Jung's 10

6K 653 5
                                    

Taeri sebenarnya merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Setiap pagi ia selalu merasa mual, namun saat ia ingin memuntahkannya justru hanya cairan bening yang keluar. Bahkan porsi makan Taeri juga jadi tak terkendali, menginginkan makanan asam, ingin makan sesuatu pada jam-jam rawan, bahkan mood dirinya juga tidak jelas.

Seperti sekarang, Taeri mendadak nangis karena Jay tak sengaja menumpahkan jus bikinannya. Padahal jus itu sangat ingin sekali ia minum.

"Sayang... udah dong nangisnya, aku kan ngga sengaja. Maafin aku, yaaa" Jay sudah memohon sambil memasang wajah melas, sangat melas namun Taeri seolah tak peduli dengan itu.

"Kamu jahat, Jay... hiks... kan kamu tau aku mau minum itu.. huwaaa~"

Tangisan Taeri semakin kencang membuat Jay dan dua anak lainnya sampai menutup telinga.

"Yaudah-yaudah, aku bikinin yang baru ya?"

"Ngga mau! Aku maunya yang tadi..  hiks.. Jayson jahat hiks.."

"Mommy~ jangan nangis, kalo kak Jeno yang bikin mau?"

Taeri menggeleng.

"Kalo kaka, kalo kaka?"

"Ngga mau! Tangan kalian itu ngga enak! Mommy ngga mau kalo jus mommy nanti rasanya hambar"

Jay, Mark, dan Jeno otomatis langsung mencium tangan mereka masing-masing. Apa iya tangan mereka bau sehingga Taeri bilang tidak enak(?)

"Emang tadi mommy bikin jus apa sih dad sampe nangis begini?" Tanya Mark.

"Ngga tau, kak. Tadi pas daddy mau keluar kamar ngga sengaja nabrak mommy, jadi tumpah deh jusnya"

"Mommy emang bikin jus apa tadi? Kaka beliin aja ya, mau?"

"Mommy tadi bikin jus mangga hasil metik ditetangga sebelah.. hiks.. Mommy ngga mau beli, mommy maunya bikin.. hiks.."

"Yaudah kalo gitu kak Jeno aja ya yang bikin? Sama aja kok, mom" Seru Jeno.

Namun Taeri lagi-lagi menggeleng membuat ketiga jantan disana hanya menghela panjang nafasnya. Susah juga ternyata menghadapi mommynya jika sedang dalam mood menyebalkan seperti ini.

Ruang keluarga pun mendadak hening. Jay dan dua anaknya sedang memikirkan bagaimana cara mengganti jus yang Taeri buat tadi, sedangkan Taeri kembali diam dengan memakan cemilan bayi ditangannya.

Entahlah, Taeri juga tak tau kenapa dirinya belakangan ini menyukai biskuit bayi(?)

Sampai keheningan mereka buyar ketika terdengar suara mesin mobil berhenti dihalaman rumah.

"Ini kenapa pada diem-diem aja, musuhan?" Tanyanya setelah duduk disamping Taeri.

"Iya, mommy kemusuhan sama mereka!" Jawab Taeri melirik sinis suami dan anaknya.

"Mommy diapain sama mereka?"

"Jus mommy ditumpahin daddy, dek.. hiks~"

Nahkan nangis lagi, adek sih malah diingetin:')

"Jus apa?"

"Jus mangga, mommy.. hiks.. mereka jahattt~"

Sungchan mengernyit heran kala Taeri menangis kencang hanya gara-gara jus. Karena setau Sungchan, Taeri itu tidak menyukai buah yang dijadikan jus.

"Sejak kapan mommy suka jus buah?"

Jay dan kedua kakaknya membelalakan mata saat mendengar pernyataan Sungchan. Benar juga, Taeri kan tidak menyukai itu.

"Iya, ya.. sejak kapan kamu suka jus buah?" Tanya Jay.

Taeri memegang dagunya dengan dua jari seakan sedang berpikir keras, "Sejak... tadi?"

You'll also like

          

"Mommy aneh deh" heran Mark.

"Eung.. mommy aneh kenapa?"

"Kaka perhatiin mommy sekarang makannya banyak, udah gitu tiap malam suka minta yang aneh-aneh, mana paginya mommy muntah-muntah"

Mark bisa tau itu sebab waktu malam dimana Taeri minta dibelikan soto, ia bangun dan melihat Jay tidur disofa ruang tamu :')

"Iya, mom.. Jeno perhatiin juga badan mommy lebih berisi"

"Bener tuh, mommy bulet kaya tomat"

Taeri membulatkan matanya saat Sungchan menyamakan dirinya dengan sayuran merah tersebut. Bulat, padat, berisi. Heol~ jadi teringat dengan bibi Shin.

Tapi setelah dipikir-pikir memang ada benarnya juga. Taeri merasa jika tubuhnya agak sedikit berat, tapi entah karena apa alasannya.

Hmm baiklah jika begitu, besok Taeri akan memeriksa dirinya. Memastikan bahwa ia baik-baik saja, dan semoga apa yang ia pikirkan selama ini semuanya terbuki benar mengingat gejala yang sedang alaminya. Yah, kita doakan saja yang terbaik..

* * *

Hari ini weekend, dan seluruh kegiatan keluarga Jung berhenti sejenak. Jay dan ketiga anaknya masih asik mengarungi dunia mimpi sedangkan Taeri sudah bangun terlebih dulu. Taeri menguncir rambutnya, berjalan ke arah meja rias dan membuka laci tersebut dimana didalamnya terdapat sebuah alat tes kehamilan. Jujur ia sangat gugup untuk tau hasilnya nanti, sehingga Taeri berulang kali mengatur nafas dan meyakinkan diri bahwa do'anya kali ini pasti terkabul.

"Semoga hasilnya baik" gumamnya.

Menunggu sekitar beberapa menit, akhirnya Taeri mengeluarkan test pack tersebut dan hasilnya sungguh membuat ia tak percaya. Taeri merasa haru, sedih, bahagia, ah entahlah.. semua bergabung menjadi satu.

"Hello baby, selamat datang di keluarga Jung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hello baby, selamat datang di keluarga Jung. Sehat-sehat ya sayang.. mommy janji akan terus menjaga kamu. Sekarang kita temui daddy sama kaka, pasti mereka seneng setelah tau ada kamu disini" Ucap Taeri sambil mengusap perutnya yang memang sedikit lebih membuncit.

Taeri keluar kamar mandi dan mendapati Jay sudah bangun dari tidurnya. Ia menghampiri sang suami dengan senyum yang sangat mengembang.

"Jay.. aku mau kasih tau kamu sesuatu"

Jay yang kebetulan sedang minum menoleh pada sampingnya, "muka kamu seneng gitu sih, mau kasih tau apa?"

"Aku ham--"

"ADEK!!! MOBIL GUE LO APAIN??!!"

Ucapan Taeri berhenti saat suara Mark menggema dipenjuru rumah, membuat Jay mendengus malas. Masih pagi tapi keluarganya sudah berisik sekali.

"Sayang sebentar ya aku mau liat kaka dulu, anak itu pagi-pagi udah berisik banget"

"T-tapi Jay--"

Chuuup~

"Sebentar sayang, nanti kita lanjutin obrolannya ya"

Jay langsung berjalan keluar kamar setelah memberi kecupan selamat pagi untuk istrinya. Sedang Taeri hanya menunduk lemas karena kejutan yang ingin ia berikan gagal.

"Yaudah deh lain kali aja aku kasih taunya" lalu Taeri pun ikut untuk melihat keributan yang dibuat anaknya itu.

"Kaka ada apa, kenapa pagi-pagi udah teriak-teriak aja? Ngga enak loh sama tetangga" Ucap Taeri.

"Mommy.. liat tuh mobil kaka diapain sama adek!"

Taeri membulatkan mata saat melihat mobil Mark hancur pada bagian depannya, "itu mobil kaka?"

"Iya, mom. Kaka baru mau panasin mobil buat dipake pergi, eh pas kaka liat mobil kaka ancur begini! Mana lagi tuh si kunyuk, diteriakin bukannya bangun kek!"

Mark tentu saja marah melihat keadaan mobilnya. Niat hati ingin pergi menemui Chani dan mengajaknya jalan-jalan sebagai perminta maaf, namun yang dia temui malah mobilnya hancur berantakan.

"Udah kaka jangan marah-marah dulu, kita dengerin penjelasan adek ya" Saut Jay.

Bapak itu juga sama kagetnya dengan mereka, ditambah lagi dengan kepalanya yang berdenyut sekarang. Pasti akan ada yang merengek nih minta dibelikan mobil baru, padahal mobil itu baru Jay belikan 3 hari yang lalu dan itu secara cash. Oh tuhan, untung uang daddy Jay angka nolnya tidak hilang-hilang ya dad :')

Step Mother For Jung's || After Married(✔)Where stories live. Discover now