29. Kabar buruk

19.3K 2.2K 536
                                    

Hari dan bulan telah berlalu, hari ini adalah hari terakhir Taeyong ujian. Sebentar lagi ia akan lulus, namun ada satu hal sedih. Mom dan dad memutuskan untuk menguliahkan Taeyong di luar kota.

Mendengar kabar tersebut tentu saja membuatnya sangat sedih, belum lagi setelah pertengkarannya dengan uncle Jaehyun beberapa bulan lalu mereka tidak pernah bertemu lagi.

"Yash! Hari-hari mengerikan telah berlalu! Bagaimana jika kita makan-makan untuk merayakannya?" usul Ten, mereka bertiga; Taeyong, Ten, dan Winwin baru saja keluar dari ruang ujian.

"Ide bagus! Bagaimana jika kita pergi ke Aero restauran?" Winwin berucap dengan semangat.

"Aku setuju! Sudah lama tidak melihat si koki tampan," Ten mengedipkan matanya genit. "Bagaimana, Taeyong?"

"Huh? S-sepertinya aku tidak ikut,"

Winwin merengek dan mengalungkan lengannya pada lengan Taeyong, "ayolah, sekali ini saja. Bukannya kau bilang kau akan kuliah di luar kota? Pasti kita bertiga akan sangat jarang menghabiskan waktu."

Benar juga apa yang Winwin katakan, tapi Taeyong sangat enggan bertemu dengan Jaehyun. Rasanya pasti akan sangat canggung, dan juga Taeil— si penjaga kasir yang merupakan teman dekat Jaehyun.

"Baiklah, traktir aku jus stroberi. Aku sangat menginginkannya sejak semalam." Sahut Taeyong final, Winwin dan Ten memekik senang.

"Yes! Let's go!"

---

"Ugh! Restauran sangat penuh, kita harus duduk di mana?" keluh Ten, lelaki manis itu berkacak pinggang sembari menatap sekeliling restauran.

Taeyong memegang perutnya, rasanya sangat mual. "A-aku ke toilet sebentar, kalian cari saja tempat duduknya."

Taeyong berlari pelan ke arah toilet, rasa mual semakin mendera nya.

"Huwek.."

Taeyong meremas rambutnya pelan, kepalanya sungguh pusing. "Hah... hah..." lelaki cantik itu terengah-engah. Pandangannya perlahan menggelap.

"Taeyong!"

Taeyong menoleh, matanya seketika terbuka lebar melihat seseorang yang masuk ke dalam toilet.

"U-uncle?"

"Kau kenapa?" Jaehyun dengan wajah paniknya mulai mendekat, mengelus pelan punggung Taeyong. "Are you okay?"

Taeyong mengangguk, "um. I'm okay." Lelaki cantik itu sedikit menghindari sentuhan Jaehyun. Rasanya sangat canggung dan aneh; rasa mualnya seketika hilang.

"Aku buatkan teh hangat, ya?" Jaehyun menawarkan, sedangkan Taeyong menggeleng cepat.

"Tidak perlu, aku pergi dulu uncle."

Jaehyun mencekal pergelangan tangan Taeyong, "ada suatu hal yang perlu aku bicarakan denganmu." Helaan napas berat terdengar, "bisakah kita bertemu nanti?"

"Apa? Kenapa harus nanti? Sekarang pun bisa."

"Dengarkan aku, Taeyong. Aku minta maaf padamu, tolong berikan aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya padamu."

"Menjelaskan apa? Tidak perlu repot, uncle. Aku tidak apa-apa, kita tidak ada hubungan apapun. Lagipula semua yang telah berlalu sudah menjelaskan semuanya," Taeyong menghentikan ucapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ahjussi! • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang