Saat matahari pagi terbit, hari baru membawa kemuliaan dan keindahan awal.
Sebuah kedai teh terletak di jalan pejalan kaki.
Ruang kecil di lantai tiga, segar dan elegan, dengan lukisan pemandangan digantung di dinding, tintanya harum, memiliki rasa yang unik dan elegan. Di luar koridor di luar ruangan kecil, seseorang sedang memainkan Gu Zheng, berbunyi ding ding dong dong. Ada set teh porselen putih di atas meja, Long Jing yang enak, seteguk bisa membuat orang tenang di kota yang bising ini, sangat sulit didapat.
“ Tuan, silahkan di sini ! ” Pelayan itu tersenyum dan menyapa, membawa pria itu ke ruang pribadi.
Pintu perlahan terbuka, Zhou Cheng Ze melihat pria itu di ruang pribadi, Wu He Lian menatapnya pada saat bersamaan. Zhou Cheng Ze duduk di hadapannya. Ini juga bisa dikatakan pertama kalinya kedua pria itu berhadapan langsung, kecuali untuk beberapa rapat perusahaan. Pelayan segera membuat secangkir teh untuk Zhou Cheng Ze dan meninggalkan ruang pribadi dengan tenang.
“ Aku tidak tahu ada apa presdir He meminta ku untuk datang ke sini hari ini. ” Zhou Cheng Ze menyesap dari cangkir teh, kemudian bertanya dengan santai.
Wu He Lian berkata terus terang,
" Aku ingin bertemu dengan Nyonya Zhou. "" Bibi Fen tidak ingin melihatmu, " Zhou Cheng Ze menolak dengan suara yang dalam.
“ 30% saham Zhoushi sebagai gantinya, aku ingin bertemu dengan Nyonya Zhou ! ” Wu He Lian berkata pelan, tangan Zhou Cheng Ze gemetar, teh di cangkir bergoyang.
Zhou Cheng Ze terkekeh, tidak peduli pada sahamnya.
“ Dalam tujuh hari ke depan, aku akan mengumumkan penjualan saham Zhoushi, jika presdir Zhou tidak keberatan jika alir keluar. ” Wu He Lian tersenyum dengan tenang.
Zhou Cheng Ze menurunkan kacamata di pangkal hidung dan menyipitkan matanya, " Bahkan jika itu keluar, aku tidak akan membiarkanmu melihatnya. "
" Kau takut. "
" Apa yang aku takutkan. "
" Syarat nyonya Zhou bisa menikah dengan keluarga Zhou. Dia tidak diizinkan untuk mengungkapkan hubungan antara dia dan Gu Xiao Chen." Wu He Lian menjentikkan abu, kemudian berkata, " Gadis yang kau Zhou Cheng Ze tunggu selama bertahun-tahun, dia adalah wanitaku, kau tidak rela. Jika aku bertemu dengan Nyonya Zhou, maka kau bahkan mungkin tidak memiliki kesempatan terakhir, jadi kau takut. "
Zhou Cheng Ze tiba-tiba menjadi suram dan mengecam, " Belum sampai akhir belum tahu ! Sahamnya akan dijual atau tidak, terserah presdir He ! "
Zhou Cheng Ze buru-buru berbicara beberapa patah kata sebelum bangun dan pergi. Ketika berbalik untuk membuka pintu, Wu He Lian berkata dengan tiba-tiba, " Sebenarnya aku harus berterima kasih kepada presdir Zhou. "
“ Apa maksud ucapan presdir He ? ” Zhou Cheng Ze balik bertanya.
Wu He Lian menatapnya dan berkata, " Terima kasih, presdir Zhou, telah mendorongnya kepadaku. "
Zhou Cheng Ze terkejut, tidak tahu seperti apa rasanya, akhirnya pergi juga.
Lin Fen bertanya tentang Wu He Lian dan hubungan di antara mereka.
Gu Xiao Chen menggelengkan kepala, semua kata tidak bisa menggambarkan hubungan mereka, jadi ia memilih untuk diam.
Kekasih ? Sudah berlalu.
Teman ? Tidak termasuk.
Bos ? Ia telah berganti perusahaan.
Gu Xiao Chen menatap kosong ke detail file, tapi tidak melihat apa-apa.
Manajer mendekatinya dan berkata,
" Gu Xiao Chen, ikut aku. "Mengikuti instruksi manajer, Gu Xiao Chen meletakkan dokumen di tangannya, bangkit dan pergi bersama manajer. Dalam sekejap, mengikuti manajer ke ruang konferensi di lantai empat. Manajer membuka pintu, Gu Xiao Chen mendongak, hanya melihat sosok tinggi berdiri di belakang jendela besar, cahaya besar dan bayangan menyelimuti dia, menguraikan lekuk sosoknya, ramping dan tinggi, kokoh seperti pohon pinus.
Meski hanya dari belakang, Gu Xiao Chen tahu siapa dia.
“ Presdir He, orangnya ada di sini. ” Manajer itu berkata dengan senyum dan segera mundur.
Gu Xiao Chen mengerutkan kening dan buru-buru berteriak, " Manajer ! "
Wu He Lian perlahan berbalik dan menatapnya dengan tatapan yang dalam. Nadanya tidak lagi sombong seperti sebelumnya, seperti sedang kompromi, " Ayo kita bicara. "
Manajer juga orang yang mengerti, dia buru-buru pergi tanpa menunggu reaksi Gu Xiao Chen.
Tiba-tiba hanya mereka berdua yang tersisa di ruang konferensi.
Di__da__di__da____
Gu Xiao Chen biasa menunduk dan menatap sepatunya, mengerutkan bibirnya dan tidak berkata apa-apa.
Wu He Lian meletakkan tangan di saku celananya, alis pedangnya mengerut, bertanya dengan suara yang dalam, " Apa hubunganmu dengan keluarga Zhou ? "
Gu Xiao Chen terdiam beberapa saat, lalu berkata dengan pelan, " Tidak ada hubungan. "
“ Lalu kenapa pergi menjemput ? ” Wu He Lian terus bertanya.
Gu Xiao Chen menggigit bibirnya dan kembali diam.
" Baik, aku akan mengubah pertanyaannya. " Suara Wu He Lian sangat rendah, bahkan sedikit serak,
" Katakan padaku, mengapa terlambat saat pertandingan debat ? "Air mata Gu Xiao Chen tiba-tiba mengental dan memenuhi matanya.
“ Karena keluarga Zhou mengadakan pernikahan pada malam sebelumnya, Zhou Mo Sheng menikah. ” Bertanya dan menjawab sendiri, Wu He Lian berkata dengan pelan, hati Gu Xiao Chen tegang, dia malah terjalin dengan emosi yang tak terhitung jumlahnya, seperti air pasang yang membanjiri, suaranya semakin keras dan keras, kata terakhir keluar,
" Mengapa tidak memberitahuku ! Mengapa tidak memberitahuku istri Zhou Mo Sheng, Lin Fen adalah mama mu ! "Gu Xiao Chen mengertakkan giginya, dengan keras kepala tidak membiarkan air mata jatuh.
Wu He Lian berjalan ke arahnya perlahan, mengulurkan tangan malah tidak tahu bagaimana memeluknya, kedua tangannya akhirnya menyentuh tubuhnya, tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya, seolah ingin menggosoknya ke tubuhnya, tidak ada lagi kemarahan sedikit pun, berkata dengan lemah, " Gu Xiao Chen ! Kau seharusnya memberitahuku, kau bisa memberitahuku ! "
Tuhan tahu sudah berapa lama dia cemburu.
Selalu berpikir bahwa Zhou Cheng Ze adalah orang yang dia sukai, tapi tidak pernah berpikir semua ini hanya untuk ibunya.
Gu Xiao Chen menelan air matanya dengan putus asa dan tidak membiarkan dirinya menangis, namun tubuhnya yang gemetar dan suaranya yang tercekik mengungkapkan kesedihan dan harga dirinya yang dibanggakan. Ia tidak memeluknya, atau menolaknya, sekeras rubah kecil yang menunggu cinta dalam dongeng.
" Aku tidak ingin kau mengasihani ku ! Aku tidak ingin kau bersimpati pada ku ! " Gu Xiao Chen bergumam dengan sedih, mundur selangkah demi selangkah.
Tangan besar itu menekan kepala kecilnya agar dia bersandar pada dirinya, Wu He Lian berkata dengan berbisik, " Dengar ! Aku tidak mengasihani atau bersimpati padamu ! "
Dia mencium keningnya, dalam bingung, ia mendengar dia berkata dengan lembut, " Aku hanya menyayangi mu. "
Akhirnya, akhirnya tidak bisa menahannya lagi.
Gu Xiao Chen menangis dengan nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Playboy 2(对抗花心上司) Penulis asli: 《拓拔瑞瑞》 ( 198---390 )
RomanceDi Wushi , tidak ada tidak mengenal tuan muda Lian. Saat dia bilang kamu salah ya salah. Jangan pernah menyinggung tuan muda Lian. Kalau tidak, cuma ada satu kata yaitu.... MATI. Dan dia Gu Xiao Chen sangat tau diri, dia tidak pernah bermimpi menj...