3. Tentang Arsya

31 11 102
                                    


BERTEMU LAGI.

Paginya disekolah PALIPURNA. Luna berlari sepanjang koridor agar sampai dengan cepat ke kelasnya. Yah, siapa sangka murid cerdas bin cantik ini sering masuk telat. Meski otak nya encer tapi entah mengapa perilaku dan sikap nya bertolak belakang dengan itu semua.

Sangking fokus nya berlari ia sampai tak merasa bahwa ia sedang jadi tontonan adik dan kakak kelas,di sepanjang koridor banyak pasang mata yang melihat nya ekspresi yang mereka perlihatkan adalah kagum, iri dengki dan ada juga yang insecure karena melihat kecantikan nya bak bidadari surga yang turun ke bumi.

"KAK LUNAAA" Suara cempreng yang bergema di sepanjang koridor mengalihkan perhatian Luna. yang tadinya fokus ke jalan kini beralih menatap gadis yang sedang berlari ke arah nya. Luna mengernyit bingung.

"Ehh iya ada apa ya? " Tanya Luna sopan dikiranya gadis yang memanggilnya itu adalah kakak kelasnya karena tinggi badan nya yang lebih tinggi dari Luna, maka ia kira itu adalah kakak kelas nya.

"Huft... Itu kak.... Anu.... Hoss... Dipanggil..... Kak--" Belum selesai gadis itu berbicara bibirnya sudah bersentuhan langsung dengan jari Luna.

"Nihh minum dulu, gak jelas ngomong nya mana sambil ngos-ngosan gitu" Ucap Luna dengan menyodorkan botol air mineral yang selalu ia bawa kemana mana.

"Ma-kasih... Huuhh kak..." Balas gadis itu dengan senyuman.

Setelah napas gadis itu sudah teratur, maka Luna pun bisa berbicara tenang dengan gadis itu "kalo boleh tau kelas berapa ya? " Tanya Luna dengan sopan.

Gadis itu pun tersenyum dan menjawab pertanyaan yang Luna lontarkan tadi "kelas 10 IPA 3 kak"

'Busyet gw kalah tinggi sama adek kelas' batin Luna

"Ehh iya kak tadi kakak dipanggil kak Arsya suruh dateng ke taman belakang pas jam istirahat katanya" Ucap gadis itu.

Luna menautkan alisnya bingung " Sorry kak Arsya siapa ya?" Tanya Luna bingung pasal nya meski sudah dua tahun bersekolah di SMA PALIPURNA ia sama sekali tidak mengenal adek atau pun kakak kelas yang ia kenal hanya lah anak sekelas saja.

"Ahh itu kak, kak Arsya itu katanya sihh most wanted nya sekolah ini dia itu ganteng, pinter terus dia tuh--" Belum sempat gadis itu menjawab mereka berdua dikagetkan dengan suara bel sekolah yang tandanya pelajaran akan dimulai.

"Lanjut istirahat aja ya bel nya udah bunyi tuh bye" Pamit Luna

"Oke,bye kak" Balas gadis tadi

• • • •

"ASSALAMU'ALAIKUM WAHAI PARA FANS KU SEKALIAN MAAF YA IDOLA KALIAN BARU SAMPE HUHUHU" Teriak Luna heboh di ambang pintu.

Semua murid pun kompak menutup telinga mereka. "Suara lo macam toak oyy maimunah" Seru satu kelas.

"Busyet kejam banget kalian wahai para fans ku huhuhuhuhu" Ucap Luna dengan mendramatisir.

Sontak semua siswa di dalam kelas pun tertawa kencang dengan Keabsurdan Luna. Memang Luna adalah dalang nya keceriaan di kelas mereka pernah dulu sehari Luna gak masuk kelas karena demam, hanya karena itu kelas nampak sunyi tanpa kehadiran nya.

"Woyy nenek nya Dora telat mulu lo perasaan ada masalah hidup ape lo? " Tanya Vita

"Ahh biasalah gw mimpi jadi artis iklan indomie sangking seneng nya gw sampek gak mau bangun dari mimpi gw kalo gak karena suara merdu mak gw mana bangun gw ahh padahal tinggal sepiring lagi tuh mi instan kasian banget mana belom gw abisin" Ujar Luna panjang lebar.

LunarsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang