Chapter 11
---
Pasca peristiwa minggu kemarin, hubungannya dengan Akashi semakin renggang. Tak ada interaksi, nyaris seperti saling mengabaikan. Lebih tepatnya, Tetsuya mencoba untuk mengabaikan interaksi mereka. Tapi, untung saja saat ini Tetsuya sedang sibuk menyiapkan laporan project yang dia pimpin, jadi untuk sementara pikirannya akan Akashi sedikit teralihkan.
Nijimura sendiri entah kenapa saat melihat Tetsuya matanya melotot seperti tidak percaya. Kemudian menggeleng-gelengkan kepala. Lama-lama Tetsuya yakin, jika bos-nya ini mungkin kepalanya kepentok entah dimana, atau jika tidak, mungkin kesurupan makhluk tidak kasat mata.
Pernah tiba-tiba Nijimura mendekatinya dan bertanya ukuran celana dalam Tetsuya, untung dia tidak khilaf menjedotkan jidat atasannya ke meja.
---
Warning:
Akakuro fanfiction
T+
Shounen ai/Yaoi
Fluff Romance Friendship
Out of character
---
Kepala Tetsuya rasanya berkunang-kunang. Membuat proyek kali ini ternyata cukup melelahkan dan menghabiskan seluruh pikirannya. Dia kurang tidur, tidak sempat makan, namun proposal ini rasanya tidak kelar-kelar.
Padahal, dia sudah muak dengan otaknya yang penuh dengan penulisan yang seperti mengurus skripsian.
Ya, dia tetap ada staf-staf yang membantu sih, tapi kan tetap saja bagian utamanya Tetsuya yang pegang. Jadi dia bertanggung jawab sepenuhnya dengan apa yang ada disana. Untuk itulah selama sebulan ini dia banyak lembur, dan berusaha untuk mengenyahkan apapun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Termasuk hubungannya dengan Akashi yang.. semakin renggang.
Yang semakin.. entah Tetsuya tidak mampu menjelaskan. Juga hatinya yang semakin tidak tenang saat memikirkan nasib hubungan mereka.
Tetsuya kembali menggeleng-gelengkan kepala.
"Tidak-tidak! Apa yang kau pikirkan, Tetsuya!"
Tapi meski mencoba tidak memikirkannya, Tetsuya susah melakukannya.
Akashi, ya?
Sampai sekarang mereka tidak membahas apa yang terjadi dengan malam itu, alasannya dan juga.. intinya, masalah mereka tidak terselesaikan.
Sejujurnya, Tetsuya bahkan tidak tahu masalah mereka apa, namun dia tahu bahwa hubungannya dengan Akashi tidak baik-baik saja. Mungkin, mereka masih berinteraksi, namun pure hanya masalah pekerjaan.
Tetsuya menghela nafas, apa yang harus dia lakukan?
"Fokus, Tetsuya. Fokus. Kau bisa memikirkan itu setelah proposal ini lolos, okay?" Ucap Tetsuya pada dirinya sendiri. Dia memang harus tetap berkonsentrasi pada masalah ini.
---
Dan akhirnya, meeting besar yang (sebenarnya tidak) Tetsuya tunggu-tunggu tiba. Proposal yang dia kerjakan pagi siang dan malam sudah selesai, tidak ada complain dari atasan, sehingga sudah saatnya dia presentasikan.
Suasana begitu hening saat Tetsuya memulai presentasinya.
"Meski masih baru dalam perusahaan kita, namun kami yakin bahwa proyek ini akan berjalan lancar dan tentunya membawa keuntungan. Seperti yang Anda semua lihat, dalam tabel yang sudah saya sertakan, beserta kalkulasinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE IT RIGHT.
FanfictionTetsuya tidak mengerti, mengapa dia harus punya bawahan semenyebalkan Akashi?! Dan apa yang harus dilakukannya agar Akashi tahu diri?