Tiga

62 6 0
                                    

Happy Reading – !

.

.

.

.

Enam perempuan sedang menikmati kopi dan dessert yang mereka pesan di salah satu café dekat kampus mereka. Mereka asik berbincang tak sadar sekelilingnya. Awalnya berbincang tentang tugas mata kuliah, kemudian merabat ke hubungan asmara, dan sekarang sudah berganti topic menjadi drama korea.

"Lis, kemarin nonton Penthouse gak? Sumpah itu si Joo Dantae gak kapok-kapok," ujar salah satu perempuan disitu.

"Belum! Please Joy, lo jangan spoiler dulu." Ucap Lisa.

"Gue udah nonton," sahut Rose.

"Kesel gak lo, Rose?"

"Gue pengen santet dia boleh kagak sih?" ungkap Rose.

"Jangan buat gue penasaran deh, nanti aja ngomongin Penthouse nya," tegur Lisa.

"Lo harus nonton cepet Lis," ujar Rose.

"Penthouse seru?" tanya seseorang yang bernama Eunha.

"Seru parah,"

"Bikin naik darah," ungkap Lisa.

"Gue baru selesai nonton True Beauty," seru Sana.

"Lo kalau nonton drakor lama ah," ujar Joy.

"Ya gue kan nunggu episodenya lengkap dulu, gak bisa gue digantung-gantung,"

"Anjir, lo sering digantung doi juga, San." Sahut Yeri. Mendengar itu, semua tertawa kecuali Sana.

"Kurang aja lo Yer,"

"Hahaha, sorry-sorry,"

"WOI!"

"Aaaaa...." Teriak ke enam perempuan itu.

"Kak Jungkook! Kagak ada kerjaan lain apa? Aku bilangin Mama," seru Lisa.

"Kak Jungkook bikin kaget aja," kata Yeri.

"Hai Yer, makin cantik aja," goda Jungkook.

"Mulai deh Kak Jungkook goda-goda temen Lisa," ejek Lisa.

"Bukan goda dek, ini kenyataan."

"Terserah deh," ujar Lisa mengalah.

"Gak ada kelas, Lis?" tanya Jungkook.

"Udah beres dari tadi, ini mampir sebentar. Kak Jungkook abis kelas langsung pulang, biar Mama gak khawatir lagi,"

"Iya cil iya. Yaudah gue duluan ya." pamit Jungkook ke teman-teman Lisa.

"Gitu doang kak? Ngapain ke sini kalau cuma sebentar?" tanya Sana.

"Kebetulan liat Lisa, jadi pengen ganggu aja. Duluan ya," Jungkook pun pergi. Memang tidak jelas dia, hanya mampir untuk menjahili adiknya. Lisa hanya bisa sabar, kalau saja ia bisa memilih antara menjadi adik Jungkook atau menjadi adik Rose, ia akan memilih Rose. Ah tapi nanti bisa-bisa dia lemot seperti Rose.

"Untung ganteng kakak lu Lis, kalau kagak udah gue gibeng tuh orang," ungkap Yeri.

"Kayak bisa aja lu gibeng kak Jungkook, yang ada tambah kepincut lu," sahut Eunha.

Semua tertawa mendengar perkataan Eunha. Benar, Yeri memendam perasaan ke Jungkook dan kelima sahabat tau. Kata Lisa, Jungkook juga welcome-welcome saja ke Yeri. Jadi kenapa tidak gas saja?

 Jadi kenapa tidak gas saja?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
          

"Mbul, mau balik?" tanya Woojin

"Iya, lu balik duluan aja. Gue mau jemput bunda dulu," jawab Jihoon.

"Emang bunda Jihyo dimana?"

"Di rumah Tante Eunbi. Arisan kali, gak tau urusan ibu-ibu,"

"Yaudah kalau gitu gue langsung balik aja, gue duluan ya." pamit Woojin

Jihoon mengangguk, "bye"

Jihoon menaiki motornya, lalu pergi menuju rumah keluarga Abhiyoda.

Menurut Jihoon keluarga Abhiyoda adalah keluarga paling ramai. Mengapa? Karena Paman Seungwoo dan Tante Eunbi memiliki banyak keturunan.

Mereka dikaruniai empat orang anak. Dan anak pertama mereka kembar. Keturunan nya juga tidak mengecewakan. Maksudnya semua keturunan Abhiyoda tampan dan cantik.

Terkadang ia iri karena keluarga mereka yang ramai. Tapi Jihoon juga bersyukur karena memiliki ayah dan ibu angkat seperti Daniel dan Jihyo. Mereka sangat baik dan menyayangi Jihoon bagaikan anak kandung sendiri.

Sesampainya di rumah keluarga Abhiyoda. Jihoon mendapati Wonyoung yang sedang membuat video di halaman rumah, sepertinya membuat video Tiktok? Yang sedang viral itu.

"Hai Won," sapa Jihoon.

"Eh kak Jihoon? Halo kak!" balas Wonyoung dengan memberikan senyum manisnya.

"Bunda ada di dalem?"

"Ada kak! Masuk aja, gak usah malu-malu lah. Udah biasa juga langsung masuk," ujar Wonyoung.

Jihoon terkekeh, "basa-basi aja Won, gue masuk dulu ya,"

"Iya kak masuk aja,"

Jihoon pun masuk ke rumah keluarga Abhiyoda. Melihat enam wanita sedang berbincang di ruang tamu sambil menikmati teh dan biskuit yang dihidangkan di atas meja.

"Eh ada Jihoon," ujar Jisoo.

"Sore tan," sapa Jihoon sedikit membungkuk.

"Jihoon? Sini dek, mau jemput Jihyo ya?" tanya Wendy.

"Iya nih tan mau jemput bunda,"

"Enaknya bunda Jihyo dijemput anak, sayang banget pasti nih, berasa suami dua gak?" kata Jisoo. Jihyo hanya tertawa.

"Nggak tan, aku gak bisa bertanding sama Ayah,"

"Kalah ya?"

"Iya tan,"

"Daniel mah ngambekan Jis," ungkap Jihyo. "Nempel mulu kayak lem," lanjutnya.

"Kalau Suho gitu, udah aku amuk kali ya?" canda Irene. Semua tertawa.

"Ini nih istri empat anak saling nempel mulu sama suami," goda Wendy sembari menyenggol Eunbi.

"Iya nih, anak udah banyak masih sempet bucin," Irene ikut menggoda adiknya itu.

"Serasa masih pacaran ya, Bi." sahut Jihyo.

"Hahaha, nggak juga. Biasa aja kali," ucap Eunbi malu-malu.

"Jangan-jangan mau punya anak lagi ya? Pengen punya berapa sih si Seungwoo tuh?" tanya Jisoo.

"Jangan!" teriak Dongpyo dari tangga. Ternyata anak itu baru saja turun dari kamarnya ingin mengambil cemilan.

"Dongpyo gak mau punya adek lagi?" tanya Jihyo.

"Lumayan loh kalau dapet adik cewe, Pyo. Bisa temenin Wonyong," sahut Jisoo.

"Nggak mau tan. Cukup Wony bikin lelah," ungkap Dongpyo.

"Enak aja, Wony gak nyusahin ka Pyo. Mommy Wony mau adik lagi, cewe biar Wony gak dijadi bahan jailan lagi," sela Wonyoung yang baru masuk ke rumah. Gadis itu baru saja selesai membuat video.

Komplek Cemara - ft. FakestagramWhere stories live. Discover now