Karena aku takut kalian santet
Aku up aku takut komen kalian 😭
Serem serem kaya mak mak komplek marahin anak🤣....
"siapa yang anterin aku kesini?"
"ada warga sekitar yang ngenterin kamu kesini sayang" asla mendekat lalu menaiki ranjang rumah sakit dan duduk di pinggir nya.
"oh gitu ya"
"aren maafin aku, harusnya aku angkat telpon kamu tadi" sesal asla sebari menundukkan kepalanya dan terus mengusap tangan aren.
"gapapa, harusnya aren yang minta maaf karena gak ngertiin perasaan asla, aren tau asla cemburu maafin aren ya asla"
Mereka berdua sama sama memiliki kesalahan, asla yang tak ingin aren bersedih pun memeluk aren sambil satu tangan menahan beban tubuhnya.
Dia tidak ingin aren keberatan dengan beban tubuhnya.
Asla bangkit lalu membenarkan selimbut dan hingga menutupi sebatas dada aren.
"tidur lagi yah sayang, mamah papah kamu besok kesini ko jangan khawatir" aren mengangguk lalu meminta asla mengelus rambutnya dan mengelus punggung aren.
Berselang beberapa menit aren tertidur, asla menghentikan elusan pada punggung dan rambut aren.
Asla pergi ke arah sofa rumah sakit lalu mendudukan diri nya disana.
Asla mengambil handphone nya dan menelepon robi, sambungan telpon tersambung.
"bagaimana?"
"saya sudah membereskan nya nona, dan kecelakaan tadi di sengaja oleh pemilik mobil, pemilik mobil tadi di suruh seseorang untuk mencelakai tuan, dan pelaku yang menyuruh nya sudah bersama saya nona"
"kau yakin dia pelaku nya?"
"saya rasa ada orang lagi di balik pelaku ini"
"cari dia korek terus informasi nya"
"baik nona"
"hm"
Setelah itu panggilan di matikan sepihak oleh asla.
Bermain dengan seorang pemain? Orang bodoh- batin asla.
Setelah bergelung dengan pikirannya asla membaring kan tubuhnya di sofa dan mulai tertidur menjemput mimpinya.
....
Hari sudah pagi asla terbangun dari tidurnya dan menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajah bantalnya.
Sedangkan di luar kamar mandi aren terbangun dan mencari asla ke penjuru rumah sakit dan tak menemukan nya.
Mata Aren berkaca kaca siap untuk menumpahkan air matanya namun suara pintu kamar mandi di buka membuat aren cepat cepat memalingkan wajahnya ke arah pintu disana terdapat asla yang masih dengan muka basah nya.
"udah bangun?" asla menghampiri aren lalu tersenyum ke arahnya.
"asla bikin panik, aren kira pergi tadi" asla mengusap ujung mata aren yang sudah ber air.
"aku gak akan pergi sayang" asla mengecupi kedua mata aren dengan bibir yang masih basah terkena air tadi.
Aren tertawa kecil karena geli lalu mengambil tisu di sebelahnya sebanyak 2 lembar di jadikan satu lalu mengelap lembut wajah asla.
Asla diam dengan tindakan aren malah dia menikmati nya.
"ah cantik banget sih pacar aku" goda aren membuat asla tertawa lalu menangkup wajah aren dengan kedua tangannya lalu mengecup kening aren.
Aren menarik asla ke pelukannya dan asla berusaha duduk di atas ranjang lebih tepatnya di pinggir ranjang.
"asla" panggil aren hingga membuat pelukan asla terlepas dan asla kembali memandang aren yang mencoba duduk bersandar.Asla membantu aren duduk di sandaran kasur dengan dilapisi bantal.
Setelah nyaman asla duduk kembali ke kursi di dekat ranjang rumah sakit.
"tadi kenapa manggil?" Asla mengelus tangan aren sebari sesekali mengecupinya.
"aren sayang asla" lirih aren.
Perkataan aren memang sudah sering di dengar asla namun kali ini berbeda di dalam perkataan aren terdapat banyak sesuatu yang di sembunyikan.
"ada apa?"
Aren mematung ia kira asla tidak akan menyadari apapun yang dia sembunyikan dari asla.
"gapapa ko" aren mencoba untuk rileks dan tidak gugup di hadapan asla.
"kenapa sayang?" asla terus menuntut jawaban dari aren dengan perkataan aren tadi.
"asla, aren laper"
Pengalihan pembicaraan? Okey no problem, lagi pula aku sudah tau sayangg- batin asla
"yaudah mau makan apa?"
"mau makan mie goreng" antusias aren dengan nata berbinar.
"okey bubur" asla bangkit dan mengambil handphone nya lalu menelpon robi untuk membawakan satu porsi bubur.
"ko bubur" aren cemberut dia kan minta nya mie goreng kenapa di kasih nya bubur.
"masih baik aku kasih bubur luar lebih enak dari pada bubur rumah sakit hambar"
Aren berpikit lalu mengangguk kepala, benar juga jika di pikir pikir.
"yaudah deh"
Tak lama pintu terbuka menampilkan Robi yang masuk kedalam ruangan rawat aren.
Robi memberikan bubur tadi pada asla lalu membungkuk berniat pamit namun asla memberikan nya sejumlah uang untuk dia sarapan pagi.
Robi menolak tapi asla memaksa dan berakhir robi yang pasrah menerimanya walau tak enak hati.
Asla duduk di sisi ranjang lalu menyuapi aren "Aaa.. Makan dulu" aren membuka mulutnya lalu memakan bubur tadi dengan pelan.
Tak berapa lama bubur tadi habis, terkadang asla heran kenapa nafsu makan aren tidak turun walau sedang sakit? Aneh pikirnya.
Asla memberikan minum pada aren lalu menyimpan nya kembali, aren melamun memikirkan chat dari seseorang tadi.
Flashback on:
Saat di motor ojol tadi aren memainkan handphone nya untuk meng chat asla namun belum sempat meng chat, chat masuk dari nomor tidak dikenal.
+625879...
Bersiaplah penderita untuk asla karena telah mengambil mu akan datang.
Aren heran dengan chat dari orang tak dikenal itu, tapi jika di samakan dengan nomor nathan nomornya berbeda.
Siapa?
Your princess baby
Hingga aren akan membalas pesan itu tiba tiba hilang dari ponsel nya, aneh sekali.
Pusing memikirkan kejadian itu hingga dia tidak sadar dalam bahaya.
Hingga kecelakaan tadi merengeut kesadaran nya
Flashback off
"asla jangan pernah kenapa napa" ucapan aren yang tiba tiba membuat asla menghela napas, dia tau penyebab aren berkata demikian.
"jangan khawatir dia gak akan apa apain aku"
Aren mematung, bagaimana asla bisa tau?
"jangan kaget aku tau semua yang kamu tutupin dari aku aren termasuk tentang chat dari orang misterius itu"
Aren menunduk dia merasa bersalah karena tidak memberi tahukan kepada asla, hingga tanpa sadar air matanya mengalir rasa bersalah nya membuncah.
Asla mendekat lalu mendekap tubuh aren lalu mengelus punggung kecil itu.
"don't cry baby"
Aren masih menangis sambil sesekali mengucapkan maaf kepada asla, asla mengangguk tanda dia memaafkan tapi aren tidak mau berhenti menangis.
"sutt udah yah"
"teme-nin bobo hiks" asla mengangguk lalu membaringkan tubuh aren begitu juga dirinya di ranjang rumah sakit yang cukup besar.
Aren masih memeluk asla dengan erat lalu mulai terlelap "tidur nyenyak babyboy" asla mengecup kening aren lama lalu memejamkan matanya berusaha tidur.
Sedangkan di luar ruangan dua orang sedang mengintip sesekali terkekeh melihat kedua remaja itu, lucu itulah pikir mereka.
Ya mereka kedua orang tua aren.
"mamah pilih mantu emang gak pernah salah" papah aren berdecak kagum dengan pilihan istri cerewet pecinta uang ini.
"oh iya dong mamah gitu loh" mamah aren menepuk nepuk dadanya bangga.
"jangan di tepuk nanti rata ga enak di pegang" polos papah asla yang di hadiahi sentilan maut di bibirnya.
"lambe mu"
....
Chap16
Banyak typo maapken yee
Males koreksi😭Gak gantung jangan di santet🤣
60 vote otw lanjutttt.
Komen jan lupaFollow okeyy
Next??