Aizawa merawat gadis kecil tersebut dengan bantuan para hero lainnya, berusaha mungkin mendapat informasi, idenditas, dan latar belakang dari gadis kecil tersebut. Anak yang awalnya berbahaya, ternyata tenang dan sangat patuh. Mereka sekarang berada di depan rumah Aizawa.
"Kamu akan menginap disini untuk sementara nak. Kuharap kamu tidak alergi sama kucing." Kata Aizawa mejanjikan, mengunci pintu. Aizawa menggandeng tangan gadis kecil tersebut, sangat membuatnya cemas dan membawanya ke ruang tamu.
"Jangan khawatir, dia tidak menggigit, aku harap."
"Tenanglah, aku bukan orang jahat, secara harafiah aku kebalikannya. Aku orang baik." kata Aizawa sepertinya berusaha menenangkan gadis kecil yang dari tadi hanya diam dan gelisah.
"Sebentar lagi musim dingin, jadi malamnya akan sangat dingin. Kamu tidak perlu mandi, kalau kamu tidak mau. Kamar mandinya ada disana." dia menunjuk ke lorong dengan tiga pintu.
"T..Terima...kasih." kata gadis kecil pelan, dengan wajahnya yang kosong.
Aizawa terdiam untuk sementara...,"Kamu tidak punya pakaian lain, benar?" Aizawa memasuki ke salah satu pintu di lorong. Kemudian keluar sejenak dengan sesuatu di tangannya.
"Ini, mungkin sedikit kebesaran untukmu tetapi itu akan dilakukan untuk saat ini." kata Aizawa menyerahkan pijama yang berukuran sedang ke gadis kecil tersebut.
"Kamu bisa tidur dikamarku disana. Aku kadang - kadang tidur dengan kucingku di ruang tamu, jadi jangan merasa bersalah...oke?"
"I-iya." kata gadis kecil pelan.
"Hey, nak."
"Iya?!"
"Beritahu namamu padaku."
"...Shiroi, Shiroi Alice." Aizawa lalu maju mendekati Shiroi dan menepuk kepala Shiroi.
"Itu nama yang bagus, Shiroi."
"T-....Terima .... kasih."
"Besok kita akan pergi dan beli beberapa baju, oke?"
"Um." Shiroi membalas jawabannya dengan anggukan kecil.
Rutinitas harian mereka cukup banyak diringkas untuk itu. Aizawa sedikit demi sedikit mengenal Shiroi dan Shiroi semakin lama semakin terbuka dengan Aizawa. Suatu hari Aizawa mengajari Shiroi tentang pengetahuan dasar tentang dunia ini.
"Jadi hampir semuanya normal disini, bahkan kekuatanmu juga. Ada apa dengan wajah itu? Apa quirk tidak begitu sama dengan kekuatanmu?"
"Tidak."
"Kamu tidak terlalu banyak bicara, ya?"
"..."
Setahun berjalan seperti itu.
Beberapa tahun kemudian...,
"Itu cukup banyak yang aku dapat darinya." Aizawa duduk di atas meja dapur dengan All Might dalam wujud kurusnya, meminum kopi. Sedangkan Shiroi bermain dengan kucing di dekat tirai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Irregular At Hero High School [BNHA]
Random(Season 1) [Tamat] (Warning cerita ini hanya ngehalu dan sementara!!)