day-four : really?

338 40 0
                                    

Jam pelajaran telah berakhir namun Eunha masih stress dengan apa yang terjadi di sekolah, oh ayolah Winwin pindah kesekolahnya? masalah Eunha belum berakhir baik dengan tidak mengetahui identitas asli dari pengguna Jeonbbit ini dan tiba tiba Winwin menggunakan baju sekolah yang sama dengan Eunha dan duduk disampingnya?

Eunha turun dari koridor sekolah nya dan berjalan menuju tangga namun ketika dia ingin menginjak ke anak tangga terakhir, pijakan Eunha meleset dan akhirnya ia terjatuh dengan pergelangan kakinya yang cedera

- "AHHHH BRENGSEK!" Teriak Eunha meluapkan amarah nya di suasana yang sepi ini

Eunha mencoba untuk berdiri dan ia melanjutkan jalan nya ke halte bus terdekat untuk segera pulang, dia berjalan bertatih tatih dan akhirnya sampai di halte tersebut

Tidak menunggu lama kedatangan bus, Eunha segera memasuki bus itu dan membayarnya lalu mencari tempat duduk yang sempurna untuk dirinya, apalagi kalau bukan disamping jendela

Eunha membuka pintu apartemen nya dan melihat sepatu mewah berjejer di depan, melihat sepatu tersebut, Eunha terkejut dan dia berlari dengan menahan rasa sakit kakinya dan menuju keruang tamu untuk melihat siapa tamu yang datang, dan ternyata benar, mereka adalah Ayah dan Ibu Eunha

- "oh anakku sudah pulang, Eunha-ya!" Ucap sang Ayah tersenyum dan melambaikan tangan nya kepada Eunha

Sedangkan sang Ibu melipat tangan nya didada dan menatap tajam kearah Eunha, Ibu Jung segera menyuruh kedua anaknya yaitu Jungwon dan Heejin untuk segera pergi meninggalkan Ibunya bersama Eunha dan Ayah Jung saja

- "duduk" Titah dari Ibu Jung

- "apa Eunha akan kena marah?"

Sang Ayah merasa khawatir dengan raut muka Eunha yang ketakutan dalam menghadapi Ibunya

- "enggak kok sayang, kamu gaakan kena mara-"

- "tentu, kamu akan kena marah oleh mama, persiapkan dirimu"

Ucapan Ayah Jung dipotong oleh Ibu Jung karena bagi Ibu Jung, Eunha merupakan gadis tertua didalam saudara dan saudari nya dan ia sudah dewasa dan tidak perlu dimanjakan lagi, sedangkan menurut Ayah Jung, Eunha merupakan anak nya yang paling disayang, tentu saja kasih sayang Sang Ayah adil untuk semuanya, namun entah mengapa di sisi sang Ayah, Eunha mempunyai tempat yang spesial dan seharusnya diperlakukan dengan baik

Eunha duduk dibawah Ayah dan Ibunya yang sedang duduk disofa dan Ibu Jung pun melempar hasil ulangan Eunha di meja dan membuat Eunha sedikit terkejut

- "kamu lihat nilaimu itu, apa itu membuatmu puas?"

- "tentu membuat Eunha puas Ma, nilainya ga terlalu rendah"

- "gaterlalu rendah katamu? nilai keseluruhanmu itu 75 Jung Eunha!"

- "itu nilai rata rata di sekolah kok Ma, tidak terlalu buruk kan, bahkan temanku yang lain masih banyak yang tertinggal jauh dariku"

- "apa nilai rata rata bagimu ini merupakan nilai rata rata targetmu juga? ingat, tujuanmu adalah Universitas Negeri Seoul, buang mimpimu jika kamu masih mendapatkan nilai segini"

- "sayang, sudahlah jangan terlalu keras kepada Eunha, dia baru saja pulang sekolah" Ucap Ayah Jung mengelus pundak Ibu Jung

- "ah hentikan, tingkahmu kenapa begini sih ih!" Ujar sang Ibu

Eunha menatap rapor nya yang menurutnya itu tidak terlalu buruk, guru guru masih menganggap Eunha sebagai murid yang pintar, mau sejauh apa Ibu Jung memaksa Eunha untuk memiliki nilai yang tinggi

- "lagipula Mama kenapa juga pindahin Winwin ke SMA Eunha? bukannya dia udah bagus disekolah asalnya"

- "karena Winwin merupakan anak yang pintar, sekolahmu tidak kalah bagus dari sekolah asalnya, namun Mama mau dia untuk mengawas kamu dalam belajar, dan orang tuanya tidak keberatan"

i've wasted my wish on you (97z)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang