"(Surname)-San! Kita bertemu lagi!"
(Name) mengerutkan dahinya, tidak ingat pada pria berambut cokelat yang ada di hadapannya ini. Meski ingatpun, gadis itu tidak peduli sama sekali, dia membenci laki-laki asing.
"Siapa?"
Mendengar pertanyaan (Name), Hirugami merasa sedih. Bahkan dia tidak diingat oleh gadis pujaannya, sungguh menyedihkan.
Tapi mau bagaimanapun Hirugami sadar, dia tidak dianggap sebagai orang berharga di mata (Name). Ah tidak, jangankan dianggap sebagai orang berharga, dia saja tidak dipedulikan oleh (Name).
Kasihan sekali.
"Kau siapa?" ulang (Name). Tatapan matanya dingin, begitu juga dengan nada ucapannya.
Hirugami tersentak dan kemudian menunjuk dirinya sendiri, "Ini aku. Hirugami Sachiro."
(Name) sebenarnya terkejut, tapi dia mengontrol ekspresinya agar tetap datar. Dia menatap tajam Hirugami dan memutar bola matanya malas, dia sudah ingat siapa pria di hadapannya ini.
"(Surname)-San? Kau ingat padaku?" tanya Hirugami. Matanya menatap (Name) dengan tatapan berbinar, berharap (Name) mengingatnya.
"Iya."
(Name) langsung menatap jalan di depannya dan melangkahkan kakinya, berjalan meninggalkan Hirugami yang masih berdiri di tempatnya.
"A-ano! (Surname)-San! Tunggu!"
Hirugami berlari kecil menyusul (Name), dan dengan cepat dia memegang pergelangan tangan (Name). Menahan gadis itu agar tidak pergi lagi dari hadapannya.
Srat!
(Name) langsung menarik tangannya, melepaskan tangan Hirugami yang memegang tangannya. Tubuhnya gemetaran, tatapannya menunjukkan kalau dia marah dan takut secara bersamaan.
"Jangan sentuh aku ...."
Hirugami terdiam, dan akhirnya kembali sadar pada apa yang sudah dia lakukan, "Ah! M-maaf ...."
(Name) menatap tajam Hirugami seolah Hirugami adalah sesuatu yang paling hina di matanya. Tapi yang ditatap justru senang, meski mendapat tatapan benci.
"Apa maumu? Apa kau tidak puas mengusikku selama dua tahun di SMA?" gerutu (Name) tanpa melepaskan tatapan tajamnya dari pria bersurai cokelat di hadapannya.
Hirugami teringat kembali tujuannya dan berdeham.
"Aku hanya ingin bertanya ... eemm ...."
"Cepat katakan."
Hirugami menghembuskan nafasnya, berusaha menenangkan detak jantungnya yang menggila. Tidak bertemu selama bertahun-tahun membuatnya merasa rindu pada gadis pujaannya yang kini ada di hadapannya, saat bertemu kembali dia cukup terkejut dengan perubahan (Name).
Semakin menawan dan elegan di mata Hirugami. Setidaknya itu yang Hirugami rasakan saat ini.
Memang ya bucin mengubah segalanya.
Setelah dirasa cukup tenang, Hirugami memberanikan diri menatap kedua mata (Name).
"(Surname)-San, aku ... aku sudah lebih siap sekarang. Jadi eeumm ...."
Hirugami terdiam sejenak dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Boleh aku datang ke rumahmu? Sesegera mungkin aku ingin menikahimu."
Sejujurnya (Name) terkejut mendengarnya, tapi rasa muaknya jauh lebih besar sekarang. Jadi, tanpa mengatakan apapun, (Name) melenggang pergi dari hadapan Hirugami dengan tatapan mata benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days • Hirugami Sachiro X Reader •
FanfictionTiga puluh hari. Bukan waktu yang sebentar, juga bukan waktu yang lama. Dalam sebulan apa yang bisa terjadi? Begitu juga dengan kisahku dengannya, Tiga puluh hari, bagaimana kisah satu bulan kami? Dengannya, Hirugami Sachirou ....