Enam belas

8 1 1
                                    

Lapangan sekolah kini tengah penuh dengan siswi yang sedang menonton para siswa yang sedang latihan basket.

Mereka berkumpul untuk memberikan semangat dengan bersorak.

Tak sedikit pula dari mereka yang histeris melihat para cogan yang memasukan bola kedalam ring.

"Guys lumayan lah kita bisa cuci mata liat para cogan". Ujar tiara dengan antusias tinggi.

"Iyaa lumayan banget cuy". Timpal kayla.

Diantara mereka berempat tiara dan kayla lah yang paling lebay untuk masalah cogan berbeda dengan anggi dan amel yang tidak terlalu memedulikan urusan begituan.

"Lebay lo berdua". Cibir anggi. Sambil memakan cemilan di tanganya.

Sementara amel hanya sibuk dengan membaca novel nya.

Beberapa menit kemudian latihan pun berakhir membuat para cowok melangkah menuju pinggir lapangan untuk beristirahat sejenak.

Reggi dan kawan-kawanya pun langsung menghampiri tempat duduk adiknya. Sementara yang lain ikut bergabung.

Tiara dan kayla pun nampak senang sekali karena dihampiri para cogan. Tapi juga malu-malu kucing. Berbeda dengan amel yang terlihat biasa saja dan tidak terusik dari buku nya sama sekali.

Reggi langsung duduk disamping anggi. "Nggi minuman kakak mana?".

Anggi pun menyerahkan air mineral kepada kakaknya. "Nih jauh-jauh lo kak lo bau keringet". Ujar anggi.

"Gi ini adek lo?". Tanya bagas basa-basi.

Reggi memutar matanya. "Bukan pembantu gue! Yaiyalah adik gue sok basa-basi lo gas".

Bagas pun menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. "Kan gue cuman nanya gi sewot amat lu".

Melihat situasi yang mulai tak nyaman. Membuat anggi merasa risih ia pun memilih untuk ke perpustakaan saja.

"Lo semua masih mau disini? Soalnya gue mau ke perpus nih?". Tanya anggi kepada temen-teman nya.

"Lo duluan aja nggi kita mau ke kantin dulu". Amel mewakili.

Anggi pun mengangguk lalu melangkah menuju perpus.

"Gi cantik juga adek lo". Ucap bagas.

"Iya dong kakaknya aja ganteng".


                                  *****


Anggi pun duduk dengan santai dan tenang sambil membaca buku.

"Hai gue boleh duduk?". Tanya seseorang yang berdiri dihadapanya.

Anggi mendongak. "Boleh". Jawab anggi lalu kembali melanjutkan bacaan nya.

"Lo suka baca buku?". Tanya bagas lagi.

Anggi pun kembali menoleh lalu tersenyum singkat. "Iyaa kak". Jawabnya seadanya.

Suasana kembali hening. Membuat bagas harus mencari topik pembicaraan yang pas untuk mencairkan suasana.

"Em nanti lo pulang sama siapa?".

Anggi pun merasa sangat terganggu dengan pertanyaan dari cowok ini. Ia pun menghela nafas sejenak lalu menghembus kan nya. "Kak gue permisi dulu ya. Udah mau bel masuk soalnya". Anggi melangkah pergi tampa menjawab pertanyaan bagas.

Bagas tersenyum melihat punggung mungil itu. Baru kali ini ia sangat penasaran dengan cewek. "Dia cewek langkah". Ucap nya pelan.


                                 *****


PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang