Jika jujur tidak pernah dipercaya, mungkin berbohong lebih baik. Karena berpura-pura baik- baik saja di depan orang lain sudah menjadi kebiasaan burukku.
~alukaalkenzia~•••
Selamat menunaikan ibadah puasa buat kalian yang menjalankan:)
Masih kuat kan?Maaf ya, kalau cerita afa ngebosenin kalian. Aku juga baru pemula di sini, jadi jika ada Kesalahan tolong saling mengingatkan ya☺️
Komen yang banyak yuk🤗 pengen tahu aku:)
Happy reading^_^Aluka berjalan menuju kelas dengan raut sedih, namun tiba-tiba tangannya di tarik paksa dengan kasar oleh seseorang menuju toilet,"buat apa Lo deketin Faga?! Cari perhatian lagi? Cihh-murahan!"
Aluka hanya mendongak menatap wajah lelaki di depannya ini. "Emangnya kenapa Frezo? Apa aku nggak boleh punya temen?"
Frezo terkekeh sinis,"Lo nggak pantes bahagia. Gue nggak mau lo deket-deket sama Faga. Jauhin dia sekarang!"tekan Frezo dengan tatapan tajamnya.
Aluka tersenyum pahit,"oke. Apa kamu bisa jelasin kenapa aku nggak boleh bahagia?"
"Karena Lo nggak boleh bahagia sama orang lain!"teriak Frezo frustasi.
"Tapi kenapa?!"tanya Aluka dengan nada naik satu oktaf.
Frezo mendorong Aluka hingga menghantam tembok kemudian memajukan wajahnya hingga hanya berjarak 1 cm dari wajah gadis itu. "Karena gue nggak suka lihat Lo deket cowok lain, apalagi sampai tersenyum bahagia sama cowok lain. Lo hanya boleh di dekat gue,"ujar lelaki itu dengan tatapan mata lurus pada netra Aluka.
Aluka tersenyum hambar,"di dekat kamu untuk mendapat rasa sakit terus?" Pertanyaan itu sukses membuat Frezo terdiam seribu bahasa. "Kenapa Kamu selalu buat aku ngerasa istimewa, tapi habis itu kamu nyakitin aku?"
Bughhh
Frezo menonjok tembok di samping gadis itu membuat mata Aluka melotot melihat tangan lelaki itu yang berdarah,"Frezo? Tangan kamu berdarah?"panik Aluka dengan meraih tangan kekar Frezo.
Frezo menarik kasar tangannya dari Aluka,"nggak usah sok baik Lo. Gue udah tahu sifat asli Lo, dan gue udah terlanjur kecewa sama tingkah Lo kemarin."
"Kamu nggak percaya kalau aku nggak sengaja kemarin?"tanya gadis itu dengan menatap Frezo.
Frezo memalingkan muka ke samping,"gimana gue bisa percaya kalau gue lihat di depan mata gue sendiri Lo hancurin pesta Finka."
Air mata gadis itu kembali luruh,"aku tahu--- harusnya kamu nggak bawa aku ke pesta itu. Aku juga nggak mau bikin orang lain terluka Zo, tapi aku juga nggak tahu kenapa kehadiranku cuma bisa buat orang lain menderita, hikss."
Hati lelaki itu sedikit tersayat melihat gadis di depannya ini yang terlihat frustasi dan hancur dengan isakan memilukan di depan matanya untuk kesekian kalinya.
Aluka menghapus air matanya kasar,"maka dari itu, emang lebih baik kita nggak deket-deket. Lebih baik kita seperti dulu, aku yang kalian sakiti dan aku akan terima itu,"ujar gadis itu meninggalkan Frezo dalam keterdiamannya.
...
Aluka berjalan menuju kelas dengan sedikit rasa takut akan kemurkaan dari teman-temannya nanti.
Byurrrrr
Seperti dugaan gadis itu, kini bajunya sudah basah dengan air keruh yang baunya seperti comberan. Tak hanya itu kini banyak yang melemparinya dengan telur busuk dan sampah serta botol minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluka (Proses Penerbitan)
Teen Fiction"Ma, Aluka sakit. Boleh aku tidur sama mama?" "Pergi! Kamu di rumah papamu saja!" ··· "Aluka buatin makanan kesukaan papa." "Bisa kamu pergi dari hadapan saya?!" ··· Aluka Alkenzia. Gadis dengan seluruh luka yang dirasa namun tetap menabur kasih unt...