My Boss [Chanyeol X Jeongyeon]

9.0

Nessi pov

Chanyeol memiliki jadwal yang senggang pada hari ini. Jadwal makan siang bersama papanya merupakan hal yang harus Chanyeol lakukan sekarang. Bukannya dirinya gak mau bertemu dengan papanya tapi dirinya tak mau mendengar perkataan yang akan diajukan papanya.

Hari ini Jeongyeon disuruh menemani Chanyeol untuk bertemu dengan papanya, karena Jeongyeon merupakan sekertaris pilihan Chanyeol bukan pilihan kantornya. Jeongyeon mau tak mau harus mengikuti dengan Chanyeol.

Mereka berdua memasuki sebuah restauran dengan konsep warna putih yang mendominasi. Sekertaris pribadi sang papa menunjukkan ruangan yang sudah disediakan.

Sesampainya di depan ruangan Jeongyeon tidak langsung masuk ke ruangan tersebut melainkan menunggu terlebih dahulu di depannya.

Chanyeol memasuki ruangan itu dan melihat sang papa sedang duduk menunggunya. Chanyeol pum membungkukkan badannya untuk memberi salam kepada sang papa.

"Kamu sudah datang nak?" ujar Siwon papa Chanyeol

"Iya papa." jawab Chanyeol sopan

"Bagaimana kabar mu? apa kamu menikmati pekerjaanmu disini?" bukannya tanpa alasan Siwon menanyakan hal itu, dirinya bertanya karena Chanyeol sesampainya di Korea dia tidak tinggal berasa orang tuannya. Melainkan tinggal di apartemen mewah miliknya

"Aku cukup menikmati bekerja disini. Tak jauh berbeda dengan Jepang." ujar Chanyeol

"Baguslah semoga disini juga kamu menemukan pasangan hidup mu mengingat umurmu yang sudah berkepala tiga tetapi juga belum mengenalkan seseorang kepada papa dan mama." ucap Siwon tepat seperti yang Chanyeol bayangkan.

"Hah... kurasa kurang tepat jika kita membicarakan itu sekarang pa.." balas Chanyeol

"Tapi kamu harus memikirkan itu dari sekarang, mama papa ingin melihat kamu memiliki anak. Jadi jangan sepelekan hal itu. Kamu harus mencari wanita yang mencintaimu dan yang kamu cintai Chanyeol-a." kata Siwon sembari menyeruput tehnya.

Chanyeol hanya terdiam mendengar perkataan sang ayah, mungkin sang papa ada benarnya dirinya harus segera mencari wanita yang akan ia jadikan pendamping hidupnya.