O21

8.8K 769 470
                                    

Taki berjalan dengan santai di koridor dengan mulut yang sibuk mengunyah permen karet. Lelaki asal jepang itu bersiul dan berlagak seperti seorang model dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana. Namun langkahnya itu mendadak terhenti ketika melihat seseorang yang sangat ia kenali yang tak lain adalah ni-ki. Taki memandang aneh dan dahinya sedikit mengerut ketika melihat ni-ki yang mengacak-acak rambutnya frustasi di seberang sana.

"Woy nik, lo ngapain di situ?!"

Taki berteriak membuat sang pemilik nama yang merasa terpanggil akhirnya menengok dan menatap datar taki yang kini sedang berjalan mendekat ke arahnya.

"Ngapain lo ke sini?" Tanya ni-ki dengan wajah yang di tekuk.

"Lah lo sendiri ngapain di sini? Jangan bilang lo abis mojok sama setan!" Ujar taki sembari menutup mulutnya dramatis.

Ni-ki memutar bola matanya malas "Apaan sih, gak jelas banget lo!"

"Lagian nih ya, orang lain mah pada di kelas belajar lah lo malah di bawah pohon gini. Ada-ada aja lo nik." Ucap taki sambil menggelengkan kepalanya menatap ni-ki.

"Lo sendiri ngapain di luar? Ngomongnya kek lagi belajar aja lo aslinya sendirinya juga bolos." Balas ni-ki melirik sinis taki yang sedang terkekeh.

"Hehe iya lah, ngapain lagi gue kalo gak bolos gini. Ngantin kuy!" Ajak taki.

Plak

Ni-ki segera menepis tangan taki kasar ketika lelaki dengan pipi sedikit tembam itu hendak merangkul pundaknya. Sontak membuat sang empu mengaduh kesakitan dan langsung mengusap tangannya yang sedikit memerah akibat pukulan ni-ki yang lumayan keras. Sang pelaku hanya berdehem sebentar sambil menatap taki tanpa rasa bersalah.

"Sakit bego!"

"Makannya gak usah pegang-pegang."

Taki mendegus "Ya elah ribet amat sih idup lo, kek anak perawan aja."

"Berisik, alergi gue di pegang sama lo!"

"Astaga emosi gue lama-lama."

Ni-ki mengedikkan bahunya acuh membuat taki yang ada di depannya hanya bisa mengusap dadanya pelan. Taki memilih untuk melihat sekeliling dengan tangan yang berkacak pinggang. Matanya menelusuri seluruh penjuru sekolah hingga kepalanya menggeleng ketika melihat ke arah lapangan.

"Eh nik, itu kak alea bukan sih? Bareng sama bang sunoo sama bang heeseung tuh!" Ucap taki sambil menyenggol lengan ni-ki yang kini sedang memainkan ponselnya.

Ucapan taki membuat ni-ki langsung melihat ke arah lapangan namun sedetik kemudian lelaki itu langsung memalingkan wajahnya ke samping. Tentunya membuat taki kebingungan karena pasalnya ni-ki akan bersemangat ketika melihat dan bertemu dengan alea namun kali ini tidak. Lagi-lagi ni-ki menekuk wajahnya bahkan sedikit mengeraskan rahangnya.

"Dih kenapa lo? Tumben murung biasanya seneng kalo liat kak alea." Celetuk taki sambil terkekeh.

"Bukan urusan lo!" Balas ni-ki memasukan kembali ponselnya pada saku secara kasar.

Taki menggeleng "Sensi amat, pms lo apa obatnya abis?"

"Lo bisa diem gak sih? Bacot mulu perasaan, cape gue dengernya!" Kesal ni-ki.

Possesive Brother [Park Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang