3🍬

3.5K 106 8
                                    

Di sekolah❤️

Sampai di sekolah...

Yara mengintip dari luar. Ia sangat kagum melihat sekolah tersebut

"Dari luar aja udah terlihat sangat elit." Ia pun melihat sekeliling, banyak siswa-siswi yang sedang menyibukkan diri seperti berbincang-bincang

Di saat Yara ingin masuk gerbang sekolah,

Ngeng...

Brung....

Suara nyaring motor moge dari kejauhan, membuat yara menghentikan langkahnya dan Kembali ketempat ia berdiri saat tadi.

Dan secara tiba-tiba, satpam langsung membuka pagar sekolah sangat lebar, dan siswa-siswi yang lalu lalang, menjadi berhenti dan menghindar dari pagar. Hal tersebut membuat Yara terheran, ada apa?, dan apa yang terjadi?.

Segerombolan motor moge bermerek Kawasaki Ninja H2, masuk kedalam sekolah dengan kecepatan yang di atas rata-rata, dan berhenti secara dadakan.

Jujur Yara terkejut melihatnya.

"Astaga, sampai segitunya?," Umpat Yara dengan terheran-heran dan menggeleng-geleng kepala.

Tiba-tiba salah satu dari segerombolan itu membuka helem nya, dan juga sarung tangan nya satu-persatu. Seketika para siswi-siswi di sana teriak histeris melihat siswa yang membuka helem pertama tersebut, dengan jaket ber sablon nama Raes alarik Alexander. Ya dia, pujaan hati para kaum hawa di SMK tersebut.

Raes terkenal akan ketampanan yang membuat gagal fokus dan juga gelarnya sebagai ketua MPK ( Majelis Perwakilan Kelas).

Raes POV

Ia menatap ke arah siswi-siswi yang berteriak histeris kepadanya,

"Huh... dasar cewek!," Dengan sombongnya, Raes langsung turun dari motor nya. Dan berjalan duluan, meninggalkan genknya begitu saja.

"Ck..ck.." Galaxy mahendra Dirgatara, siswa terkenal bijaksana namun mudah tersakiti. Menggeleng kepalanya sambil membuka sarung tangannya.

"Gila! Kulkas 34 pintu!, bisa-bisa nya cuek mulu sama cewek, mubazir amat! Traumanya kagak sembuh-sembuh" Kesal Ervan alterio Anggara, siswa yang peka namun selalu merasa jomblo tersakiti.

"Aelah..., lu kek engga tahu Raes aja sih, dia kan di campakkan berkali-kali sampai di hina, cok," timpal Zafran laresga Gilang, siswa yang sering di putusin pacar dengan alasan dia terkenal playboy.

"Gua mau nanya nih, menurut lu pada, si Raes itu bisa luluh engga? Sama cewek, tapi dengan sekali dia pandang." Tanya Ervan yang terlintas di pikirannya .

"Menurut gua sih kek nya, mustahil!, Mana mungkin Raes kek gitu coba, " ucap Zafran sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

"Nah... gua setuju banget sama lu, pastinya si Raes itu, engga akan bisa kayak gitu, njir!" Ervan menyakini.

Galaxy yang hanya diam pun membuka suaranya,

"Hei!, kuping biawak!, Lu pikir lu dukun cinta atau dokter cinta yang bisa mengetahui percintaan, hah!, asal ngomong aja lu pada, heran gua mah, lu tahu kan kenapa si Raes itu kenapa bisa begitu," Jelas Galaxy.

"Kagak," Ervan dan Zafran menggeleng bersamaan dengan tampang tidak berdosa.

"*Njing!!, emang lu pada" Galaxy menjitak kepala Ervan dan Zafran.

"Aww..." rintih Ervan

"Sakit b*ngs*t!, Woy!, ikan sapu sapu! Ngajak berantem lu yee! " Zafran ingin memukul Galaxy

"Oh.., mau mukul lu, ayo sini ayo!!" Galaxy bersiap.

"Ehh..ehh.., udah udah, ayo pergi ayo pergi!, diliatin woy, cepetan!" Ervan langsung mengajak kedua sahabatnya untuk pergi, karena dilihat oleh banyak saksi mata bisa bahaya jika mereka berdua berantem.

Yara POV

Seketika siswi-siswi tersebut bubar dan kembali masuk, Yara pun ikut masuk.

"Sumpah, Raes itu ganteng banget demi, omg!!, ganteng banget banget dah...,"

"Demi apa sih, si Galaxy bikin tergoda deh tatapannya, tapi Laskar bikin oleng, ampun.. ampun.. ,"

"Genk Avengar itu memang sangat tuampan..., fix no valid no debat fix... fix... fix.."

"Intinya Raes tetap Raes, gua engga oleng, Raes tetap di hati!"

"Entah kenapa hati gua tetep milih Zafran seganteng-gantengnya Raes, hati gua Zafran mulu, buka lah hati Zafran untuk gua,"

"Lu jangan ngerebut Zafran, Zafran punya gua!"

"Njirr, gua Zafran, gua yang pertama milih dia, lu awalnya mah Raes, oleng lu njir!"

Sepanjang jalan Yara mendengar semua obrolan para siswi-siswi disitu, dia hanya menghela napas panjang dan berkata

"Gantengan juga oppa-oppa Korea kesukaan gua, dan kenapa mereka hanya mengagumi sambil histeris?, padahal mereka berada sangat dekat dengan genk motor tadi, hadeh... ada-ada aja" Yara menggeleng-gelengkan kepalanya.

Itulah yang dia ucapkan secara pribadinya terhadap siswi-siswi yang mengidolakan Genk Avengar yang di ketuai oleh Raes, sampai Yara berpikir ketampanan Genk Avengar adalah jiwa hidup mereka, fans berat namanya juga, tapi secara detail nya dirinya juga begitu terhadap idol-idol K-Pop hihihi^°^.

Yara menatap gedung sekolah tersebut yang elit dan bagus,

"Wah... ternyata sebagus ini dalamnya." Saking dia fokus akan melihat gedung, tiba-tiba

Bruggg...

"njing!, kalau jalan liat-liat dong!,"

Yara tidak sengaja menabrak seseorang dan membuat berkasnya jatuh semua.

"gua minta maaf, gua tidak sengaja," Yara mencoba untuk membantu tapi tangannya di hempas dengan kasar oleh orang tersebut.

"Gak usah!, Tangan lu terlalu kotor!" kemudian menatap Yara,

"bentar, lu anak yang beruntung itu?, Ck.. penampilan lu kayak gini, dasar sampah!" ucap kasar dari Greisy gloretha Aubrey seorang sekretaris OSIS dengan sikap yang sangat sombong dan sangat egois. Dia langsung meninggalkan Yara dengan wajah sinisnya.

Yara terdiam akan ucapan yang Greisy katakan, dia mencoba tidak memikirkan ucapan Greisy dan lanjut melangkah.

Dia menghela napas panjang sambil tersenyum

"Inilah dunia pendidikan, kenyang akan hinaan apapun."

Belum lama ia melangkah, ruang TU pun akhirnya ketemu, Yara pun langsung mengetok pintu dan masuk.

"Selamat pagi Bu," Yara memberi hormat kepada beberapa guru yang berada di dalam ruangan tersebut.

"Kamu Nayara, ya?" Tanya salah satu guru tersebut.

"Iya... Bu" Ucap Yara sedikit gugub.

Lalu kepala sekolah pun mendekati Yara, yaitu Ibu Gudytha.

"Baiklah, di dekat kelas itu ada ruangan MPK kamu masuk kesana, setelah bell masuk berbunyi ya, dan di sana akan di berikan sebuah arahan dan juga pemberitahuan, yaa.." Ibu Gudytha memberitahu Yara bahwasanya harus keruangan tersebut.

Yara terheran kenapa ke ruangan itu apakah yang mengurus adalah MPK, bukan guru?

Yara hanya mengangguk dan berterima kasih, lalu Yara pun menunggu sebentar hingga bell masuk berbunyi.

Kringgg....🔔🔔🔔

Bell masuk pun berbunyi...

Seketika semua siswa/siswi yang masih di koridor, langsung berlari cepat, karena tidak boleh kata terlambat.

^^^^^^^

RANAY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang