Vote dulu readers ku :)
Siap mengisi komen disetiap paragraf?
Happy reading:")
*Bahkan hewan pun jauh lebih bisa dipercaya dari pada manusia*
•-Dinda Arsya Devano-•-o0o-
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya Dinda sampai di tempat persembunyian Marcel yang sudah ia lacak dari sebelum pemberangkatan menuju Italia. Hingga kini ia sudah berada di sebuah gedung tua yang terletak sedikit jauh dari keramaian.
Dinda akui bahwa Marcel sangat lihai dalam mengelabui maupun meloloskan diri dari pencarian pemerintah Italia yang sudah mencari dia hingga ke perbatasan negara, namun nyatanya ia masih berada di tempat yang tak pernah terbayang oleh pemerintah itu sendiri. Mungkin, Marcel sedang mentertawakan kebodohan pemerintah yang tak bisa menangkapnya.
Sepintarnya seorang Marcel yang bisa menyembunyikan diri dari pemerintah, namun ia tak bisa menyembunyikan diri dari pencarian seorang Queen. Lihatlah sekarang ia tak sadar bahwa malaikat maut sudah datang jauh-jauh hanya untuk mencabut nyawanya.
"Waktu bermain anda sudah selesai, Tuan Marcelino" ujar Dinda menunjukkan smirk-nya sembari menatap Marcel yang tampak terkejut akan kehadirannya.
"Bagaimana bisa anda disini?" tanya Marcel kaget.
"Mencari anda sangat mudah bagi saya" jawab Dinda berjalan mendekati Marcel yang berdiri sembari menatapnya.
"Marvelino Crevanca Detha, kasus pembunuhan berantai dan terbunuh dengan tragis di rumah miliknya, right?" pertanyaan dari Dinda berhasil membuat Marcel tercengang.
"Dari mana anda tau?" tanya Marcel sedikit meninggikan suaranya.
"Mau saya bantu untuk segera menemui saudara kembar anda?" tanya Dinda menatap Marcel yang tampak bingung sekaligus kaget.
"Siapa anda?" tanya Marcel menatap Dinda tajam.
"Malaikat maut" jawaban dari Dinda membuat tubuh Marcel membeku.
"Anda belum mengenal saya seperti nya" ujar Dinda menghela napas pelan.
"Queen of Mafia, yang membantu untuk membuang sampah seperti anda dari dunia" ujar Dinda membuat Marcel meneguk saliva-nya kasar.
"Mau bermain terlebih dahulu atau mau langsung pada inti nya?" tanya Dinda memberi tawaran.
"Anda yang terlebih dahulu saya habisi, Queen" ujar Marcel menatap Dinda penuh dendam.
"Benarkah?, ah jadi takut saya" ujar Dinda berpura-pura ketakutan menatap Marcel yang melihatnya dengan tatapan bengis.
"Baiklah kita mulai karena ini terlalu banyak salam pembuka" ucap Dinda mulai mengeluarkan pistol dari saku jaketnya.
"Pilih kanan atau kiri?" tanya Dinda menatap Marcel yang tampak bingung akan pertanyaan yang ia berikan.
Dor
Dor
"ARGH" teriak Marcel kencang sembari terjatuh ke lantai karena Dinda yang menembak kedua kakinya.
"Lama" keluh Dinda setelah itu mengeluarkan pisau lipat kesayangan miliknya yang selalu ia bawa.
"Sudah lama tak dipakai, mari kita coba apakah masih tajam atau tidak?!" ujar Dinda memegang pisau tersebut dengan tangannya.
Sret
Sret
"ARGHH" teriak Marcel kencang saat Dinda menyayat tangannya menggunakan pisau lipat yang tadi ditunjukkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl [ SUDAH TERBIT ]
Teen Fiction💙 FOLLOW DULU SEBELUM BACA💙 -DON'T COPY MY STORY- Dinda Arsya Devano adalah seorang siswa yang duduk dikelas X IPA 2 SMA TRI SAKTI. Gadis yang dulunya sangat tertutup dan tidak terlalu mencolok dari ribuan siswa disekolah. Kini, berubah menjadi wa...