluarin uang buat beli bensin, jadi sehat juga"

Mengingat itu Hina jadi geleng-geleng sendiri. Tapi bicara tentang Jaemin, Hina jadi inget kencan pertama mereka beberapa hari lalu, agaknya canggung padahal mereka sering jalan berdua, tapi lama-lama jadi seru.

Aku Kamu & Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang