Berunding

9 2 1
                                    

'Setiap orang memiliki prinsip dalam hidup, tetapi tidak semua orang punya pendirian yang kokoh untuk itu. Walaupun begitu, jika logikamu berkata kamu harus tetap teguh memegang prinsipmu. Maka pertahankan! Walaupun konsekuensinya sangat besar.

Katakan semuanya akan baik-baik saja, karena dalam hidup terdapat aturan. Dimana setiap makhluk di dunia sudah ada yang mengatur. Karena itu, kamu jangan takut selama itu bukan kesalahan, Tuhanmu selalu bersamamu.'

~

Miy Chan 🌸

🌨🌨🌨

Sebenarnya seorang gadis berandalan dan tidak teratur seperti Anzilla di mata Zean Arrez, benar-benar tidak cocok dengan keperibadian yang gemar membaca. Namun, apa boleh buat? Itu emang fakta yang sudah jelas. Mungkin itulah yang dikatakan orang-orang, jangan menilai seseorang dari sampulnya.

Tanpa sadar Zean Arrez menatap Anzilla yang tengah asyik dengan dunianya, tanpa menyadari bahwa Papa dan Calon mertuanya sudah kembali dan lebih parahnya menangkap basah kelakuannya yang tampak dari jauh tengah mengagumi seorang Anzilla. Sebenarnya tidak ada salahnya, dia menaruh hati pada sosok Anzilla yang notebenenya memang sangat cantik dan manis. Siapapun yang memandangnya, pasti tidak akan merasa kebosanan kecuali ya mulut pedesnya itu bikin orang mundur alon-alon untuk mendekatinya.

Hati kecilnya tidak bisa dipungkiri, bahwa dirinya tertarik dengan sosok Anzilla yang unik, Tetapi, dirinya tidak menyadari itu. Lebih tepatnya tidak ingin mengakui hal itu. Karena, jauh dari sana ada sosok yang telah mempercayakan hati untuknya.

"Ekhem ... Rasanya sejuk sekali 'kan? Memandang surgawi dunia," ucap Shen Pho dengan dehemannya, menyadarkan Zean Arrez yang tengah memperhatikan Anzilla. Sementara Anzilla sudah menutup bukunya, dan mengalihkan perhatiannya pada dua pria paruh baya itu dengan ukiran senyum yang khas. Dia adalah sosok yang bisa menjelma menjadi putri sekaligus singa dalam saat bersamaan.

"A-Papa aku ... Ak-"

Anzilla merasa itu adalah kesempatan bagus untuk memojokkan pria itu, Ia segera menyelanya tanpa aba-aba terlebih dahulu.   Sytt, tikungan tajam bro!

"Iya Pa, siapa sih yang bakalan melewatkan memandang seorang gadis yang manis seperti aku." Anzilla mengukir senyum, sekilas Ia melirik Zean Arrez dengan kedipan matanya. Ia menampakkan ekspresi tanpa berdosa sama sekali, setelah memotong ucapan Zean Arrez yang sudah ancang-ancang mengelak.

Zean Arrez hanya mendengus pelan, rasanya dia gatal sekali ingin menceburkan gadis itu ke lautan lepas untuk makanan piraha ataupun kawan-kawannya itu yang suka makan daging manusia. Dia tidak perduli!

Whue Jang dan Shen Pho di buat tertawa, mendengar ucapan Anzilla yang begitu sangat narsisnya. Sementara Zean Arrez dibuat kalang kabut, antara malu campur kesal pada Anzilla yang sudah berani mengambil keuntungan untuk memojokkannya.

"Jadi bagaimana?" tanya Shen Pho menanyakan kepastian pada putranya dan Anzilla, setelah kembali duduk di samping putranya, begitupun dengan Whue Jang duduk di samping putrinya.

Anzilla tampak tidak mengerti dengan arah bicara Shen Pho, tetapi saat melirik Zean Arrez yang sudah menatapnya tajam dia akhirnya mengerti. Kedua paruh baya itu tengah berusaha menanyakan tentang persetujuannya, untuk perjodohan yang telah mereka sepakati.

"Iya Pa, Shin'ra sendiri semuanya serahkan saja sama Ayah bagaimana keputusannya." Anzilla mengalihkan pandangannya pada Ayahnya, dengan senyuman khas manipulasinya tidak pernah luntur. Walaupun dia tidak pernah mau dijodohkan, tetapi paling tidak dia tidak menolak secara kasar. Dia masih kewarasan untuk tidak mempermalukan kedua orang tuanya di hadapan tamu.

Foreign Married Couple : Perfect's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang