Young Master Damien's Pet (Bagian 1)

Bab 389 - 390. Bisikan Hangat

Music Recomendation : Ruelle ft Fleurie - Carry You

Bab 389. Bisikan Hangat part 1

Tidak memberi banyak perhatian pada bayangan yang ia bayangkan di siang hari, Penny tetap tinggal untuk berbicara dengan Sylvia tentang cara menghindar dan menyerang saat ia melihat dan mengejar Damien di sekitar padang rumput dengan pisau.

Itu adalah lingkaran kejenakaan tertentu, pikir Penny pada dirinya sendiri ketika ia kembali ke kamar setelah bertukar kata-kata baik dengan Sylvia setelah waktu makan malam. Senang memiliki pertemanan dengan latar belakang yang baik membuat Penny bahagia.

Penyihir diburu di mana-mana tetapi Valeria berada di tempat di mana ia merasa bahagia seolah itu adalah semacam istirahat sebelum mereka kembali ke kehidupan mereka di Bonelake.

Sesampainya di pintu, Penny memutar pegangan pintu dan melihat Damien yang selesai mandi sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk di tangannya. Dan meskipun ia melakukannya, Penny bisa merasakan tatapan Damien ke arahnya selagi ia menutup pintu dengan satu klik kecil.

Berbalik hati-hati, Penny berjalan ke dalam ruangan bertanya-tanya apakah ia harus mandi dengan semua keringat selama seharian.

"Apakah kau ingin aku membuat beberapa catatan?" Penny bertanya pada Damien, mencoba untuk membuat percakapan selagi pria itu diam.

"Untuk tanda bulan?" Damien bertanya di posisinya berada.

Karena Damien tidak bisa membaca buku itu, maka Penny berhak menuliskannya agar ia bisa mengawasi apa yang harus diberikan kepada hakim untuk ditulis.

"Ya," jawab Penny, memperhatikan kancing kemeja Damien yang dibiarkan terbuka kecuali dua atau tiga dari bagian bawah kemejanya, Penny merasa sulit untuk berkonsentrasi pada apa yang Damien katakan, bertanya-tanya apakah suaranya sendiri keluar dengan gemetar karena gugup.

Pergi ke lemari, Penny mengambil handuk baru dan kering untuk melihat tas kecil yang ada di sana. Ia bisa merasakan jantungnya berdebar hanya dengan melihatnya. Itu adalah baju tidur yang dibawakan Damien untuknya kemarin.

Matanya mengamati lemari untuk menemukan baju tidur lain yang ia kenakan tadi malam yang dicuci dan diletakkan di sana. Penny telah meminjam gaun tidur dari Sylvia.

Apa yang seharusnya dia pilih? Tangan Penny meraih gaun tidur putih yang telah ia kenakan kemarin, tetapi jauh di lubuk hatinya ia ingin memilih yang baru.

Sementara Penny berdiri di sana dengan punggung menghadap Damien yang selesai mengusap rambutnya yang basah dan membiarkan sisanya mengering dengan sendirinya, ia tiba-tiba mendengar suaranya yang ada tepat di belakangnya.

"Kita bisa melakukannya bersama-sama," kata Damien, berdiri dan menjulang tinggi di atas ketinggiannya di mana ia bisa melihat tangan pria itu telah mencengkeram gaun putihnya,

"Kau bisa membaca buku itu dan aku bisa mendengarkannya. Buku itu tidak akurat karena itu akan menjadi dokumen palsu yang akan kita sebarkan untuk menghindari siapa pun yang mengetahuinya."

"Oke," jawaban Penny keluar seperti derit pada kedekatannya sekarang ini.

Penny mengingatkan dirinya sendiri bahwa itu adalah Damien dan bukan orang asing yang bersamanya di sini, tetapi masalahnya bukan itu.

Justru karena Damien yang berdiri di belakangnya begitu dekat tanpa membuat komentar sarkastik dan malah dengan serius menjawab jawabannya.

Penny tidak terbiasa dengan orang yang serius ini setidaknya tidak dengan dia yang sekarang membuat jantungnya memompa lebih cepat di dadanya.