Bab 16 : Bakat Terpendam

2K 118 36
                                    

HAPPY READING
——————————

INI GRUP YE 😏☠️

Sadewa : Besok jangan pada bawa topi.

Bayu : P
Maksud?

Eric : Besok upacara Ngab

Fino : Besok hari Kamis anjeng!

Sadewa : Hari lahir Pancasila goblok.

Fino : O.

Bayu : Emang pasti upacara?

Sadewa : Baca grup kelas makannya

Bayu : Bangke! Gue gak masuk anjir

Fino : Lah, lo kan bukan anggota kelas

Bayu : Sialan! Buruan masukin gue

Fino : Sorry anak pungut. Gue bukan admin

Sadewa : Gue juga.

Bayu : Jangan pada ngibul anjir. Bisa-bisanya gak ada yang masukin gue. Laknat banget

Fino : Kan lo anak pungut

Bayu : Tai🖕

Fino : Kasar sekali epribadi. Mari kita depak Bayu dari sini.

Bayu : Ngajak ribut lo Pino burik

Fino : Gak masalah burik, yang penting masuk grup kelas 😝

Bayu : Dulih. Cakra mana Cakra?

Fino : Jangan muncul Cak. Biarin aja anak pungut gak masuk grup kelas. HAHAHA

Bayu left

Fino : Anjir keluar?! Baperan amat tu bocah.

Sementara Cakra hanya menyimak saja. Cowok itu tak berniat untuk ikut bergabung mereka.

***

Suhu tubuh Vani sudah menurun, cewek itu kini sudah siap dengan seragam yang melekat di tubuhnya. Vani mematut dirinya di depan kaca, ia kemudian mengambil ponselnya lalu berjalan menuruni tangga.

Waktu menunjukkan pukul 06:15, tak biasanya gadis itu sudah siap ke sekolah, hal itu sontak membuat Rega yang sudah lebih dulu duduk di meja makan mengerutkan kening bingung.

"Wow! Ada gerangan apa sampai si Queen telat udah rapi pagi-pagi gini? Gak ketempelan kan lo?"

Vani hanya memutar bola matanya jengah. Moodnya mendadak hancur mendengar ucapan Rega. "Jangan rese deh lo! Masih pagi ini."

"Emang biasanya Vani suka telat?" Lestari bertanya sembari berjalan menghampiri keduanya dengan nasi goreng di tangannya.

"Jangan tanya lagi, Bun. Dia kan ratunya" sahut Rega.

C A K R A [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang