[2]Rafael dan kekesalan zahra?

173 150 205
                                    


"ASSALAMU'ALAIKUM ZAHRA CANTIK DAN IMUT BIN MENGGEMASKAN SUDAH PULANG DARI SEKOLAH, ALHAMDULILLAH MASIH DALAM KEADAAN TUBUH YANG UTUH HAHAHA"

Seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri zahra saat ia mendegar teriakan anaknya itu, yang membuat semua seisi rumah menutup telinga nya rapat-rapat, supaya terhindar dari hal-hal yang dapat membuat gendang telinga mereka rusak.

Linda menatap putrinya yang sedang duduk di sofa dengan datar seraya berkacak pinggang. Anaknya itu benar-benar selalu menguras emosi, entah kenapa ia bisa melahirkan anak yang mempunyai sikap gila seperti itu.

"Kamu ini, kalau masuk itu salamnya yang benar! Jangan teriak-teriak, kamu kira ini hutan ha!"

Zahra cengar-cengir seraya menggaruk kepalanya. "Ampun baginda ratu" Ujar zahra seraya menunduk hormat, Linda yang melihat kelakukan putrinya tidak mampu berkata apa-apa lagi, anaknya itu benar-benar menyebalkan dan banyak tingkah.

"Kamu ini, sekarang kamu ganti baju sana. Habis itu turun makan, jangan lupa bangunin abang kamu yang masih molor dikamarnya" Ucap Linda sembari beranjak dari sana.

"Loh, emang abang gak kesekolah bund?" Tanya zahra seraya menggandeng tasnya, mengikuti langkah Linda.

"Enggak, tadi pagi badan abang kamu anget, makanya gak sekolah"

"Cuma anget doang kan bund, gak dingin? Tubuh zahra aja dingin tadi pagi, pas Zahra udah selesai mandi. Tapi zahra tetap ke sekolah kok. Kenapa badan abang gak di dingin ngin aja bund?"

Linda menghentikan langkah nya, kemudian membalikkan tubuh nya menghadap zahra.

"Gak gitu konsep nya anakku zahra!!" Gemas Linda menatap zahra tajam. Anaknya itu benar-benar menyebalkan, ingin sekali Linda memakannya hidup-hidup, tapi sayang, ia masih anak dan hasil buatannya bersama suami tercinta nya. Masa sudah susah-susah buat, menggandung dan melahirkan, terus di buang begitu saja. Yang benar saja, wwkwkwk.

Zahra menatap Linda polos, seakan ia benar-benar tidak tau apapun, atau tidak mengerti apapun.

"Zahra salah ngomong ya bund?" Tanya zahra dengan polos sembari menunjuk dirinya menggunkan jari telunjuknya.

Linda memutar bola matanya jengka. "Gak!" Finis Linda kemudian segera melangkahkan kakinya ke arah dapur.

Zahra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal memandang kepergian bundanya. "Perasaan gue salah mulu kalau ngomong yak, kenapa sih? Gue ini juga manusia, manusia yang memiliki perasaan. Kenapa semua orang emosi kalau ngomong sama zahra yah Tuhan!!" Teriak Zahra dramatis sembari menepuk-nepuk dadahnya seakan ia adalah seorang gadis yang paling tersakiti di muka bumi ini.

Zahra segera melanjutkan langkah nya ke arah tangga sembari menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Brak!

Zahra menendang pintu kamar nya yang tidak terkunci itu dengan kasar, entah kenapa mood zahra benar-benar kacau hari ini, apa lagi ia habis di hukum bersama cowok songong seperti alex, ah benar-benar menyebalkan!

Zahra melempar tas nya asal, kemudian ia segera berjalan ke arah kamar mandi untuk segera membasuh wajah nya supaya lebih terlihat segar.

Zahra berjalan keluar dari kamar mandi itu setelah ia sudah membasuh wajah nya, kemudian segera mengganti seragamnya dengan baju santai nya.

"Ahh jadi kangen sama fael, Kira-kira dia lagi ngapain ya. Ah gue gak suka kebayang mikir, lebih baik gue chat aja calon imam gue asikkk" Zahra meraih handphone nya yang berada di atas nakas, kemudian segera mencari nama Rafael sayang💕.zahra terkekeh geli melihat nama yang tertera di layar handphone nya, terlalu alay pikirnya, tapi tak apa. Itu demi sang pujaan hatinya yang selama ini tidak pernah memikirkan balik dirinya. Ah zahra merasa seperti sadGirls.

ALEXZAR (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang