Ya hallo aku kembali up nihhh!
And ya semoga dapat menghibur kalian...jangan lupa senyum ya soalnya senyum itu indah eak.
***Di kamar yang sangat luas dan bercat putih abu-abu tampak laki-laki sedang serius mengerjakan berbagai soal.
Edgar dengan telaten menghitung dan menguraikan jawabannya.
Tok..tok..tok..
Ceklek
Ketukan pintu pelan membuyarkan konsentrasi Edgar. Lalu ia menoleh dan mendapatkan wajah bundanya yang sedang tersenyum sambil berjalan menghampirinya.
" Gaga sayang, yuk makan malam dulu. Ayah udah pulang loh, lagi nunggu kamu di bawah,"ujar Rini dengan lembut sambil mengusap-usap rambut Edgar.
" Em, bentar bun Edgar beres-beres dulu"ucapnya.
" Ya udah Bunda ke bawah dulu ya. Jangan lama-lama loh entar ayam kecapnya abis sama ayah,"canda Rini dengan cegingaranya.
" Iya bun." Lalu Rini melenggang pergi dari kamar Edgar tak lupa menutup kembali. Edgar melanjutkan beres-beres bukunya. Setelah itu ia keluar kamar untuk makan malam.
Di ruang makan tampak keluraganya sedang sibuk dengan kegitan masing-masing. Ayahnya yang memeggang tablet di tangan kiri sambil menyuruh bundanya ini itu dengan selingan candaan. Bundanya melayani perintah ayahnya hanya tersenyum paksa sesekali mencebik kesal. Edgar terkekeh melihat pemandangan itu.
Tentu saja gue bersyukur punya keluarga yang lengkap dan selalu ada buat gue. Walaupun dengan candaan sederhana gue merasa bahagia bisa melihat mereka tertawa dengan bebas.
Edgar menghampiri mereka yang masih asik dengan kegiatanya.
" Malam yah, malam bun,"ucap Edgar sambil menarik bangkunya untuk duduk.
" Malam Ga."
" Malam sayang,"ucap mereka bebarengan." Ini ga ayam kecapmu," ujar Rini sambil menyodorkan nasi dan ayam kecapnya.
" Makasih bun."Senyum Edgar lalu mengambil sendok dan air putih.
Tak selang lama Edgar membuka obrolan. Ia ingat peristiwa 2 hari yang lalu di sekolah yang membuat ia penasaran.
" Em bun. Edgar mau ngomong sama Bunda."Ucap Edgar dengan tenang.
" Ayah gak di ajak nih?"goda Adi Waluyo. Edgar memandang Ayahnya dengan sedikit senyum.
" Boleh ko yah,"
" Apa sih Mas suami ikut-ikut aja deh, orang Gaga mau ngomong sama bunda bukan sama kamu." Sewot Rini.
" Ya kan ayah juga pengin ikutan ngomong, istri yang saya cintai."Ucap Adi tak mau kalah.
" Lah itu lagi ngomong," Adi yang hendak membuka mulutnya terhenti karen Edgar menginstrupsinya.
" Bun, yah udah dong debatnya, kayak anak kecil aja. Kapan Edgar ngomongnya?," relai Edgar dengan helaan nafas. Adi berdehem lalu sok sibuk dengan tabletnya sedangkan Rini menyelipkan rambutnya ke telinga padahal rambutnya ia gelung.
" Iya Gaga sayang mau ngomong apa,"ucap Rini dengan senyum cerahnya.
" Apa bener, bunda yang laporin kasus Edgar dua hari yang lalu?"tanya Edgar dengan hati-hati. Seketika muka cerah tadi berubah menjadi datar.
" Iya itu bunda yang laporin." Jawab Rini sambil mengiris daging ayamnya. Edgar menghela nafas.
" Harusnya bunda jangan laporin. Biar Edgar yang urus masalah sendiri, bun."
KAMU SEDANG MEMBACA
180°
ChickLitSampai di kelas IPA3 Edgar terkejut dengan sesosok gadis berkuncir satu sedang menyapu lantai. Edgar dengan gugup menuju bangkunya. Apa dia ya yang dimaksud anak baru? Oke tenang Edgar lo harus tenang gak boleh gugup. Ketika sampai di bangku. Gadis...