41. rUuZtuoZ
"Sebuah inisial yang memiliki makna."-———-
TEPAT setelah Hanina masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Galileo, gadis itu langsung membaringkan kepalanya ke bahu kakaknya. Terlihat jelas bahwa Hanina saat ini benar-benar sedang kelelahan. Bagaimana tidak? Setelah acara makan-makan, Hanina harus berkenalan dengan banyak orang. Tentunya itu hanya sekadar basa-basi bisnis.
"Capek hm?" Galileo menatap Hanina dengan tatapan matanya yang teduh.
"He'em," ucap Hanina pelan sambil menganggukkan kepalanya. Tanpa permisi gadis itu lalu menarik lengan Galileo dan memeluknya seperti sedang memeluk guling.
Galileo terkekeh pelan. "Duhhh ... kasian banget adek gue." Lelaki itu mengelus rambut Hanina dengan lembut. "Ya udah tidur aja, nanti gue bangunin kalo udah sampe rumah."
Tepat setelah perkataan Galileo tadi, Hanina langsung terlelap dalam tidurnya. Entah karena gadis itu memang sangat kelelahan atau bahu Galileo yang terasa sangat nyaman.
Galileo melirik ke arah Hanina. Senyum lelaki itu langsung mengembang ketika ia melihat wajah Hanina yang begitu tenang dalam tidurnya. Tangan Galileo terulur, menyampirkan rambut Hanina, kemudian mengelus pelan rambut gadis itu. Tanpa sadar Galileo kembali tersenyum. Seperti ada satu rasa yang sulit dijelaskan tiap kali Galileo bersama dengan Hanina. Yang pasti Galileo merasa sangat senang saat gadis itu berada di dekatnya.
Tiba-tiba ponsel Hanina menyala, menandakan ada notifikasi yang masuk. Tanpa permisi Galileo langsung mengambil ponsel tersebut yang berada di hand rest mobil.
Ponsel Hanina tidak memiliki kata sandi, jadi Galileo bisa dengan mudah membuka semua notifikasi yang masuk. Ternyata notifikasi tersebut berasal dari instagram Hanina. Ada banyak akun yang tiba-tiba mem-follow akun Hanina dan juga mengirimkan pesan kepada gadis itu. Mungkin ini karena pengumuman di pertemuan tadi sudah mulai tersebar luas.
Galileo berdecak kesal ketika melihat beberapa pesan yang berasal dari laki-laki buaya yang rupaya sedang berusaha mendekati adiknya. Melihat isi pesan-pesan tersebut membuat Galileo mengepalkan tangannya. Tanpa ragu Galileo langsung men-delete pesan-pesan maksiat tersebut. Ah, rasanya Galileo ingin sekali memberi tonjokkan kepada satu persatu orang yang mengirim pesan tersebut kepada Hanina.
Merasa masih belum puas, Galileo langsung membuka kamera pada aplikasi tersebut, kemudian memotret dirinya bersama Hanina. Tak lupa Galileo menambahkan tulisan 'she's mine' pada snapgram tersebut sebelum akhirnya meng-upload-nya.
Tak sampai di situ, Galileo juga menambahkan beberapa kata pada bio instagram Hanina. Dan hal tersebut membuat Galileo akhirnya tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfamiliar Twins (END)
Teen FictionTERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA DAN TOKO BUKU ONLINE. PART DI WATTPAD MASIH LENGKAP! *** "Jadi lo, kembaran gue?" tanya sosok lelaki dengan sorot mata tajam yang menusuk. Kepala gadis itu pun terangkat, menatap ke arah lelaki di hadapannya. "Aku ... pu...