20

19 1 0
                                    

Genap sudah satu tahun lika liku itu ku lewati ..

Tak henti-hentinya hati ini berucap syukur kepadamu ..
.
.
Yang aku petik dari ujian ini adalah, ketika kamu sedang di uji dengan cacian, kedzaliman, kebencian sudah cukup kamu diam saja. Jangan sesekali untuk membalas nya, karna ketika satu kali kamu membalas hal tersebut sama saja kamu dan dia tidak ada bedanya. Cukup langitkan doa karna sejatinya doa orang yang terzalimi adalah ibarat sebuah anak panah yang tidak akan salah sasarannya.

__________________________________

Ohya buat kalian yang masih bingung kenapa tiba-tiba sudah satu tahun. Jadi gini, aku lupa untuk memberitahu ke kalian bahwa pertemuan pertama kita itu adalah ketika dia baru saja memasuki sekolahan ini. Jadi dia berada di posisi kelas X. Sedangkan aku diposisi kelas XI, waktu itu aku masih meragukan tentang perasaan ini sendiri. Tapi lambat laun aku mantapkan hati ini dengan selalu berjuang menjemputmu lewat doa-doa disepertiga malamku. Hingga tiba saat inilah genap sudah satu tahun doa itu terkabulkan dengan kamu yang sudah memasuki kelas XI dan aku kelas XII.

_______________________

Aza

*Keesokan harinya

Aku tidak tau pasti waktu itu telah menunjukkan pukul berapa, hingga tiba-tiba kamu menelfonku

Kamu sudah mengetahui semuanya.. Semua yang sudah aku tutupi dihadapanmu itu, tentang perasaan ini, rasa ini kepadamu.. kamu telah mengetahui semua itu. Ya.. sudah pasti kamu mengetahuinya dari cahaya bukan.

Aku fikir kamu marah kepada ku kala itu, namun ternyata tidak..

Kamu membanjiriku dengan pertayaan-pertayaan yang aku sendiri malu untuk menjawabnya..
Hingga akhirnya diri ini yang mau tidak mau harus jujur juga tentang semuanya.

Hingga tiba saatnya perkataan yang selama ini aku harapkan keluar dengan indah di bibirmu itu "Komitmen". Ya kamu mengajakku untuk berkomitmen berdua ..

Aku tidak tau harus berkata apalagi, jantung ini, hati ini ..
Ya Tuhan rasanya ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya

Aza : "Yaudah mulai sekarang kita komitmenan ya, harus saling menjaga satu sama lain, gak boleh ada yang ditutup-tutupin lagi apapun itu".

Kurang lebih seperti itulah perkataan mu kala itu yang masih aku ingat hingga detik ini juga..
.
.
.

Terima kasih kau tlah mencintaiku
Terima kasih kau tlah menyayangiku
Tetap di sini, temani aku sepanjang hidupku..
Percayalah, ku akan setia menemanimu hingga akhir hidupku
Ku kan di sini, tetap di sini

Penantian ini akhirnya terjawab sudah ...

About We That Never EndsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang