#03#

406 55 0
                                    

Setelah beberapa jam berkendara akhirnya mereka sampai di sebuah villa di pulau Jeju.

Semua orang terlihat sangat senang melihat keindahan pulau itu.
Terutama Yeri yang sedang sibuk mengambil video untuk Chanel YouTube nya.

Saat ini Irene sedang menerima telepon dari kantornya.
Dengan seulgi yang sedang berbaring di kasur sambil memperhatikan kekasih nya itu.

"Rumor apa lagi?"

"Aku tidak akan mau jika itu akan merusak karirku nanti"

"Hanya untuk menutupi kasus politik satu bulan lalu? Lalu jika itu semua berhasil tertutupi apakah aku yang selanjutnya akan di benci?"

"Ahh seterah kau saja"

"Okok baiklah"

Irene membenarkan rambutnya sebentar sambil mengehela nafas panjang dia membalikan badan dan ternyata ada seulgi yang dari tadi melirik ke arahnya.

Dengan tatapan malas Irene berjalan menuju seulgi lalu melemparkan hp nya ke kasur.

"Ada apa?" Seulgi segera mengambil posisi duduk.

"Besok aku ada urusan mendadak di kantor"

"Ada apa?"

"Entah, tapi aku harus datang untuk rapat terlebih dahulu"

Seulgi menaikan alisnya seolah bingung dengan ucapan Irene.

"Jadi besok kita tidak jadi ke pantainya? Kenapa harus mendadak?"

"Jika aku tidak datang ini akan berdampak pada karirku"jelas Irene

Seulgi yang sudah kesal pun sekarang memutuskan untuk pergi meninggalkan Irene di kamar.

Seulgi sudah memberitahu kepada orang-orang kantor supaya membatalkan acaranya besok demi bisa berlibur dengan Irene.

Tapi semuanya berbanding terbalik dengan kelakuan Irene.
Irene justru yang membatalkan acara liburan ini dengan urusan kantornya.

Seulgi memberitahu kepada yang lainnya kalau dia dan Irene akan pulang duluan karena urusan mendadak.
Dan lagi-lagi seulgi harus mengalah dengan kelakuan kekasihnya ini.

........................................................................

Keesokan harinya Irene seperti biasa mendatangi kantor yang telah membesarkan namanya itu.

Sambil menunduk Irene terus berjalan dari lobby menuju lantai 7 dengan seorang manager nya yang setia di sampingnya.

Setelah sampai di depan pintu Irene berhenti sejenak sambil menghembuskan nafas panjang lalu di lanjutkan dengan mendorong pintu.

Sudah ada beberapa orang disana yang tengah menunggu kedatangan Irene.
Semuanya memfokuskan pandangannya kepada Irene yang baru saja masuk.

Terdapat meja panjang yang biasa mereka gunakan untuk membicarakan artis mereka dan tak lupa juga di sana ada seorang pria yang sudah tidak asing lagi baginya.

Dia melirik ke kursi kosong di sampingnya bergantian dengan melirik Irene seolah tanda kalau pria itu menyuruh Irene duduk disitu.

Pria itu bernama Park bo gum dia aktor yang terkenal dia juga sahabat lamanya irene dulu.

Pembicaraan berlangsung dengan lancar.
Irene yang dari tadi memikirkan seulgi tidak bisa berbohong kalau dia juga sebenarnya takut kalau kekasihnya marah.

Karena Irene belum sempat bilang kepada seulgi atas rencana entertainment nya.
Yang akan membuat kasus dating palsu antara Irene dan bo gum.

Setelah selesai mereka memutuskan untuk makan siang bersama di restoran milik perusahaan itu sendiri.

Dengan beberapa manager Irene dan bo gum berani untuk makan bersama dan dilihat publik.

*Tingg*
Hp Irene berbunyi karena ada pesan masuk.
Irene yang sedang minum pun hanya melirik ke arah handphone nya memastikan kalau itu bukan seulgi.

"Dimana kau?"

Irene dengan cepat mengambil ponselnya dan membalas pesan tersebut.

"Aku sedang makan, kenapa memang?"

"Satu jam lagi kita ketemuan ya ada yang ingin aku bicarakan"

"Di rumah saja"

bo gum melirik aneh melihat Irene yang tanpak gelisah dengan cepat dia mengambil handphone Irene dan melihat isinya.

Irene yang kaget pun menjerit pelan membuat seisi restoran melirik ke arahnya.
Namun kondisi kembali seperti semula dalam beberapa detik.

Tanpa rasa bersalah bo gum tertawa puas melihat isi chatan Irene dengan seulgi.
Sementara Irene cepat-cepat mengambil handphone nya dari tangan bo gum.

"Aku pikir seulgi dan Irene pacaran itu hanya candaan fans saja"

"YAA!! Aku bersikap seperti ini bukan kepada seulgi saja tapi kesemua temanku" Irene dengan kesal memasukan handphonenya kedalam tas lalu dia berdiri.

"Kita lanjutkan obrolannya besok saja" ucap Irene.

Bo gum yang melihat wajah Irene yang barusan marah malah tersenyum manis seolah itu yang dia suka.

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang