"Ahh benarkah? Apa kau bisa melakukannya dengan baik hari ini?" Ucap Junmyeon kepada seseorang di ujung telepon sana.
"Aku sempat menanyakannya kepada beberapa senior di sana. Mereka dengan senang hati membantuku namun banyak istilah ketikan yang tidak ku mengerti. Bahkan aku belum sempat belajar banyak mengenai program komputer yang ku gunakan sekarang. Sepertinya aku terlalu banyak bertanya sampai senior di bagianku bekerja mulai merasa terganggu karenaku" Chorong sedang duduk menikmati makan siangnya sendirian di sebuah cafe.
"Kau harus mendekati salah satu senior yang bisa mengajarimu banyak hal di waktu luang..." Junmyeon sepertinya masih mengantuk sampai beberapa kali mengeluarkan udara dari mulutnya. Dia juga masih berada di atas tempat tidurnya karena waktu di tempatnya masih menunjukkan waktu fajar.
"Aku kesulitan untuk mendapatkan teman baru di sana. Meskipun sudah hampir dua minggu ini aku bekerja, tapi cara beradaptasiku semakin memburuk setiap harinya"
Junmyeon tidak menanggapi selama beberapa detik karena rasa kantuknya dengan panggilan telepon di jam paginya ini.
"Apa kau sudah melakukan makan siang?" Suara Chorong kembali membangunkannya.
"Eoh? Eo-eoh... Aku sudah memakan ramen tadi"
"Kau selalu memakan makanan itu setiap aku menghubungimu seperti ini. Apa perutmu baik-baik saja?"
"Eoh, aku baik-baik saja"
"Apa kita benar-benar tidak bisa bertemu? Rasanya aneh bagiku untuk mempunyai kekasih secara virtual seperti ini"
"Kita sudah melihat wajah masing-masing dan sering melakukan panggilan video. Aku merupakan orang yang nyata"
"Aku tahu. Maksudku, kita selalu berkomunikasi melalui aplikasi ini sampai sekarang. Kau bahkan tidak pernah memberitahukan nomor ponselmu padaku"
Junmyeon terdiam sejenak sambil memandangi langit-langit kamarnya.
"Kau akan mendapatkannya dalam waktu dua minggu lagi""Nde?"
"Aku berencana mengganti nomorku pada waktu itu"
"Waeyeo? Apa ada banyak panggilan yang mengganggumu?"
"Tidak. Hanya saja........aku memang harus membeli nomor baru nanti" Junmyeon masih tidak bisa mengungkapkan alasan sebenarnya di saat dia sedang tinggal jauh dari Seoul.
"Arasseo. Kabari aku saat kau sudah membelinya. Ada banyak pria yang mulai menyukai profilku akhir-akhir ini"
"Mwo? Benarkah? Apa kau sempat berkomunikasi juga dengan mereka?"
"Hanya percakapan singkat mengenai usia dan juga pekerjaan. Setelah itu, aku memutuskan untuk tidak membalas pesan mereka lagi. Bagaimana denganmu? Aplikasi masih kita gunakan. Pasti banyak wanita juga yang mencoba mendekatimu"
"Setelah memutuskan untuk menjadi kekasihmu, aku tidak pernah membuka profil lain selain dirimu"
Chorong memelankan gerakan mulutnya yang sedang mengunyah sekarang saat mendengar ucapan itu dari ujung telepon.
"Aku benar-benar ingin menjadi kekasih yang baik dan tidak mengecewakanmu" Ucap Junmyeon lagi.
"Kau membuatku terlihat buruk sekarang dengan mengakui hal tadi lebih dulu"
"Mwo? Tidak. Hal itu wajar terjadi karena orang-orang pasti akan lebih mudah menunjukkan ketertarikannya di dunia maya"
"Apa.....kau tidak merasa cemburu?"
"Apa kau ingin melihatku cemburu?"
"Aku hanya berharap kau bisa mengungkapkan kecemburuanmu padaku secara langsung. Ka-kau tahu kan kalau aku adalah kekasihmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is My Online Boyfriend
Fanfiction[COMPLETED] Pertemuan Park Chorong dan Kim Junmyeon di sebuah aplikasi kencan merupakan hal yang baru bagi mereka. Keduanya saling mengenal satu sama lain sampai akhirnya memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Namun entah karena apa, sang pria m...