•BAB 8

11 4 14
                                    

Author's Point Of View
___________________

...°oOo°...

•BAB 8
counting words :1.384

"Bagaikan rantai, ikatan persahabatan ku mungkin akan longgar tapi tidak dengan putus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaikan rantai, ikatan persahabatan ku mungkin akan longgar tapi tidak dengan putus."

_Na Jaemin_

---

Dia menatap penasaran gadis yang berada di hadapannya, rambut yang panjang digerai mampu menutupi raut wajah ketakutannya.

Lelaki di hadapannya menarik dagu gadisnya, terlihat raut wajah cemas serta rasa gugup seolah takut untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya.

"Ada apa? "

"Jika aku mengatakannya berjanjilah untuk tidak melakukan sesuatu yang buruk"

Sosok lelaki pemilik suara berat itu mengerutkan dahi menatap kekasih.

"Katakan saja Caroline"

"Aku ingin ini semua berakhir maafkan aku, kau boleh menganggap aku egois tapi aku tidak akan melanjutkan hubungan ini lagi. Semuanya akan berubah baik baik saja jika seperti ini, kita putus dan sekali lagi maafkan aku"

"Tapi kenapa? "

"Sudah aku jelaskan, kau kurang mengerti? "

Gadis itu menatap sosok di hadapannya, meninggalkan lelaki itu dengan tatapan tajam serta mengembalikan beberapa benda yang tentunya berasal darinya.

Erangan kesal terdengar dari lelaki itu, tanganya bebas mengacak rambutnya seolah frustasi akan kejadian tadi.

Dalam otaknya berfikir keras, memikirkan bagaimana cara menjatuhkan sosok yang mampu membuat gadisnya seperti ini.

---

"Makan dulu"

Sarapan pun di lewatkan begitu saja oleh lelaki itu, hanya sekedar melirik sebentar lalu melangkahkan kaki keluar rumah yang hanya di isi oleh suara panggilan sang ibu.

Menaiki mobilnya lalu mulai menuju ke arah sekolah, terkadang mengetuk ngetukan jarinya berusaha menikmati musik yang mengalun dari dalam mobil.

Masih terpikirkan sosok itu olehnya yang sudah di tinggalkan dalam waktu lama.

Sesekali tersenyum saat mengingat bagaimana baik sang sahabat, serta betapa garingnya saat bercanda.

Saat sampai di sekolah dia langsung mendapatkan rangkulan dari sang teman.

"Hay, lama ga ketemu"

"Kan ketemu terus tiap sekolah! "

"WoW belum sarapan ya? Bad mood kayanya nih dugong"

SAHABAT |NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang