tiga

15.4K 1.1K 20
                                    

Jangan lupa vote, coment dan share, enjoyyyy

Happy reading

.

.

.

30 menit berlalu, shani masih diam di posisi dengan tangan yang setia mengelus pipi gracia

Gracia mengerang, matanya perlahan terbuka dan hal yang pertama dilihat adalah shani, kekasihnya, shani memberikan gracia minum dan membantunya untuk meminum air putih yang tersedia di nakas.

" jadi " tanya shani dengan tatapan tak bersahabatnya itu, pertanyaan itu terucap tentu setelah gracia kembali berbaring

Gracia mengerjapkan matanya, polos shani jadi gemas sendiri.

" kenapa sampai demam shania gracia " tanya shani lagi

" aku kehujanan " dengan suara paraunya gracia menjawab

" kehujanan atau hujan hujanan " tanya shani lagi dengan mata yang terus menatap tajam gracia

" aku kesell sama ci shani, ngga kasih kabar, ilang 2 hari, jadi aku diem di taman belakang kampus trus hujan, aku males bangun yaudah aku diem disitu sampe aku bosen trus pulang, malemnya aku demam " tuturnya masih dengan suara parau

" kamu bisa chat aku "

" aku udah telpon tapi nomor ci shani ngga aktif "

" kalau kamu chat aku bisa baca "

" nomor ci shani sampe sekarang ngga aktif "

" kamu bisa telpon mamah atau ayah "

" aku maunya kamu " jawaban pasrah gracia, karena itu bukan alasan utamanya, ia mengalihkan tatapannya

" shania gracia, tatap mata aku kalau lagi ngomong "

" aku – "

" aku apa " jawab shani dengan tegas

" aku takut kamu marahin kaka yang jaga aku itu, jadi aku larang semuanya kasih tau kamu, sampe aku sembuh " mata gracia sudah memanas bersiap ingin menangis

" maaf " lanjut gracia yang kini sudah menangis

" hey, aku ngga marah, aku Cuma kesel karena kamu ngga kasih tau aku, kalau tadi aku ngga kesini gimana ? emang kamu tau kapan kamu bakal sembuh ? " gracia menggeleng

" lain kali, apapun itu kasih tau aku yah " gracia mengangguk, ia hanya mengangguk

" bobo sini " ucap gracia, shani dengan senang hati menidurkan dirinya disamping gracia

Tangannya memeluk pinggang ramping gracia yang kini sudah menghadap shani, gracia mendekat ke arah shani, badannya masih terasa dingin matanya panas, dan gracia tiak suka itu

Shani menaikan selimutnya hingga pundak gracia memeluknya erat

Gracia membenamkan wajahnya dicekuk leher shani, membuat shani sediki mengernyit bukan karena geli tapi suhu tubuh gracia menurutnya terlalu tinggi saat ini

" gre " tidak ada jawaban

" gracia " masih tidak ada jawaban

" sayang " kali ini shani mendorong pelan gracia, menatap manatanya yang memerah shani tau gracia tidak suka keadaannya, ia dingin tapi ketika memakai selimut ia merasa panas

" kerumah sakit yah " suara shani melembut, dan hanya kepada gracia shani bisa melembutkan suaranya

Gracia menggeleng pelan, kembali memeluk shani dan menghirup leher wanita yang lebih tinggi darinya itu

Jika saja gracia sehat, mungkin shani akan menyerang wanitanya itu yang telah lancang memberikan ciuman dileher jenjangnya, tapi kali ini shani masih menahan gairahnya karena kelakuan gracia.

" ci shani, aku kangen tapi aku ngantuk, aku boleh tidur, tapi cici ga boleh pulang " ucapnya dengan mata sayu yang entah mengapa terlihat seksi dimata shani

" aku ngga akan pulang, hari ini aku bakal temenin kamu, jadi kamu tidur aja " ucapnya dengan senyum, gracia mengangguk, tapi sialnya dia kembali keleher sani dan tidur dengan posisi itu

Lebih baik dia tidur dari pada bangun Cuma bikin orang panas – batin shani

Iya itu baik bagi gracia tapi nyatanya itu buruk buat shani, ia semakin panas, bibirnya ia gigit kuat kuat ketika gracia bernafas di lehernya

Tidak shani tidak sekuat itu jika itu tentang gracia dan sentuhannya, shani menyerah ia mendorong gracia pelan dan langsung mencium bibir gadis itu. Mengulumnya pelan

Gracia menggeliat pelan, dan shani langsung tersentak dan melepaskan ciumannya pada gracia, membenarkan posisinya lalu memijit pelan keningnya berharap bisa mengurangi rasa panas dalam dirinya.

Tanpa persiapan dan aba aba gracia langsung mencium bibir shani yang menjadi candu baginya, hisapan lembut dan hawa panas yang gracia berikan membuat shani semakin panas, secepat kilat membalikan posisinya menjadi menindihi gracia

Mengulumnya lembut membuat darahnya berdesir

Ehmmg

Erangan gracia membuat shani lupa diri, menggigit pelan bibir yang sedari tadi menggodanya, tangannya tak tinggal diam, mengusap perut rata gracia hingga bajunya tersingkap ke atas.

" ahh "

TBC

Udah otaknya stop traveling, yuk yang komen dipersilahkan, kritik dan saran sangat dibutuhkan. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are My World ( GRESHAN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang